Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGELOLAAN SUMBERDAYA KAWASAN PESISIR DI PULAU LIRANG KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA PROVINSI MALUKU

HENITA, HENITA (2017) PENGELOLAAN SUMBERDAYA KAWASAN PESISIR DI PULAU LIRANG KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA PROVINSI MALUKU. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PENGELOLAAN KAWASAN SUMBERDAYA KAWASAN PESISIR DI PULAU LIRANG KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA PROVI.PDF
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Lirang island is a small island between the Indonesian border with the Democratic Republic of Timor Leste (East Timor). Lirang Island is a region which has coastal and marine resources of considerable potential, such as mangrove, seagrass and coral reefs. This study aims to determine potential resources of seagrass, mangroves and coral reefs and determine the directive of management resources in coastal area Lirang Island are environmentaly friendly and sustainable. The study was conducted in April 2016. The research method used survey method by using quadrant transect then analyzed with descriptive analysis. The results showed seagrass species were found 10 species of seagrass, it closed to percentage of medium category (north station 44.73%) and good (east station (71.33%), western (55.57%), the south (67.46%). The percentage of coral life form coverage included into the category broken up either with a value of 0- 70%. Mangrove ecosystem at Lirang Island qualified as a very solid and in good condition. Density of mangrove in seedling (2,333.33 trees/ha), sapling (2,133.32 trees/ha), and trees (8,134.33 trees/ha). Management directive that can be applied at Lirang Island are: increasing public awareness about the importance of coastal resources and marine with counseling and community involvement in the management of coastal ecosystems, local knowledge system such us sasi is prepared in the form of a formal written and then published as well as sasi system optimization with area open and close sasi, built shelters for household waste, using gear that do not destroy seagrass and coral, increased oversight of resources, and law enforcement is more tightened.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorIrnawati, RirinUNSPECIFIED
Thesis advisorRahmawati, AniUNSPECIFIED
Additional Information: Pulau Lirang merupakan pulau kecil perbatasan antara Indonesia dengan Negara Republik Demokratik Timur Leste (RDTL) terletak di wilayah Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku. Wilayah Pulau Lirang merupakan wilayah yang memiliki sumberdaya pesisir dan laut yang cukup potensial seperti mangrove, lamun dan terumbu karang. Seiring dengan berbagai kegiatan di kawasan pesisir Pulau Lirang tidak menutup kemungkinan aktivitas yang kurang ramah lingkungan akan menyebabkan penurunan kualitas sumberdaya jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sumberdaya lamun mangrove dan terumbu karang di pesisir Pulau Lirang serta menentukan arahan pengelolaan sumberdaya kawasan pesisir Pulau Lirang yang lestari dan berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada bulan April 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Jenis data yang dikumpulkan yaitu primer dan sekunder. Data primer didapat dari observasi langsung mengenai sumberdaya mangrove, terumbu karang dan lamun serta kualitas perairan. Metode pengambilan data mangrove dengan transek kuadran ukuran 10 x 10 m. Pengambilan data karang dengan metode Point Intercept Transect (PIT) dengan panjang 50 x 2 m dan pengambilan data lamun dengan transek kuadran 100 x 100 cm. Data dianalisis dengan perhitungan mengenai persentase penutupan serta kerapatan spesies dan kerapatan relatif. Penentuan arahan pengelolaan dilakukan dengan metode deskriptif dari kondisi eksisting serta isu permasalahan yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan jenis lamun yang ditemukan terdapat 10 spesies lamun dengan nilai persentase penutupan lamun termasuk kategori sedang (stasiun utara 44,73%) dan baik stasiun timur (71,33%), barat (55,57%), selatan (67,46%). Persentase tutupan life form karang termasuk kedalam kategori rusak hingga baik dengan nilai 0-70%. Ekosistem mangrove di Pulau Lirang masuk dalam kriteria sangat padat dan dalam kondisi baik. Kerapatan mangrove tingkat semai (2.333,33 pohon/ha), anakan (2.133,32 pohon/ha) dan pohon (8.134,33 pohon/ha). Hasil pengukuran kualitas air diperoleh suhu 28,50-31oC; kedalaman 1-196 m; pH 7,29-8,80; salinitas 30,70–33,40 ppt; DO 3,08–6,60; dan kecerahan 0,20-13,25 m. Arahan pengelolaan yang dapat diterapkan di Pulau Lirang yaitu: meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sumberdaya wilayah pesisir dan laut dengan penyuluhan dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan ekosistem pesisir, kearifan lokal (sasi) dibuat dalam bentuk resmi tertulis kemudian dipublikasikan serta pengoptimalan sasi dengan area buka tutup sasi, membangun tempat penampungan dan pengolahan sampah, menggunakan alat tangkap yang tidak merusak ekosistem lamun dan karang, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum yang lebih diperketat.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 01 Nov 2021 03:17
Last Modified: 01 Nov 2021 03:17
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4170

Actions (login required)

View Item View Item