Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH LAJU GAS PELINDUNG DAN KUAT ARUS PADA PENGELASAN FLUX CORED ARC WELDING TERHADAP ANALISIS CACAT POROSITAS DAN SIFAT MEKANIK PELAT LAMBUNG KAPAL

Kusuma, Muhammad Ichsan (2018) PENGARUH LAJU GAS PELINDUNG DAN KUAT ARUS PADA PENGELASAN FLUX CORED ARC WELDING TERHADAP ANALISIS CACAT POROSITAS DAN SIFAT MEKANIK PELAT LAMBUNG KAPAL. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (Fulltext)
PENGARUH LAJU GAS PELINDUNG DAN KUAT ARUS PADA PENGELASAN FLUX CORED ARC WELDING TERHADAP ANALISIS CACAT POROSITAS DAN SIFAT MEKANIK PELAT LAMBUNG KAPAL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Baja SS400 merupakan pelat baja yang biasa digunakan dalam berbagai macam bangunan struktural, salah satunya sebagai lambung kapal. Namun proses pengelasan lambung kapal yang dilakukan dengan metode flux cored ac welding (FCAW) di dekat pantai dan cukup berangin menimbulkan cacat porositas. Penelitian ini menjelaskan pengaruh laju gas pelindung dan kuat arus dalam menurunkan cacat porositas dan pengaruhnya terhadap sifat mekanik. Peningkatan kuat arus dan laju gas pelindung bertujuan untuk mengurangi cacat porositas dan meningkatkan kekuatan material. Baja SS400 dilas dengan arus 230, 250, dan 270 A dengan laju gas pelindung 12, 18, dan 24 liter/menit. Setelah proses pengelasan dilakukan uji radiografi untuk melihat cacat yang ada. Kemudian dilakukan uji tarik, uji kekerasan, uji impak, dan pengamatan metalografi untuk mengetahui sifat mekanik yang dihasilkan. Hasil radiografi pada sampel lab menunjukkan variabel kuat arus 250 A dengan 18 liter/menit menghasilkan cacat paling banyak dengan ukuran 2 mm, sedangkan untuk sampel simulasi hanya berukuran <1 mm. Perbandingan antara sampel simulasi dengan sampel pabrik menunjukkan penurunan cacat porositas dari 3 mm menjadi < 1 mm. Hasil uji tarik menunjukkan arus dan laju gas yang semakin tinggi, maka kekuatan tarik semakin meningkat, nilai uji tarik paling tertinggi pada arus 270 A dengan laju gas 24 liter/menit dengan nilai 494 N/mm . Hasil uji kekerasan menunjukkan semakin tinggi arus dan laju gas maka kekerasannya semakin menurun dan kekerasan paling tinggi didapatkan pada arus 250 A dengan laju gas 12 l/m dengan nilai 95,7 HRB, sedangkan kekerasan terendah terdapat pada arus 270 A dengan laju gas 18 liter/menit dengan nilai 79,7 HRB. Pengujian impak menunjukkan penurunan dengan semakin besarnya arus dan peningkatan dengan semakin besarnya laju gas. Hasil impak tertinggi didapatkan oleh variabel arus 250 A dengan 24 liter/menit sebesar 155 J dan terendah pada kuat arus . Pengamatan metalografi menunjukkan daerah las atas didominasi oleh fasa acicular ferrite dan daerah las tengah didominasi ferrite dan perlite, sedangkan HAZ yang dibagi dua daerah yaitu, coarse grain (CG) dan fine grain (FG) yang masing-masing didominasi oleh bainite, perlite, dan ferrite, sedangkan FG HAZ memiliki fasa ferrite dan perlite. Pengaruh kuat arus menunjukkan peningkatan fasa perlite dari 14,955 % menjadi 25,373% terhadap matriks. Pengaruh laju alir gas terhadap struktur mikro menyebabkan peningkatan fraksi fasa perlite dari 14,615 % menjadi 25,373 %.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorZulaida, Yeni MurianiUNSPECIFIED
Thesis advisorTriana, TiaraUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Pengelasan FCAW, Baja SS400, Lambung Kapal, Cacat Porositas, Sifat Mekanik
Subjects: Q Science > Q Science (General)
T Technology > T Technology (General)
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan FT
Date Deposited: 12 Aug 2024 14:50
Last Modified: 12 Aug 2024 14:50
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/40496

Actions (login required)

View Item View Item