Fadila, Jihan (2025) ANALISIS POTENSI WILAYAH BENCANA LONGSOR BERDASARKAN CURAH HUJAN DAN TOPOGRAFI DI KABUPATEN LEBAK. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_02.pdf Restricted to Registered users only Download (846kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_03.pdf Restricted to Registered users only Download (393kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_05.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_Reff.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Jihan Fadila_2280210039_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) |
Abstract
Lebak Regency is an area that often experiences landslides, due to its diverse morphological conditions including plains, steep hills with a slope of <25% (gentle, undulating, steep), and mountains. The geological and lithological conditions of Lebak Regency have high rainfall ranging from 2,000 - >4000 mm/year. This research aims to determine whether rainfall, slope, soil type, and land use can influence the occurrence of landslide disaster areas and to map landslide prone areas in Lebak Regency. This research uses spatial analysis method with the approach of Scoring, Weighting (Complete Mapping Analysis) and overlay method, utilizing Geographic Information System (GIS). Landslide prone map is an overlay between rainfall map, slope map, soil type map, and land use map. The results obtained from the landslide prone area map are low landslide prone area reaching 65,986.09 Ha (20.42%), medium landslide prone area reaching 245928.92 Ha (76.1%), and high landslide prone area reaching 11,262.20 Ha (3.48%). One of the landslide prone areas is Cibeber Sub-district. The main cause of landslide potential is slope, some areas with high landslide potential have steep slopes that have the highest weight of 33%. Not only slope, landslides also occur during high rainfall with a weight of 23%, as well as podzolic soil type and land use of forest/plantation and moor/ rice field with a weight of 22%.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Kabupaten Lebak merupakan daerah yang sering mengalami bencana tanah longsor, dikarenakan kondisi morfologinya yang beragam di antaranya dataran, perbukitan curam dengan kemiringan <25% (landai, bergelombang, terjal), dan gunung/pengunungan. Kondisi geologi dan litologi Kabupaten Lebak memiliki curah hujan yang tinggi berkisar antara 2.000 - >4000 mm/tahun. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan dapat mempengaruhi terjadinya wilayah bencana longsor dan melakukan pemetaan daerah rawan bencana longsor di Kabupaten Lebak. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dengan pendekatan metode Skoring, Pembobotan (Complete Mapping Analysis) dan overlay, memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Peta rawan bencana longsor merupakan overlay antara peta curah hujan, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan peta penggunaan lahan. Hasil yang diperoleh dari peta daerah rawan bencana longsor, yaitu daerah rawan longsor rendah mencapai luas 65.986.09 Ha (20.42%), daerah rawan longsor sedang mencapai luas 245928.92 Ha (76,1%), dan daerah rawan longsor tinggi mencapai luas 11.262.20 Ha (3.48%). Salah satu wilayah rawan longsor ialah Kecamatan Cibeber. Penyebab utama potensi terjadinya longsor adalah kemiringan lereng, beberapa wilayah yang berpotensi longsor tinggi memiliki lereng yang curam sehingga berpotensi terhadap terjadinya longsor, memiliki bobot tertinggi, yaitu sebesar 33%. Bukan hanya kemiringan lereng, longsor terjadi juga ketika curah hujan yang tinggi dengan bobot 23%, serta jenis tanah podsolik dan tata guna lahan hutan/perkebunan dan tegalan/sawah dengan bobot 22%. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Landslide, Rainfall, Slope, Soil Type, Land Use, Geographic Information System (GIS) Longsor, Curah Hujan, Kemiringan Lereng, Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Sistem Informasi Geografis (SIG) | |||||||||
| Subjects: | Q Science > QC Physics | |||||||||
| Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 84203-Jurusan Pendidikan Fisika |
|||||||||
| Depositing User: | Jihan Fadila | |||||||||
| Date Deposited: | 01 Jul 2025 04:39 | |||||||||
| Last Modified: | 01 Jul 2025 04:39 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/50018 |
Actions (login required)
 |
View Item |