Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

INISIASI TUNAS TANAMAN MARASI (Curculigo latifolia Dryand) DENGAN MODIFIKASI MEDIA MS (Murashige and Skoog) DAN KUAT MEDAN MAGNET SECARA IN VITRO

Fuad, Anis (2015) INISIASI TUNAS TANAMAN MARASI (Curculigo latifolia Dryand) DENGAN MODIFIKASI MEDIA MS (Murashige and Skoog) DAN KUAT MEDAN MAGNET SECARA IN VITRO. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
INISIASI TUNAS TANAMAN MARASI (CURCULIGO LATIFOLIA DRYAND) DENGAN MODIFIKASI MEDIA MS (MURASHIGE .PDF - Published Version
Restricted to Registered users only until 2015.

Download (5MB)

Abstract

This research was aimed to know the effect of modification of MS medium and magnetic field strength to shoot initiation of marasi (Curculigo latifolia Dryand) in vitro. This research was conducted in October to December 2014 at Biotechnology Laboratory of Agriculture Faculty, Sultan Ageng Tirtayasa University. Research was arranged in Completely Randomized Design (CRD) with two factors. First factor was modification of MS medium with 2 levels and second factor was magnetic field strength with 4 levels. Results showed that modification of MS medium and magnetic field strength did not give significantly effects to all parameters. The best modification of MS medium was shown in 0,5 MS medium to all parameters. Even though the magnetic field did not give significantly effect, 13 μT magnetic field strength gave the best results in shoot appearance time and shoots number. Control of this research gave the best result in explants height. There was no interaction between modification of MS medium and magnetic field strength to all parameters. Keywords: marasi, modification of MS medium, magnetic field

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorBahtiar Rusbana, Tubagus198109202005011004
Thesis advisorRohmawati, Imas198105122006042004
Additional Information: Marasi (Curculigo latifolia Dryand) adalah pohon semak yang tumbuh di bawah pohon karet dan dikenal sebagai lemba oleh masyarakat lokal di Malaysia. Buah marasi mengandung curculin, yaitu pemanis rendah kalori yang baik diserap oleh tubuh manusia dan memiliki potensi besar untuk industri pemanis berbasis rendah kalori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi media MS (Murashige dan Skoog) dan kuat medan magnet pada inisiasi tunas tanaman marasi (Curculigo latifolia Dryand) secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2014 di Laboratorium Bioteknologi Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah modifikasi media MS terdiri dari dua taraf dan faktor kedua adalah kuat medan magnet terdiri dari empat taraf. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan modifikasi media MS dan kuat medan magnet tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Begitu juga pada interaksi keduanya yang memberikan pengaruh tidak berbeda nyata. Meski tidak memberikan pengaruh yang nyata, namun hasil terbaik pada parameter waktu muncul tunas ditunjukkan oleh perlakuan dengan pemberian kuat medan magnet 13 μT yaitu pada 1 MST. Pada parameter jumlah tunas hasil terbaik ditunjukkan oleh perlakuan dengan pemberian kuat medan magnet 13 μT dengan jumlah rata-rata 1,5 tunas pada 4 MST sampai 8 MST. Perlakuan tanpa medan magnet menunjukkan hasil terbaik untuk parameter tinggi eksplan dengan pertambahan tinggi 23,33 mm pada 8 MST. Perlakuan modifikasi media MS terbaik pada penelitian ini ditunujakkan oleh media 0,5 MS untuk seluruh peubah yang diamati. Persentase eksplan hidup pada penelitian ini mencapai 91,67 % sedangkan untuk persentase eksplan terkontaminasi mencapai 83,33%. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perlakuan modifikasi media tidak memberika pengaruh nyata terhadap seluruh peubah yang diamati. Namun perlakuan media 0,5 MS memberikan hasil terbaik terhadap seluruh peubah yang diamati. Perlakuan kuat medan magnet tidak memberikan pengaruh yang nyata tehadap seluruh peubah yang diamati. Namun perlakuan kuat medan magnet 13 μT memberikan hasil terbaik terhadap parameter waktu muncul tunas dan jumlah tunas. Perlakuan tanpa kuat medan magnet memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi eksplan. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan modifikasi media MS dan kuat medan magnet terhadap seluruh peubah yang diamati.
Uncontrolled Keywords: Keywords: marasi, modification of MS medium, magnetic field
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 02 Nov 2021 08:13
Last Modified: 02 Nov 2021 08:13
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4273

Actions (login required)

View Item View Item