Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KARAKTERISTIK BONTOT DARI KOMBINASI DAGING IKAN PAYUS (Elops hawaiensis) DAN IKAN BULAN BULAN (Megalops cyprinoides)

KASYIFATUL MUFARIHAT, IPAT (2017) KARAKTERISTIK BONTOT DARI KOMBINASI DAGING IKAN PAYUS (Elops hawaiensis) DAN IKAN BULAN BULAN (Megalops cyprinoides). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
KARAKTERISTIK BONTOT DARI KOMBINASI DAGING IKAN PAYUS (ELOPS HAWAIENSIS) DAN IKAN BULAN BULAN (ME.PDF
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

The main raw material “Bontot” was Hawaiian ladyfish meat obtained which is commonly found from wild in the traditional farms. Therefore, the availability of the Hawaiian ladyfish very rarely and unstable, and it causes the price of fish is relatively expensive and makes obstacles for the “Bontot” processor causing high product prices. Effort due to the price fluctuations in Hawaiian ladyfish was done by using the combination with other types of fish and meat texture characteristics resemble with Hawaiian ladyfish (Elops hawaiensis) that is tarpon fish (Megalops cyprinoides). The research was conducted carried in January-June 2016 in laboratories Fishery Products Processing Technology, Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, University Sultan Ageng Tirtayasa, and Quality Testing Center Processing of Fishery and Marine of Jakarta. The phase of the study includes morphometric measurements, yield, proximate (moisture, ash, fat, protein) pH and TVB Hawaiian ladyfish and tarpon, bontot manufacture, organoleptic, microbiological and proximate analysis bontot combinations include (moisture, ash, fat, protein, carbohydrate by different).The physical characteristics “Bontot” the best treatment combination that is C (37.5% P + 62.5% B) with a folding test and bites (4.07 and 6.77), the parameters of color, aroma, flavor, and texture closer to commercial products. Nutrient content C treatment the water content of 50.50%, 2.42% ash, 0.32% fat, 5.67% protein, and carbohydrates 41.09%. The results of the microbiological treatment C was below the 1,6 x104 (4,20) CFU/g threshold so worthy for consumption.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHaryati, SakinahUNSPECIFIED
Thesis advisorMunandar, ArisUNSPECIFIED
Additional Information: Bontot adalah salah satu produk gel ikan (fish jelly product) khas Provinsi Banten khususnya Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Bahan baku utama bontot yaitu ikan payus yang diperoleh dari hasil tambak ikan bandeng. Ketersediaan ikan payus sangat fluktuatif, hal tersebut menyebabkan harga ikan relatif mahal dan menjadi kendala bagi pengolah bontot sehingga mempengaruhi harga produk. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa produsen bontot mengurangi produksinya. Upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mencari pengganti ikan payus yang memiliki tekstur daging menyerupai ikan payus dan berprotein tinggi yaitu ikan bulan bulan (Megalops cyprinoides). Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik bontot dari kombinasi daging ikan payus dan bulan bulan berdasarkan fisik, kimia dan mikrobiologi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2016 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Balai Pengujian Mutu Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Januari-Juni 2016 di Labolatorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pengolah bontot (Home industry), dan Balai Pengujian Mutu Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta. Tahap penelitian ini meliputi pengukuran morfometrik, rendemen, proksimat (kadar air, abu, lemak, protein) pH, dan TVB (Total volatile bate) ikan payus dan bulan bulan, pembuatan bontot kombinasi dan penentuan bontot terbaik perlakuan yang diberikan yaitu A (12,5% P + 87,5% B), B (2,5% P + 7,5% B), C (37,5% P + 62,5% B), D (50% P + 50% B), E (62,5% P + 37,5% B), K1 (100% P + 0% B), K2 (0% P + 100% B). Analisis proksimat (kadar air, abu, lemak, protein) dan karbohidrat by different dilakukan terhadap bontott kombinasi terbaik. Pembuatan bontot kombinasi dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Analisis data dilakukan dengan analisis ragam (ANOVA), apabila hasil analisis ragam memberikan pengaruh yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dan LSD (Least Significance Different). Data yang diperoleh dari uji organoleptik dianalisis dengan menggunakan statistik non parametik dengan kruskal-wallis, jika hasil menunjukkan berbeda nyata maka diuji lanjut Duncan. Hasil menunjukkan nilai rendemen ikan payus dan bulan bulan (47,81% dan 50,18%). Karakteristik kimia ikan payus dan bulan bulan yaitu kadar air (74,93 dan 76,75), abu (1,05 dan 1,00), protein (20,42 dan 19,87), lemak (2,24 dan 0,51), TVB (Total volatile bate) (10,87 dan 12,01), pH (6,22 dan 5,92). Kedua ikan tersebut masuk dalam protein tinggi dan lemak rendah. Analisis kruskal wallis menunjukkan bahwa bontot kombinasi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada parameter warna, aroma, rasa, dan tekstur, tetapi memberikan pengaruh yang nyata pada uji lipat dan gigit. Analisis ragam menunjukkan bahwa bontot kombinasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap mikrobiologi, kadar air, dan abu, tetapi berpengaruh nyata terhadap lemak, protein, dan karbohidrat. Uji organoleptik perlakuan bontot kombinasi ikan payus dan bulan bulan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Parameter warna terbaik pada perlakuan C (37,5% P + 62,5% B) sebesar 3,80, aroma terbaik pada perlakuan E sebesar 3,83, rasa terbaik pada perlakuan C sebesar 4,00, tekstur terbaik pada perlakuan D sebesar 3,55, uji lipat terbaik pada perlakuan E (62,5% P +37,5% B) sebesar 4,20, dan gigit terbaik pada perlakuan E (62,5% P +37,5% B) sebesar 7,30. Uji mikrobiologi terbaik pada perlakuan B (25% P + 75% B) sebesar 1,2 x 104 (4,05) CFU/g. Analisis proksimat kadar air terbaik bontot kombinasi ikan payus dan bulan bulan pada perlakuan E (62,5% P +37,5% B) sebesar 48,27, kadar abu terbaik bontot kombinasi ikan payus dan bulan bulan pada perlakuan C (37,5% P + 62,5% B) sebesar 2,43, kadar lemak terbaik bontot kombinasi ikan payus dan bulan bulan pada perlakuan C (37,5% P + 62,5% B) sebesar 0,33, kadar protein terbaik bontot kombinasi ikan payus dan bulan bulan pada perlakuan C (37,5% P + 62,5% B) sebesar 5,67, dan kadar karbohidrat terbaik bontot kombinasi ikan payus dan bulan bulan pada perlakuan E (62,5% P +37,5% B sebesar 40,64. Karakteristik bontot terbaik dari kombinasi daging ikan payus dan bulan bulan berdasarkan sifat fisik, kimia, dan mikrobiologi diperoleh pada perlakuan C C (37,5% P + 62,5% B). Karakteristik fisik Perlakuan terhadap uji lipat (4,07), gigit (6,77), parameter warna (putih), aroma (khas ikan), rasa (enak dan gurih), dan tekstur (tidak keras) bontot kombinasi yang dihasilkan mendekati produk komersial, sehingga panelis berpendapat cukup baik dan dapat diterima. Berdasarkan karakteristik kimia Kandungan gizi perlakuan C (37,5% P + 62,5% B) yaitu kadar air 50,50%, abu 2,42%, lemak 0,32%, protein 5,67%, dan karbohidrat 41,09%, dan mikrobiologi yaitu 1,6 x 104 (4,20) CFU/g di bawah batas ambang sehingga layak untuk dikonsumsi.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 09 Nov 2021 10:19
Last Modified: 09 Nov 2021 10:19
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4636

Actions (login required)

View Item View Item