SIHOMBING, MARTINA (2017) PEMBERIAN PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN BERBEDA PADA INDUK BETINA IKAN NILEM. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text PEMBERIAN PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN BERBEDA PADA INDUK BETINA IKAN NILEM (OSTEOCHILUS HASSEL.PDF Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

The nutrient such as protein that should be present in diet of broodstock is required to increase the reproduction performance. The research was conducted to determine the best level of protein in diet to support reproduction performance of silver minnow broodstock. The broodstocks are obtained from BBPBAT of Sukabumi with average body weight of 123.71±26.93 g for female and 114.59±18.02 g for male. The fishes were reared in fiberglass (150 cm diameter and height 60 cm) with density fish/50 L equipped with the aeration system. The fishes were kept for 50 days rearing. Those treatments were A (the commercial feed as control), B (protein level 30%), C (protein level 35%), and D (protein level 40%). Feeding requency was three times a day at 08.00, 12.00, and 16.00 with at satiation. Spawning was conducted in artificial with the ovaprim injection and stripping on the female and male broodstock of silver minnow. The result of this research showed that the diet with the different protein levels was significantly different (P<0.05) to gonadosomatic index and fecundity, but it was not significantly different (P>0.05) to egg diameter, fertilization rate, and hatching rate. The used of diet with protein level 40% gave the best result of reproduction performance the female broodstock silver minnow on the gonadosomatic index (16.46%), fecundity (326.448 grain/kg broodstock), egg diameter (0.27 mm), fertilization rate (96.00%), and hatching rate (79.82%). Diet with protein 40% was the best diet to increase the performance of the female broodstock silver minnow.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor Hermawan, Dodi UNSPECIFIED Thesis advisor Bayu Syamsunarno, Mas UNSPECIFIED
Additional Information:	daerah Jawa Barat. Ikan nilem merupakan ikan Cyprinid dan termasuk ke dalam golongan omnivora. Budidaya ikan nilem masih menggunakan sistem tradisional baik pembenihan maupun pembesaran. Hasil budidaya ikan nilem belum optimal dan memiliki produktivitas yang rendah, sehingga dibutuhkan budidaya yang lebih intensif terutama dalam bidang pembenihan. Untuk memperoleh benih yang berkualitas maka harus menghasilkan induk yang optimal dalam kinerja reproduksinya. Reproduksi ikan dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas pakan yang diberikan. Komposisi nutrien yang penting dalam pakan induk adalah protein. Kandungan protein pada pakan induk betina ikan nilem berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan protein yang terbaik pada pakan induk betina dalam meningkatkan performa reproduksi ikan nilem (Osteochilus hasselti). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-September 2016, di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Bogor. Pembuatan pakan dilakukan di Laboratorium Basah Nutrisi dan Teknologi Pakan Ikan BPPBAT. Analisa proksimat bahan baku penyusun pakan dan pakan uji dilakukan di Laboratorium Kimia dan Nutrisi Teknologi Pakan Ikan BPPBAT. Pemeliharaan dan pemijahan induk ikan nilem dilakukan di Instalasi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Lingkungan dan Toksikologi Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan pakan uji dan dengan ulangan individu sebanyak 14 ekor. Pakan uji pada penelitian ini yaitu A (kontrol/komersial), B (protein 30%), C (protein 35%), dan D (protein 40%). Induk ikan nilem (Osteochilus hasselti) yang digunakan berasal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air tawar (BBPBAT) Sukabumi. Penelitian ini menggunakan induk betina sebanyak 56 ekor dengan bobot rata-rata 123,71±26,93 g/ekor dan induk jantan yang digunakan sebanyak 20 ekor dengan bobot rata-rata 114,59±18,02 g/ekor. Selama pemeliharaan induk ikan diberi pakan uji secara at satiation dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari yakni pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB. Pemeliharaan induk dilakukan selama 50 hari. Pemijahan induk nilem dilakukan secara buatan yaitu penyuntikan hormon ovaprim dengan dosis 0,5 ml/kg induk betina dan 0,3 ml/kg induk jantan. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular, 10-12 jam kemudian telur dikeluarkan dengan cara pengurutan (stripping). Parameter uji yang diamati ialah indeks kematangan gonad, fekunditas relatif, diameter telur, derajat pembuahan telur, dan derajat tetas telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan kandungan protein yang berbeda pada induk betina ikan nilem memberikan pengaruh (P<0,05) terhadap nilai indeks kematangan gonad dan fekunditas relatif. Pemberian pakan dengan kandungan protein berbeda tidak memberikan pengaruh v (P>0,05) terhadap nilai diameter telur, derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur. Penggunaan pakan dengan protein 40% memberikan hasil terbaik dibandingkan dengan perlakuan pakan lainnya. Nilai indeks kematangan gonad pada penggunaan protein 40% sebesar 16,46±1,21%. Nilai fekunditas relatif pada penggunaan protein 40% sebesar 326.448±50.843 butir/kg bobot induk. Nilai diameter telur pada penggunaan protein 40% sebesar 0,27±0,01 mm. Nilai derajat pembuahan telur pada penggunaan protein 40% sebesar 96,00±5,29%. Nilai derajat tetas telur pada penggunaan protein 40% sebesar 79,82±21,39%. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan kandungan protein 40% pada induk betina ikan nilem merupakan pakan yang terbaik dalam meningkatkan performa reproduksi ikan nilem (Osteochilus hasselti).
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Divisions:	04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User:	Admin Eprints Untirta
Date Deposited:	29 Oct 2021 09:07
Last Modified:	29 Oct 2021 09:07
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4130

Actions (login required)

View Item