Setiabudi, Nafis (2019) PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN DAN AMPLITUDO PADA SINTESIS NANOPARTIKEL TiO2 ANATASE DARI MINERAL ILMENIT MELALUI METODE DESTRUKSI ULTRASONIK. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN DAN AMPLITUDO PADA SINTESIS NANOPARTIKEL TiO2 ANATASE DARI MINERAL ILMENIT MELALUI METODE DESTRUKSI ULTRASONIK.PDF Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Mineral ilmenit adalah salah satu sumber daya mineral logam yang banyak terkandung di Indonesia dan dapat menjadi sumber utama untuk menghasilkan material TiO2 anatase. Menurut data Kementrian Perindustrian tahun 2012, cadangan mineral ilmenit di Indonesia mencapai 40 juta ton dengan kandungan unsur dominan yaitu titanium dan besi. Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 tahun 2012 tentang pengolahan dan pemurnian mineral yang diharuskan diolah di dalam negeri dan melimpahnya cadangan mineral ilmenit di dalam negeri menjadikan mineral ilmenit salah satu mineral prospektif untuk diteliti lebih lanjut. Penggunaan proses dekomposisi basa menggunakan NaOH, pelindian air, pelindian asam dengan asam sulfat encer serta proses hidrolisis dan reduksi ukuran partikel menggunakan metode destruksi ultrasonik daya tinggi karena mampu menghasilkan senyawa TiO2 dengan kemurnian cukup baik. Variasi waktu dekomposisi basa bertujuan untuk mendapatkan produk hasil roasting berupa NaTiO2, NaFeO2 dan Na2Si2O5 dengan fasa amorf sehingga dapat membantu proses pelindian menggunakan air maupun asam sedangkan variasi amplitudo dan penambahan surfaktan berfungsi untuk mengetahui pengaruh amplitudo dan penambahan surfaktan terhadap ukuran partikel TiO2 yang dihasilkan. Penelitian kali ini menggunakan variasi waktu dekomposisi basa 2, 3, 4 dan 5 jam pada temperatur 900oC. Proses pelindian air dilakukan menggunakan akuades dengan waktu 3 jam dan temperatur 40oC. Proses pelindian asam menggunakan asam sulfat 3M dilakukan dengan waktu 1,5 jam dan temperatur 90oC. Amplitudo proses sonikasi divariasikan dari 20, 30, 40, dan 50% dan penambahan surfaktan divariasikan yaitu penambahan surfaktan kationik, anionik, non-ionik dan non surfaktan dengan konsentrasi surfaktan sebesar 0,1% dan penambahan sebanyak 5 tetes. Hasil penelitian menunjukan proses pelindian asam menggunakan asam sulfat menghasilkan kadar Ti sebesar 4784 ppm. Variabel optimum untuk mendapatkan ukuran partikel terkecil dengan menggunakan proses destruksi ultrasonik berdasarkan hasil pengujian free settling, particle size analyzer (PSA) adalah pada amplitudo 40% dengan laju pengendapan sebesar 0,3 cm/jam dan penambahan surfaktan non-ionik dengan hasil akhir ukuran partikel sebesar 322,9 nm, ukuran kristalit sebesar 82,66 nm dan terdapat 60 buah kristalit dalam 1 partikel. Analisis SEM mengindikasikan morfologi permukaan partikel TiO2 berbentuk bulat.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Admin Eprints Untirta | |||||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2021 14:37 | |||||||||
Last Modified: | 08 Nov 2021 14:46 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4554 |
Actions (login required)
View Item |