Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KULIT PISANG RAJA (MUSA PARADIACA L) SEBAGAI KATALIS HETEROGEN DALAM PRODUKSI BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

Daerobi, Ahmad and Arif, Akhmad (2025) KULIT PISANG RAJA (MUSA PARADIACA L) SEBAGAI KATALIS HETEROGEN DALAM PRODUKSI BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (FullText)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img] Text (Bab 1)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_01.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (Bab 2)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_02.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (313kB)
[img] Text (Bab 3)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_03.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (357kB)
[img] Text (Bab 4)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_04.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (992kB)
[img] Text (Bab 5)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_05.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (228kB)
[img] Text (Daftar Referensi)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093_Ref.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (221kB)
[img] Text (Lampiran)
Akhmad Arif Prasojo_3335210093-Lamp.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Biodiesel, atau yang dikenal juga sebagai fatty acid methyl ester (FAME), merupakan bahan bakar alternatif yang digunakan dalam transportasi umum karena memiliki angka cetane yang baik, sifat pelumas yang efektif, dan menghasilkan emisi yang memiliki tingkat racun yang sangat rendah. Dalam pembuatan biodiesel untuk meminimalisir adanya pengotor dalam produk biodiesel digunakan katalisator basa padat heterogen yang berasal dari kulit pisang raja matang untuk reaksi transesterifikasi. Penelitian ini diawali dengan pembuatan katalis K2O yang berasal dari limbah kulit pisang raja matang dengan proses kalsinasi pada suhu 500, 550, dan 600oC selama 5 jam. Selanjutnya dilakukan pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi dengan variasi rasio metanol:minyak jelantah 3:1, 6:1, dan 9:1 serta pada variasi suhu transesterifikasi 45, 55, 65oC selama 1 jam dan jumlah katalis yang digunakan sebesar 1% (b/b). Lalu menggunakan kembali katalis kulit pisang untuk memproduksi biodiesel dengan hasil yield biodiesel optimum. Kondisi terbaik diperoleh pada variasi suhu kalsinasi katalis 550oC, suhu transesterifikasi 65oC, dan rasio mol metanol : minyak jelantah sebesar 6:1, yang menghasilkan nilai yield biodiesel sebesar 92,82%, serta kandungan metil ester sebesar 100%. Katalis dikarakterisasi dengan pengujian SEM-EDX dan terlihat struktur permukaan yang berpori dengan partikel yang sangat halus, serta memiliki kandungan Kalium yang meningkat setelah proses kalsinasi sebesar 50,39%. Biodiesel pada variasi optimum memiliki karakteristik densitas (40oC), viskositas (40oC), dan angka setana berturut-turut dengan nilai 853 kg/m3; 4,46 cSt, dan 62,5. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182:2015. Hasil dari penelitian ini layak untuk digunakan sebagai acuan dalam produksi biodiesel dengan katalis yang berasal dari limbah kulit pisang raja.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHartono, Rudi196702062001121001
Additional Information: Biodiesel, atau yang dikenal juga sebagai fatty acid methyl ester (FAME), merupakan bahan bakar alternatif yang digunakan dalam transportasi umum karena memiliki angka cetane yang baik, sifat pelumas yang efektif, dan menghasilkan emisi yang memiliki tingkat racun yang sangat rendah. Dalam pembuatan biodiesel untuk meminimalisir adanya pengotor dalam produk biodiesel digunakan katalisator basa padat heterogen yang berasal dari kulit pisang raja matang untuk reaksi transesterifikasi. Penelitian ini diawali dengan pembuatan katalis K2O yang berasal dari limbah kulit pisang raja matang dengan proses kalsinasi pada suhu 500, 550, dan 600oC selama 5 jam. Selanjutnya dilakukan pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi dengan variasi rasio metanol:minyak jelantah 3:1, 6:1, dan 9:1 serta pada variasi suhu transesterifikasi 45, 55, 65oC selama 1 jam dan jumlah katalis yang digunakan sebesar 1% (b/b). Lalu menggunakan kembali katalis kulit pisang untuk memproduksi biodiesel dengan hasil yield biodiesel optimum. Kondisi terbaik diperoleh pada variasi suhu kalsinasi katalis 550oC, suhu transesterifikasi 65oC, dan rasio mol metanol : minyak jelantah sebesar 6:1, yang menghasilkan nilai yield biodiesel sebesar 92,82%, serta kandungan metil ester sebesar 100%. Katalis dikarakterisasi dengan pengujian SEM-EDX dan terlihat struktur permukaan yang berpori dengan partikel yang sangat halus, serta memiliki kandungan Kalium yang meningkat setelah proses kalsinasi sebesar 50,39%. Biodiesel pada variasi optimum memiliki karakteristik densitas (40oC), viskositas (40oC), dan angka setana berturut-turut dengan nilai 853 kg/m3; 4,46 cSt, dan 62,5. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182:2015. Hasil dari penelitian ini layak untuk digunakan sebagai acuan dalam produksi biodiesel dengan katalis yang berasal dari limbah kulit pisang raja.
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 24201-Jurusan Teknik Kimia
Depositing User: Mrs Akhmad Prasojo
Date Deposited: 19 Jun 2025 04:16
Last Modified: 19 Jun 2025 04:16
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/49549

Actions (login required)

View Item View Item