Abu Hapas, Imam (2017) INTERFERENSI FONOLOGI BAHASA SUNDA TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TUTUR LISAN MASYARAKAT DI KAMPUNG CIGOONG. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
INTERFENSI FONOLOGI BAHASA SUNDA TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TUTUR LISAN MASYARAKAT DI KAMPUNG CIGOONG - Copy.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Imam Abu Hapas. 2017. Interferensi Fonologi Bahasa Sunda Terhadap Bahasa Indonesia dalam Tutur Lisan Masyarakat di Kampung Cigoong. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pembimbing I Dr. Dase Erwin Juansah, M.Pd., dan Pembimbing II Dr. Asep Muhyidin, M.Pd. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah Deskripsi wujud interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong? (2) Apa penyebab terjadinya interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong? Tujuan penelitian (1) Mendeskripsikan wujud interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong. (2) Mendeskripsikan penyebab terjadinya interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dari tuturan lisan masyarakat di kampong Cigoong. Teknik yang digunakan adalah teknik studi pustaka, teknik perekaman, teknik simak, teknik catat. Hasil temuan yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) bentuk interferensi fonologi akibat proses morfologi (perubahan fonem) sebanyak 18 buah data, pada kata deket, sambel, pedes, mules, dalem, tiker, pantes, kerek, malem, kemaren, temen, males, jatoh, dapet, pinter (2) interferensi akibat perkembangan sejarah (proses monoftongisasi) sebanyak 2 buah data, pada kata kalo dan rame. Selanjutnya penelitian ini menemukan sebab interferensi fonologi yang terjadi karena terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa atau dialek bahasa Sunda. Secara tidak sadar penutur mnyisipkan unsur bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia. Faktor berikutnya karena kemampuan dan pengetahuan penutur, artinya kemampuan penutur ketika berbahasa Indonesia lebih rendah, berbeda dengan kemampuannya ketika berbahasa Sunda.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Imam Abu Hapas. 2017. Interferensi Fonologi Bahasa Sunda Terhadap Bahasa Indonesia dalam Tutur Lisan Masyarakat di Kampung Cigoong. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pembimbing I Dr. Dase Erwin Juansah, M.Pd., dan Pembimbing II Dr. Asep Muhyidin, M.Pd. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah Deskripsi wujud interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong? (2) Apa penyebab terjadinya interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong? Tujuan penelitian (1) Mendeskripsikan wujud interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong. (2) Mendeskripsikan penyebab terjadinya interferensi fonologi bahasa Sunda terhadap bahasa Indonesia dalam tutur lisan masyarakat di kampung Cigoong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dari tuturan lisan masyarakat di kampong Cigoong. Teknik yang digunakan adalah teknik studi pustaka, teknik perekaman, teknik simak, teknik catat. Hasil temuan yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) bentuk interferensi fonologi akibat proses morfologi (perubahan fonem) sebanyak 18 buah data, pada kata deket, sambel, pedes, mules, dalem, tiker, pantes, kerek, malem, kemaren, temen, males, jatoh, dapet, pinter (2) interferensi akibat perkembangan sejarah (proses monoftongisasi) sebanyak 2 buah data, pada kata kalo dan rame. Selanjutnya penelitian ini menemukan sebab interferensi fonologi yang terjadi karena terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa atau dialek bahasa Sunda. Secara tidak sadar penutur mnyisipkan unsur bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia. Faktor berikutnya karena kemampuan dan pengetahuan penutur, artinya kemampuan penutur ketika berbahasa Indonesia lebih rendah, berbeda dengan kemampuannya ketika berbahasa Sunda. | |||||||||
Subjects: | L Education > L Education (General) | |||||||||
Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88201-Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia |
|||||||||
Depositing User: | Admin Eprints Untirta | |||||||||
Date Deposited: | 09 Nov 2021 10:01 | |||||||||
Last Modified: | 09 Nov 2021 10:01 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4630 |
Actions (login required)
View Item |