Nur Fitriani, Salsabila (2019) PENGARUH WAKTU TAHAN AUSTENISASI DAN TEMPERATUR PADA PROSES QUENCHING AND PARTITIONING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON MEDIUM. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text PENGARUH WAKTU TAHAN AUSTENISASI DAN TEMPERATUR PADA PROSES QUENCHING AND PARTITIONING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON MEDIUM.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)

Abstract

Baja WRM KS1045 merupakan baja karbon medium yang diproduksi oleh Wire Rod Mill PT. Krakatau Steel sebagai aplikasi untuk otomotif seperti Crankshaft. Baja seperti ini diharapkan memiliki nilai kuat luluh minimal 490 MPa, nilai kuat tarik minimal 686 MPa, dan elongasi minimal 17% yang mengacu pada standar JIS G4051 S45C untuk menghindari terjadinya crack ketika diberikan pembebanan. Sehingga untuk menghasilkan baja dengan nilai tersebut, proses yang digunakan adalah Quenching and Partitioning (Q&P) yang dapat menghasilkan sifat mekanik yang seimbang antara kekuatan dan keuletan. Pada penelitian ini, proses Q&P dilakukan dengan variasi waktu tahan austenisasi 30 dan 60 menit serta temperatur partitioning dengan variasi 225, 250, 275, dan 300°C. Pengujian yang dilakukan setelah proses Q&P adalah pengujian tarik, kekerasan, dan metalografi untuk mengetahui sifat mekanik yang dihasilkan dan struktur mikro akhir pada baja WRM KS1045. Hasil dari pengujian dapat diketahui bahwa semakin lama waktu tahan austenisasi dan semakin tinggi temperatur partitioning, maka sifat mekanik yang dihasilkan semakin menurun. Sifat mekanik terbaik diperoleh pada waktu tahan austenisasi 60 menit dan temperatur partitioning 275°C dengan nilai kuat luluh sebesar 520,70 MPa, nilai kuat tarik sebesar 784,63 MPa, elongasi sebesar 15 %, dan kekerasan sebesar 93,33 HRB. Struktur mikro utama yang dihasilkan pada proses Q&P ini terdiri dari martensit dan retained austenite.

Actions (login required)

View Item