Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN TANAH DI TINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN

Jaelani, Nurman (2017) AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN TANAH DI TINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN TANAH DI TINJAU BERDASARKAN.PDF
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian kredit dengan jaminan tanah ditinjau berdasarkan undang-undang no 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan pada PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang adalah judul skripsi dari Nurman Jaelani (1111121561) , mahasiswa Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Hukum Bidang Perdata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan kredit dalam ketentuan hukum perbankan nasional dalam prakteknya di PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang dan untuk mengetahui akibat hukumnya bagi debitur yang melakukan wanprestasi terhadap isi perjanjian kredit dengan jaminan tanah yang diikat dengan hak tanggungan di PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pendekatan yaitu yuridis normatif ,sedangkan spesifikasi penelitiannya berupa penelitian deskriptif analitis . Dan sumber data yang diperoleh menggunakan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang , prinsip-prinsip pemberian kredit tidak saja berdasarkan pada prinsip 5c (character , capacity , capital , collateral , and condition of economy). Namun ditambah dengan satu prinsip yaitu cash-flow (arus kas). PD.BPR Berkah Kabupaten Pandeglang telah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit sesuai ketentuan undang-undang perbankan , mengingat kredit yang sudah sampai ketangan debitur sudah menimbulkan risiko pada bank. Dan akibat hukum bagi debitur yang melakukan wanprestasi terhadap penjualan jaminan (agunan) adalah kredit dengan kualifikasi macet sebagai upaya terakhir guna pelunasan pinjamannya setelah upaya-upaya penyelesaian yang telah ditempuhnya tidak berhasil adalah dengan melakukan eksekusi jaminan, yaitu dengan cara penjualan dibawah tangan atau dengan eksekusi jaminan melalui lelang dengan dua cara yaitu eksekusi atas kekuasaan sendiri (parate eksekusi) dan fiat eksekusi (melalui pengadilan). Namun di PD.BPR Berkah Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan eksekusi jaminan tidak melalui pengadilan melainkan melalui eksekusi atas kekuasaan sendiri.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSuhadi, ArisUNSPECIFIED
Thesis advisorM. Arifinal, M. ArifinalUNSPECIFIED
Additional Information: Akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian kredit dengan jaminan tanah ditinjau berdasarkan undang-undang no 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan pada PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang adalah judul skripsi dari Nurman Jaelani (1111121561) , mahasiswa Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Hukum Bidang Perdata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan kredit dalam ketentuan hukum perbankan nasional dalam prakteknya di PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang dan untuk mengetahui akibat hukumnya bagi debitur yang melakukan wanprestasi terhadap isi perjanjian kredit dengan jaminan tanah yang diikat dengan hak tanggungan di PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pendekatan yaitu yuridis normatif ,sedangkan spesifikasi penelitiannya berupa penelitian deskriptif analitis . Dan sumber data yang diperoleh menggunakan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di PD. BPR Berkah Kabupaten Pandeglang , prinsip-prinsip pemberian kredit tidak saja berdasarkan pada prinsip 5c (character , capacity , capital , collateral , and condition of economy). Namun ditambah dengan satu prinsip yaitu cash-flow (arus kas). PD.BPR Berkah Kabupaten Pandeglang telah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit sesuai ketentuan undang-undang perbankan , mengingat kredit yang sudah sampai ketangan debitur sudah menimbulkan risiko pada bank. Dan akibat hukum bagi debitur yang melakukan wanprestasi terhadap penjualan jaminan (agunan) adalah kredit dengan kualifikasi macet sebagai upaya terakhir guna pelunasan pinjamannya setelah upaya-upaya penyelesaian yang telah ditempuhnya tidak berhasil adalah dengan melakukan eksekusi jaminan, yaitu dengan cara penjualan dibawah tangan atau dengan eksekusi jaminan melalui lelang dengan dua cara yaitu eksekusi atas kekuasaan sendiri (parate eksekusi) dan fiat eksekusi (melalui pengadilan). Namun di PD.BPR Berkah Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan eksekusi jaminan tidak melalui pengadilan melainkan melalui eksekusi atas kekuasaan sendiri.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 02 Nov 2021 03:36
Last Modified: 02 Nov 2021 03:36
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4242

Actions (login required)

View Item View Item