Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

Pengaruh Grain Size dan Holding Time Pemanasan Sensitisasi 800°C Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Stainless Steel 316 Thin Foil

tiansyah, alam (2025) Pengaruh Grain Size dan Holding Time Pemanasan Sensitisasi 800°C Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Stainless Steel 316 Thin Foil. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (SKRIPSI)
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (SKRIPSI)
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab 2)
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (687kB)
[img] Text (Bab 3)
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (297kB)
[img] Text (Bab 4)
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_05.pdf

Download (204kB)
[img] Text
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_Lamp.pdf

Download (1MB)
[img] Text
M.Nur Alam Tiansyah_3334200062_Ref.pdf

Download (224kB)

Abstract

Austenitic stainless steel telah banyak diaplikasikan karena memiliki sifat mekanik yang baik, tahan korosi, dan kemampuan pengelasan yang. Akan tetapi, jika material ini terekspos pada temperatur yang berkisar antara 450C sampai 850C, akan terjadi sensitisasi yang ditandai dengan adanya presipitasi karbida di batas butir. Presipitasi karbida menjadi penyebab timbulnya chromium-depleted zone pada mikrostruktur serta dapat mempengaruhi sifat mekanik dari material tersebut. Austentic stainless steel 316 thin foil telah dipilih sebagai material uji pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengatuh grain size dan waktu tahan terhadap struktur mikro dan sifat mekanik stainless steel 316 thin foil pada temperatur 800ºC. Sampel dipanaskan sampai temperatur 800ºC lalu ditahan pada variasi waktu 30, 60, dan 90 menit menggunakan variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm kemudian didinginkan secara lambat di udara. Perubahan struktur mikro akibat perlakuan panas diamati dengan menggunakan mikroskop optik sedangkan perubahan sifat mekanik dianalisis dengan melakukan pengujian mekanik seperti pengujian tarik dan kekerasan pada tiap sampel. Hasil pengamatan metalografi menunjukkan adanya perubahan fasa sebagai pengaruh dari waktu pemanasan yang diberikan pada sampel stainless steel 316 thin foil dimana menunjukkan keberadaan fasa austenit dan ferit pada sampel tanpa perlakuan dan sampel yang diberikan waktu pemanasan 30, 60, dan 90 menit menunjukkan keberadaan fasa austenit, ferit, dan karbida kromium. Pengujian mekanik menunjukkan bahwa terdapat perubahan nilai kekuatan dan kekerasan pada masing-masing sampel seiring dengan lamanya waktu pemanasan. Nilai ultimate tensile strength dari spesimen stainless steel 316 tanpa perlakuan pada variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm berturut-turut sebesar 805 MPa, 736 MPa, dan 614 MPa dan pada setiap variasi waktu pemanasan mengalami penurunan hingga berturut-turut sebesar 745 MPa, 661 MPa, dan 550 MPa. Nilai yield strength dari spesimen stainless steel 316 tanpa perlakuan pada variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm berturut-turut sebesar 583 MPa, 395 MPa, dan 275 MPa dan pada setiap variasi waktu pemanasan mengalami penurunan hingga berturut-turut sebesar 423 MPa, 334 MPa, dan 213 MPa. Tingkat kekerasan pada spesimen stainless steel 316 tanpa perlakuan pada variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm berturut-turut sebesar 322 HV, 317 HV, dan 310 HV dan pada setiap variasi waktu pemanasan mengalami penurunan kekeresan hingga berturut-turut 309 HV, 305 HV, dan 297 HV.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorAziz, Abdul198003072005011002
Thesis advisorHasanah, Indah Uswatun199012142019032022
Additional Information: Austenitic stainless steel telah banyak diaplikasikan karena memiliki sifat mekanik yang baik, tahan korosi, dan kemampuan pengelasan yang. Akan tetapi, jika material ini terekspos pada temperatur yang berkisar antara 450C sampai 850C, akan terjadi sensitisasi yang ditandai dengan adanya presipitasi karbida di batas butir. Presipitasi karbida menjadi penyebab timbulnya chromium-depleted zone pada mikrostruktur serta dapat mempengaruhi sifat mekanik dari material tersebut. Austentic stainless steel 316 thin foil telah dipilih sebagai material uji pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengatuh grain size dan waktu tahan terhadap struktur mikro dan sifat mekanik stainless steel 316 thin foil pada temperatur 800ºC. Sampel dipanaskan sampai temperatur 800ºC lalu ditahan pada variasi waktu 30, 60, dan 90 menit menggunakan variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm kemudian didinginkan secara lambat di udara. Perubahan struktur mikro akibat perlakuan panas diamati dengan menggunakan mikroskop optik sedangkan perubahan sifat mekanik dianalisis dengan melakukan pengujian mekanik seperti pengujian tarik dan kekerasan pada tiap sampel. Hasil pengamatan metalografi menunjukkan adanya perubahan fasa sebagai pengaruh dari waktu pemanasan yang diberikan pada sampel stainless steel 316 thin foil dimana menunjukkan keberadaan fasa austenit dan ferit pada sampel tanpa perlakuan dan sampel yang diberikan waktu pemanasan 30, 60, dan 90 menit menunjukkan keberadaan fasa austenit, ferit, dan karbida kromium. Pengujian mekanik menunjukkan bahwa terdapat perubahan nilai kekuatan dan kekerasan pada masing-masing sampel seiring dengan lamanya waktu pemanasan. Nilai ultimate tensile strength dari spesimen stainless steel 316 tanpa perlakuan pada variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm berturut-turut sebesar 805 MPa, 736 MPa, dan 614 MPa dan pada setiap variasi waktu pemanasan mengalami penurunan hingga berturut-turut sebesar 745 MPa, 661 MPa, dan 550 MPa. Nilai yield strength dari spesimen stainless steel 316 tanpa perlakuan pada variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm berturut-turut sebesar 583 MPa, 395 MPa, dan 275 MPa dan pada setiap variasi waktu pemanasan mengalami penurunan hingga berturut-turut sebesar 423 MPa, 334 MPa, dan 213 MPa. Tingkat kekerasan pada spesimen stainless steel 316 tanpa perlakuan pada variasi grain size 1,5 µm, 3 µm, dan 9 µm berturut-turut sebesar 322 HV, 317 HV, dan 310 HV dan pada setiap variasi waktu pemanasan mengalami penurunan kekeresan hingga berturut-turut 309 HV, 305 HV, dan 297 HV.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Mr Muhammad Nur Alam Tiansyah
Date Deposited: 23 Jun 2025 02:38
Last Modified: 23 Jun 2025 02:38
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/49798

Actions (login required)

View Item View Item