Susetio, Muhammad (2014) INISIASI TUNAS TANAMAN KENTANG GANTUNG (Dioscorea bulbifera sp) SECARA IN VITRO TERHADAP PEMBERIAN KONSENTRASI BAP DAN NAA. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
INISIASI TANAMAN TUNAS KENTANG GANTUNG (DIOSCOREA BULBIFERA SP) TERHADAP PERBEDAAN KONSENTRASI BAP DAN NAA (Ms Word).pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 2014. Download (2MB) |
Abstract
The research is to know the response of giving some plant growth regular BAP and NAA diference concentrat on air potato (Dioscorea bulbifera sp) growth by in vitro. This research has been done at Biotechnology laboratory of Agriculture Faculty, Sultan Ageng Tirtayasa University since Mey until first weekend on September 2014. This research used randomizet complate design (RSD) with two factors. The first factor was BAP with icon (B) concentration 4 levels, they were 0,5 mg/l; 1,25 mg/l; 1,75 mg/l; and 3 mg/l. The second factor was NAA with icon (N) concentration 3 levels, namely 00,1 mg/l; 0,5 mg/l; and 1 mg/l result many 12 combinations and 3 repetition so they were 36 modification. The result of this research showed that influenced hight plant specially treatment BAP 3 mg/l and not influenced to toward growth of buds, leave, root. All living explants during the observation reached 72% with contamination was only 28% cause fenol of compound. Key word : Air Potato, BAP, NAA
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Kentang Gantung (Dioscorea bulbifera sp) adalah tumbuhan yang berada sekitar kawasan kabupaten Lebak – provinsi Banten. Berkerabat dengan keluarga uwi- uwian (Dios), secara morfologi tumbuhan ini bertipe merambat dan mempunyai buah bergantung dengan bentuk bunga seperti terompet. Salah satu cara untuk penyelamatan adalah dengan perbanyakan vegetatif berupa teknik kultur jaringan atau in vitro. Penelitian dimulai dengan mengambil eksplan yang akan dibudidayakan dengan cara menanam di polibag berupa umbi dan pengambilan kentang gantung di kawasan perhutanan di kabupaten Lebak – provinsi Banten. Eksplan yang ambil berupa mata tunas atau tunas samping yang akan dijadikan eksplan tunas. Metode yang digunakan dengan desain rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor, faktor pertama dengan menggunakan perlakuan BAP dengan simbol (B) 4 taraf berupa 0,5 mg/l; 1,25 mg/l; 1,75 mg/l; dan 3 mg/l dan faktor kedua dengan menggunakan perlakuan NAA dengan simbol (K) 3 taraf berupa 0,01 mg/l; 0,05 mg/l; dan 1 mg/l dimana keseluruhan kombinasi perlakuan 12 sampel dengan ulangan 3 kali sehingga total keseluruhan 36 eksplan. Hasil dari peubah pengamatan yang diamati menunjukan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, 3, 4, 5, 6, 7, 8 MST sedangkan pada peubah yang lain tidak berpengaruh. Pengamatan eksplan selama 8 MST tidak menunjukan eksplan mati, hanya sebanyak 10 eksplan yang kontaminasi yang disebabkan keluarnya senyawa fenol dari tubuh eksplan. Konsentrasi NAA yang terlalu kecil menyebabkan tidak munculnya akar pada peubah pengamatan, sehingga NAA akan cendrung modifikasi menjadi perpanjangan sel secara lateral dan bahkan menunjukan tunas samping. Maka dari itu, perlu penambahan konsentrat NAA yang lebih dari sebelumnya. Hasil terbaik pada BAP menunjukan 3 mg/l lebih baik dalam proses pertumbuhannya. Konsentrat BAP dengan NAA haruslah tepat agar sesuai dalam tahapan inisiasi tunas dan bisa menjadi tahapan selanjutnya berupa multipikasi tanaman kentang gantung. Kata Kunci : Kentang Gantung, BAP, NAA | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Key word : Air Potato, BAP, NAA Kata Kunci : Kentang Gantung, BAP, NAA | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | |||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 02 Nov 2021 08:03 | |||||||||
Last Modified: | 02 Nov 2021 08:03 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4269 |
Actions (login required)
View Item |