AYU KUSUMANINGRUM, BEILLA (2024) KEWENANGAN KEMENDIKBUDRISTEK DALAM PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA MAGANG MAHASISWA DALAM PROGRAM MAGANG DAN STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT (MSIB) BERDASARKAN PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 53 TAHUN 2023 TENTANG PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ 01.pdf Restricted to Registered users only Download (724kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ 02.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ 03.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ 04.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ 05.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Beilla Ayu Kusumaningrum _ 1111200314 _ Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) |
Abstract
The authority of the Ministry of Research and Technology in fulfilling the rights and obligations of student interns is based on Article 16 Paragraph (1) of Permendikbudristek Number 53 of 2023 concerning Quality Assurance of Higher Education and the MSIB guidebook. MSIB interns are entitled to convert 20 credits over a 6-month period, along with other rights and obligations as stipulated by statutory regulations. However, pre-research findings show that MSIB interns experience different rights and obligations depending on the partner organizations, particularly in relation to the Ministry’s authority as outlined in the aforementioned regulations. This study explores two main issues: how the Ministry implements its authority in ensuring the fulfillment of rights and obligations for MSIB interns, and what obstacles are encountered in the process. The research is grounded in the theory of authority and the theory of legal protection, using an empirical juridical method with qualitative research specifications. The findings reveal that the Ministry’s authority is derived from attribution, as stated in Article 17 Paragraph (3) of the 1945 Constitution, which enables the Ministry to establish the MSIB internship program by delegating authority to universities, as outlined in Article 3 Paragraph (2) of Permendikbudristek Number 53 of 2023. This delegation ensures that universities can independently manage their Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) programs while aligning with the Ministry’s framework. The implementation of this authority is considered a form of preventive legal protection, emphasizing negotiations for case resolution between partners. The primary challenges identified are related to a lack of adequate socialization of the program, resulting in difficulties in fulfilling the credit conversion requirements under Article 16 Paragraph (1). In conclusion, the Ministry’s authority, derived from attribution, is guaranteed under Permendikbudristek Number 53 of 2023 and the MSIB guidebook, with implementation realized through monitoring and evaluation, involving 6,063 students, 1,600 universities, and 803 partners. To improve the fulfillment of rights and obligations, the study recommends enhancing communication with student participants, particularly during monitoring and evaluation processes, by utilizing platforms like Zoom for better coordination.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Kewenangan kemendikbudristek dalam pemenuhan hak dan kewajiban peserta magang mahasiswa berdasarkan Pasal 16 Ayat (1) Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dan buku panduan MSIB. Peserta magang MSIB berhak konversi 20 SKS selama 6 bulan, serta hak kewajiban sesuai peraturan perundang-undangan. Namun, pada implementasinya sesuai temuan pra penelitian peserta magang MSIB mendapat hak dan kewajiban yang berbeda-beda dari tiap mitra berkaitan pelaksanaan kewenangan kemendikbudristek yang tertera dalam Pasal 16 ayat (1) Permendibudristek nomor 53 tahun 2023 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi dan buku panduan MSIB. Penelitian ini mengkaji dua identifikasi masalah berupa bagaimana pelaksanaan kewenangan Kemendikbudristek dalam pemenuhan hak dan kewajiban peserta magang MSIB. Dan bagaimana kendala kewenangan Kemendikbudristek dalam pemenuhan hak dan kewajiban peserta magang mahasiswa dalam program MSIB. Teori yang digunakan adalah teori kewenangan dan teori perlindungan hukum. Metode penelitian yang digunakan yuridis empiris dengan spesifikasi penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang ditemukan kewenangan kemendikbudristek bersumber pada kewenangan atribusi sesuai Pasal 17 ayat (3) undang-undang 1945 sehingga dari kewenangan tersebut kemendikbudristek membuat magang MSIB dengan memberikan kewenangan delegasi untuk setiap perguruan tinggi pada Pasal 3 ayat (2) Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi. Pemberian kewenenangan delegasi untuk setiap perguruan tinggi menjamin perguruan tinggi membuat MBKM mandiri dan terintegrasi dengan MBKM kementerian. pelaksanaan kewenangan kemendikbudristek merupakan tipe perlindungan hukum preventif karena selama menyelesaikan kasus dengan para pihak lebih menekankan negosiasi. kendala yang ditemui berdasarkan hasil temuan merupakan kendala kewenangan yang lebih secara kurangnya sosialisasi sehingga kurangnya pemenuhan konversi SKS sesuai Pasal 16 ayat (1). dengan kesimpulan, kewenangan kemendikbudristek bersumber dari kewenangan atribusi dan pelaksanaan kewenangan kemendikbudristek dijamin sesuai hak dan kewajiban sesuai ketentuan Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi dan buku panduan diwujudkan dalam bentuk monitoring dan evaluasi dengan partisipasi 6063 mahasiswa, kepesertaan perguruan tinggi sebanyak 1.600, dan kepesertaan mitra yaitu 803 mitra dengan perlindungan hukum tipe preventif. saran komunikasi kementerian dapat ditingkatkan dengan peserta mahasiswa selama proses monitoring dan evaluasi secara zoom. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Rights and obligations, MSIB, Kemendikbudristek, Hak dan kewajiban, MSIB, Kemendikbudristek. | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Mrs Beilla Ayu Kusumaningrum | |||||||||
Date Deposited: | 04 Dec 2024 14:28 | |||||||||
Last Modified: | 04 Dec 2024 14:28 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/43968 |
Actions (login required)
View Item |