Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

APLIKASI AKUAPONIK SISTEM NFT (Nutrient Film Technique) PADA PEMELIHARAAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

ERIK, DEDE (2017) APLIKASI AKUAPONIK SISTEM NFT (Nutrient Film Technique) PADA PEMELIHARAAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
APLIKASI AKUAPONIK SISTEM NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE) PADA PEMELIHARAAN IKAN LELE SANGKURIANG .PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

The demand on catfish (Clarias gariepinus) was gradually increasing therefore it is necessary to anticipate the decrease of aquaculture land as well as water quality, and carrying out the fish culture intensively. One of the method in carrying intensive fish culture was by using aquaponic system. This research aimed to determine the best stoking density on aquaponic system NFT wich is support to the growth and survival rate of catfish strain sangkuriang. The research about applications of aquaponics system NFT (Nutrient Film Technique) in culture of catfish sangkuriang with different of stocking density was done from August to September 2015 during 35 days, at Kadubeurem village, Serang regency, Banten province. The treatment of stocking density is being tested, namely 1 fish/L, 2 fish/L, and 3 fish/L. The plants used for research is pakcoy mustard (Brassica rapa L.). Seeds are used measuring average weight 3.02g maintained for 35 days. The experimental design used was completely randomized design with three treatments and three replications. Parameters measured were survival rate, growth rate and feed convertion ratio. The results showed that the specific growth rate achieved in the treatment A. 3.22±0.06%/day; B. 2.27±0.05%/day; and C. 1.85±0.03%/day. The survival rate of catfish in treatment A. 98.1±0.66%; B. 96.02±0.57%; C. 94.95±0.58%. Feed conversion ratio in treatment A. 0.84±0.03; B. 1.20±0.02; C. 1.44±0.04. It can be concluded that the best treatments are on treatment A with a stocking density of 1 fish/L.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHermawan, DodiUNSPECIFIED
Thesis advisorMustahal, MustahalUNSPECIFIED
Additional Information: Permintaan lele yang semakin meningkat serta diperlukannya antisipasi terhadap penurunan produksi akuakultur akibat penyusutan lahan budidaya dan penurunan kualitas perairan menyebabkan budidaya lele harus dilakukan secara intensif. Salah satu alternatif yaitu melalui pemanfaatan sistem akuaponik untuk menjaga kualitas air. Untuk itu, penelitian ini akan melihat pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup dan perubahan kualitas air yang terjadi pada kolam pembesaran ikan lele pada padat tebar berbeda yang menggunakan akuaponik sistem NFT. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan padat tebar terbaik lele sangkuriang pada sistem budidaya akuaponik sistem NFT sehingga menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele yang optimal. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus-September 2015, di Pondok Pesantren Tarbiyatusbiyyan di Desa Kadubeurem, Kecamatan Pabuaran, Serang- Banten. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu perbedaan padat tebar ikan lele sangkuriang dalam sistem akuponik. Perlakuan padat tebar yang diujikan yaitu, 1 ekor/L, 2 ekor/L dan 3 ekor/L. Parameter yang diamati, yaitu tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, pertumbuhan tanaman sawi pakcoy dan parameter kualitas air. Data dianalisis menggunakan ANOVA, kemudian dilanjutkan dengan uji DUNCAN. Berdasarkan hasil penelitian teknologi akuaponik pada pemeliharaan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) dengan padat tebar yang berbeda, didapatkan hasil bahwa perlakuan A dengan kepadatan 1ekor/L memberikan hasil yang terbaik untuk tingkat kelangsungan hidup 98,10±0,66%, laju pertumbuhan 3,22±0,06% dan rasio konversi pakan 0,84±0,03. Kisaran kualitas air mencakup suhu, pH dan DO masih tergolong optimal untuk pertumbuhan pada setiap perlakuan. Suhu berkisar antara 23-30°C, pH berkisar antara 7,00-8,30 dan DO berkisar antara 4,26-9,33 mg/L. Konsentrasi amonia pada setiap perlakuan berada dalam kisaraan yang cukup tinggi yaitu <0,0500–19,5678 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat pada setiap perlakuan berkisar antara 1,26 –90,80 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A dengan kepadatan 1ekor/L memberikan hasil yang terbaik untuk tingkat kelangsungan hidup 98,10±0,66%, laju pertumbuhan 3,22 ±0,06% dan rasio konversi pakan 0,84 ± 0,03.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 29 Oct 2021 04:06
Last Modified: 29 Oct 2021 04:06
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4069

Actions (login required)

View Item View Item