Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

LEKSIKON DALAM UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA HUAP LINGKUNG DAN SAWER PANGANTEN DI KABUPATEN PANDEGLANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)

KARIMAH, NURUL (2025) LEKSIKON DALAM UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA HUAP LINGKUNG DAN SAWER PANGANTEN DI KABUPATEN PANDEGLANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_FULL TEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (49kB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (433kB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (663kB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (101kB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_REF.pdf
Restricted to Registered users only

Download (229kB)
[img] Text (SKRIPSI)
NURUL KARIMAH_2222200005_LAMP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

This research is motivated by the large number of Sundanese ethnic communities in Pandeglang Regency with their diverse cultural heritage. The study aims to (a) describe the lexicons used in the Sundanese traditional wedding ceremonies of Huap Lingkung and Sawer Panganten in Pandeglang Regency and (b) describe the cultural meanings embedded in these ceremonies. The research employs a qualitative descriptive method with an ethnolinguistic approach. Data collection techniques include the speaking method using the stimulus-based elicitation technique and the advanced face-to-face elicitation technique. Additionally, the observation method is applied using the basic recording technique and the advanced non-participatory observation technique. The data sources for this study are transcriptions of interviews conducted with informants regarding the lexicons and cultural meanings in the Sundanese traditional wedding ceremonies. The analytical technique utilized in this study is the extralingual equivalent method with the basic technique of Pilah Unsur Penentu (PUP) (componential analysis) and the advanced Hubung Banding Membedakan (HBB) (comparative contrastive) technique. Based on participant observations and in-depth interviews, 23 lexicon data were identified. These can be categorized as follows: (a) Lexicons in the Huap Lingkung ceremony consisted of 12 items, including 4 monomorphemic words, 1 polymorphemic word, 4 verbal phrases, and 3 nominal phrases. (b) Lexicons in the Sawer Panganten ceremony consisted of 11 items, including 5 monomorphemic words, 1 polymorphemic word, 1 verbal phrase, and 4 nominal phrases. Other findings indicate that there are 16 instances of cultural meanings embedded in the Huap Lingkung and Sawer Panganten ceremonies in Pandeglang Regency. The cultural meanings conveyed through these lexicons are believed by the Sundanese ethnic community in Pandeglang Regency to reflect high values that represent their worldview and perspectives on life. These meanings symbolize the community’s hopes for marital life. Furthermore, the cultural meanings also signify the interconnectedness between humans and the divine, as well as between humans and nature.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorROSIDIN, ODIEN197612222002121001
Thesis advisorSOLIHAT, ILMI198805032014042003
Additional Information: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat etnik Sunda di Kabupaten Pandeglang dengan berbagai macam kebudayaan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan leksikon dalam upacara pernikahan adat Sunda Huap Lingkung dan Sawer Panganten di Kabupaten Pandeglang dan (b) mendeskripsikan makna kultural dalam upacara pernikahan adat Sunda Huap Lingkung dan Sawer Panganten di Kabupaten Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan ancangan etnolinguistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar pancing dan teknik lanjutan berupa cakap semuka. Selain itu, teknik pengumpulan data lainnya adalah metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah transkripsi rekaman hasil wawancara peneliti dengan narasumber terkait dengan leksikon dan makna kultural dalam upacara pernikahan adat Sunda. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode padan ekstralingual dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa hubung banding membedakan (HBB). Berdasarkan hasil observasi partisipan dan wawancara mendalam, ditemukan data sebanyak 23 data bentuk leksikon. Data sebanyak 23 tersebut dapat diperinci sebagai berikut: (a) leksikon dalam upacara pernikahan adat Sunda Huap Lingkung sebanyak 12 data, yaitu kata monomorfemis sebanyak 4 data; kata polimorfemis sebanyak 1 data; frasa verbal sebanyak 4 data; dan frasa nominal sebanyak 3 data dan (b) leksikon dalam upacara pernikahan adat Sunda Sawer Panganten sebanyak 11 data, yaitu kata monomorfemis sebanyak 5 data; kata polimorfemis sebanyak 1 data; frasa verbal sebanyak 1 data; dan frasa nominal sebanyak 4 data. Temuan lainnya menunjukkan bahwa terdapat 16 data makna kultural dalam upacara pernikahan adat Sunda Huap Lingkung dan Sawer Panganten di Kabupaten Pandeglang. Makna kultural yang terkandung dalam leksikon-leksikon tersebut diyakini oleh masyarakat etnik Sunda di Kabupaten Pandeglang mengandung nilai-nilai tinggi yang mencerminkan pola pikir dan pandangan masyarakat terhadap kehidupan. Masyarakat meyakini bahwa makna yang terkandung dalam setiap leksikon merupakan representasi harapan masyarakat terkait kehidupan rumah tangga. Selain itu, makna kultural yang ada dapat merepresentasikan bentuk keterkaitan antara manusia dengan tuhan maupun manusia dengan alam.
Uncontrolled Keywords: ethnolinguistic. lexicon, cultural meaning, Sundanese society etnolinguistik, leksikon, makna kultural, masyarakat Sunda
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88201-Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Nurul Karimah
Date Deposited: 10 Mar 2025 03:25
Last Modified: 10 Mar 2025 03:25
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/45944

Actions (login required)

View Item View Item