Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI IBA DAN SUMBER EKSPLAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SINTETIK TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) SECARA IN VITRO

OKTAVIANI HAYON, ROSALINA (2017) PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI IBA DAN SUMBER EKSPLAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SINTETIK TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) SECARA IN VITRO. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI IBA DAN SUMBER EKSPLAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SINTETIK TANAMAN.PDF
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

The research was aimed to know the effect of IBA concentrations and various explants to patchouli (Pogostemon cablin Benth) in vitro synthetic seed germination. The research was conducted in Biotechnology Laboratory Faculty of Agriculture of Sultan Ageng Tirtayasa University from October until December 2016. The research used Randomized Completely Design (RCD) which was arranged as factorial with two factors. The first factor was concentrations of IBA (A) with three levels : IBA 0 mg/l (A1), IBA 2 mg/l (A2), and IBA 3 mg/l (A3). The second factor was various explants with three levels : axillary buds (B1), nodal segments (B2), and internode (B3). There were 9 combination treatments and replicated 3 times. The result showed that concentration of IBA 2 mg/l gave the best result to patchouli synthetic seed germination in parameter of plant root’s length 4 week after planting (0.51 cm), plant’s height 4 week after planting (0.51 cm), number of sprout 2 week after planting (4,00 pieces), number of sprout 3 week after planting (6.00 pieces), number of sprout 4 week after planting (6.20 pieces), number of bud 2 week after planting (4,00 pieces), number of bud 3 week after planting (6.00 pieces), number of bud 4 week after planting (6.20 pieces). The used of axillary buds as explant showed the best result in parameter of plant root’s length (0.51 cm), number of sprout 2 week after planting (3.99 pieces), number of sprout 3 week after planting (6.11 pieces), number of sprout 4 week after planting (6.44 pieces), number of bud 2 week after planting (3.99 pieces), number of bud 3 week after planting (6.11 pieces), number of bud 4 week after planting (6.44 pieces). There was interaction between IBA concentrations and various explants to all parameters observed, except to parameters number of sprout 1 week after planting and number of bud 1 week after planting.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorKartina, KartinaUNSPECIFIED
Thesis advisorApriany Fatmawaty, AndiUNSPECIFIED
Additional Information: Nilam merupakan tanaman yang menghasilkan minyak atsiri dan Indonesia merupakan pemasok terbesar kebutuhan minyak atsiri dunia sebesar 90%. Nilam biasa dibudidayakan di pulau Sumatera, terutama di Aceh. Jenis nilam Aceh memiliki kandungan minyak atsiri yang terbesar dari jenis nilam lainnya. Salah satunya yaitu varietas Patchoulina 2 yang merupakan somaklon dari varietas Sidikalang. Varietas ini lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki kadar minyak atsiri yang tinggi. Salah satu metode kultur jaringan yaitu benih sintetik dapat digunakan untuk memperbanyak klon-klon unggul tanaman nilam, mempermudah dalam distribusi tanaman, dan dapat digunakan untuk menyimpan eksplan dalam jangka waktu tertentu tanpa mengurangi daya kecambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi IBA dan sumber eksplan terhadap perkecambahan benih sintetik tanaman nilam secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selama 1 bulan. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Terdapat dua faktor yang digunakan, yaitu konsentrasi IBA dan sumber eksplan. Masing-masing faktor memiliki 3 taraf, yaitu konsentrasi IBA 1 mg/l (A1), IBA 2 mg/l (A2), IBA 3 mg/l (A3); dan sumber eksplan tunas (B1), nodus (B2), dan internodus (B3). Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Sehingga, total keseluruhan menjadi 27 satuan percobaan. Setiap satu satuan percobaan terdapat 20 benih sintetik yang ditanam, sehingga total benih yang ditanam sebanyak 540 buah benih sintetik. Benih sintetik nilam ditanam dengan media arang sekam yang sudah disterilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IBA 2 mg/l memberikan hasil terbaik pada parameter panjang akar 4 MST (0,51 cm), tinggi tanaman 4 MST (0,51 cm), jumlah kecambah 2 MST (4,00 buah), jumlah kecambah 3 MST (6,00 buah), jumlah kecambah 4 MST (6,20 buah), jumlah tunas 2 MST (4,00 buah), jumlah tunas 3 MST (6,00 buah), jumlah tunas 4 MST (6,20 buah). Sementara itu, penggunaan eksplan tunas memberikan hasil terbaik pada parameter panjang akar 4 MST (0,51 cm), tinggi tanaman 4 MST (0,57 cm), jumlah kecambah 2 MST (3,99 buah), jumlah kecambah 3 MST (6,11 buah), jumlah kecambah 4 MST (6,44 buah), jumlah tunas 2 MST (3,99 buah), jumlah tunas 3 MST (6,11 buah), jumlah tunas 4 MST (6,44 buah). Terdapat interaksi antara perlakuan tingkat konsentrasi IBA dan sumber eksplan pada semua parameter yang diamati, kecuali pada parameter jumlah kecambah 1 MST dan jumlah tunas 1 MST
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 01 Nov 2021 03:14
Last Modified: 01 Nov 2021 03:14
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4169

Actions (login required)

View Item View Item