Marchela, Sharly (2024) PELAKSANAAN PERLINDUNGAN MEREK KOLEKTIF MELALUI PROGRAM ONE VILLAGE ONE BRAND UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK UMKM DI KABUPATEN SERANG (Studi Kasus pada UMKM Sapu Lidi Desa Sindangheula). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Skripsi Sharly Marchela.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (816kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (768kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (794kB) |
|
Text
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (653kB) |
|
Text
Dapus.pdf Restricted to Registered users only Download (610kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Skripsi Sharly Marchela_01.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Intellectual property is becoming an increasingly interesting issue in studies and discussions about the increasingly advanced and global world of trade. The strength of the MSME sector is said to be able to support the nation's economy so that MSME players must also experience development by one way of utilizing the intellectual property sector, namely brands. Collective brands can be a solution for MSME actors to ease the registration process because they are carried out together, therefore the OVOB program is here to encourage registration of collective brand protection aimed at MSME actors who produce regional superior products. Sindangheula Village is a broom stick center that is registering its collective brand through the OVOB program. This study aims to analyze the implementation of collective brand protection through the OVOB program and efforts that can be made through the OVOB program for the development of MSMEs Sapu Lidi Sindangheula Village, Pabuaran District, Serang Regency. The theories used in this study are legal protection theory and progressive legal theory. The method used in this study is normative-empirical by collecting secondary data and primary data, namely collecting existing documents and interview results and analyzing them with descriptive-qualitative methods. The results of this study show that the OVOB program can encourage the implementation of collective brand protection, because through this program village MSMEs get knowledge about brand protection that can be used together. The success of the OVOB program implementation cannot be separated from the efforts of various stakeholders in carrying out their respective functions and authorities so that collective brand protection can be a benefit for the development of MSME products Sapu Lidi Sindangheula Village.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Kekayaan intelektual menjadi isu yang semakin menarik dalam kajian dan perbincangan mengenai dunia perdagangan yang semakin maju dan mendunia. Kekuatan sektor UMKM disebut mampu menjadi penopang perekonomian bangsa sehingga pelaku UMKM juga harus mengalami perkembangan dengan salah satu caranya memanfaatkan bidang kekayaan intelektual yakni merek. Merek kolektif dapat menjadi solusi untuk para pelaku UMKM untuk meringankan proses pendaftaran karena dilakukan secara bersama, oleh karena itu program OVOB hadir untuk mendorong pendaftaran perlindungan merek kolektif yang ditujukan untuk para pelaku UMKM yang menghasilkan produk unggulan daerah. Desa Sindangheula merupakan sentra sapu lidi yang sedang mendaftarkan merek kolektifnya melalui program OVOB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan perlindungan merek kolektif melalui program OVOB serta upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui program OVOB untuk pengembangan UMKM Sapu Lidi Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori perlindungan hukum dan teori hukum progresif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif-empiris dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen yang sudah ada dan hasil wawancara lalu menganalisisnya dengan metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program OVOB dapat mendorong pelaksanaan perlindungan merek kolektif, karena melalui program ini UMKM desa mendapat pengetahuan mengenai perlindungan merek yang dapat dipergunakan secara bersama-sama. Kesuksesan pelaksanaan program OVOB tidak terlepas juga dari upaya-upaya berbagai pemangku kepentingan dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya masing-masing sehingga perlindungan merek kolektif mampu menjadi maanfaat untuk pengembanagan produk UMKM Sapu Lidi Desa Sindangheula. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Sapu Lidi Desa Sindangheula, Collective Brand, OVOB Program Sapu Lidi Desa Sindangheula, Merek Kolektif, Program OVOB | |||||||||
| Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
| Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
| Depositing User: | Sharly Marchela | |||||||||
| Date Deposited: | 06 Jan 2025 15:27 | |||||||||
| Last Modified: | 06 Jan 2025 15:27 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/43577 |
Actions (login required)
 |
View Item |