Rafsanjani, Aditiya (2025) ANALISIS POTENSI TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS: KECAMATAN TAKTAKAN, KOTA SERANG). S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayas.

	Text (Fulltext) Aditiya Rafsanjani_3336200119_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (36MB) | Request a copy
	Text (Bab 1) Aditiya Rafsanjani_3336200119_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Bab 2) Aditiya Rafsanjani_3336200119_02.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy
	Text (Bab 3) Aditiya Rafsanjani_3336200119_03.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) | Request a copy
	Text (Bab 4) Aditiya Rafsanjani_3336200119_04.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) | Request a copy
	Text (Bab 5) Aditiya Rafsanjani_3336200119_05.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (Bab 6) Aditiya Rafsanjani_3336200119_06.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) | Request a copy
	Text (Daftar Referensi) Aditiya Rafsanjani_3336200119_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) | Request a copy
	Text (Lampiran) Aditiya Rafsanjani_3336200119_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (29MB) | Request a copy
	Text (Cek Plagiasi) Aditiya Rafsanjani_3336200119_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (38MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bencana tanah longsor di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, yang rentan terhadap tanah longsor akibat faktor geografis dan hidrometeorologi. Analisis dilakukan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan perangkat lunak QGIS dan pendekatan Weighted Linear Combination (WLC) yang dikombinasikan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Faktor-faktor penyebab longsor, seperti kemiringan lereng, curah hujan, geologi, dan tata guna lahan, dianalisis berdasarkan bobot yang diperoleh dari kuesioner responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan memiliki pengaruh terbesar (42%), diikuti oleh kemiringan lereng (37%), geologi (11%), dan tata guna lahan (10%). Potensi longsor tertinggi terdapat di Kecamatan Taktakan, dengan tingkat kerentanan dominan pada kelas sedang (50,73%), sedangkan area risiko tinggi dan sangat tinggi masing-masing sebesar 20,65% dan 3,66%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa curah hujan tinggi dan kemiringan lereng curam menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko tanah longsor di wilayah tersebut.

Actions (login required)

View Item