Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PROSES PELINDIAN BIJIH EMAS WONOGIRI MENGGUNAKAN PELINDIAN TIOSULFAT DENGAN VARIASI KONSENTRASI KATALIS CuSO4 DAN TEMPERATUR

Rizaldi, Rizki Dwi (2021) PROSES PELINDIAN BIJIH EMAS WONOGIRI MENGGUNAKAN PELINDIAN TIOSULFAT DENGAN VARIASI KONSENTRASI KATALIS CuSO4 DAN TEMPERATUR. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (Fulltext)
Full draft skripsi rizki dwi rizaldi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (Abstrak)
Abstrak Rizki Dwi Rizaldi.pdf

Download (11kB)

Abstract

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya bijih emas cukup besar dengan sumber daya bijih emas terukur sebesar 13.500.000 ton. Untuk mengolah bijih emas menjadi emas murni maka diperlukan proses yang dinamakan proses ekstraksi. Proses ekstraksi bijih emas yang biasanya digunakan oleh industri adalah proses pelindian dengan metode sianidasi. Penggunaan metode sianidasi ini menggunakan senyawa sianida yang bersifat sangat beracun sehingga berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, penggunaan metode sianidasi ini sendiri kurang menguntungkan untuk memproses bijih emas refraktori karena hanya bisa mendapatkan persen ekstraksi di bawah 50%. Tiosulfat merupakan senyawa yang dapat menggantikan sianida. Tiosulfat ini sangat ramah lingkungan dan juga lebih menguntungkan untuk mengolah bijih emas refraktori karena dapat menghasilkan persen ekstraksi lebih baik daripada sianida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari temperatur dan konsentrasi katalis (CuSO4) pada persen ekstraksi emas. Berdasarkan analisis XRD, bijih emas dari Wonogiri ini memiliki dua mineral paling dominan yaitu SiO2 sebagai mineral penyusun terbesar dan CuS sebagai tempat emas berasosiasi. Bijih emas dari Wonogiri ini memiliki kadar emas sebesar 4,42 ppm setelah dianalisis menggunakan ICP. Penelitian ini kemudian dilakukan dengan melakukan kominusi pada bijih kemudian dilakukan pengayakan sampai didapatkan ukuran bijih -200#. Selanjutnya pelindian dilakukan dengan metode agitation leaching. Percobaan awal dilakukan dengan variasi waktu 4; 8; 12 jam dengan temperatur 40 C dan didapatkan waktu terbaik pada 4 jam. Kemudian percobaan utama dilakukan dengan variasi konsentrasi CuSO4 0,1; 0,3; 0,5 M dan variasi tempeeratur 25; 40; 55 o o C dengan waktu pelindian selama 4 jam. Dari penelitian ini didapatkan persen ekstraksi terbesar yaitu 70,59% pada konsentrasi CuSO4 0,1 M dan temperatur 25 o C. berdasarkan tren yang didapatkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi CuSO4 lebih dari 0,1 M dapat menurunkan persen ekstraksi emas dan temperatur dapat memperbaiki penurunan tren perolehan persen ekstraksi akibat penambahan CuSO4 berlebih. Reaksi pelindian emas ini memiliki energi aktivasi sebesar 14,93 kkal/mol sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pelindian ini dikendalikan oleh reaksi kimia.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHaryono, DidiedUNSPECIFIED
Thesis advisorTriana, TiaraUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Emas, Tiosulfat, Pelindian, Wonogiri
Subjects: Q Science > Q Science (General)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan FT
Date Deposited: 31 Oct 2024 11:38
Last Modified: 31 Oct 2024 11:38
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/43460

Actions (login required)

View Item View Item