Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

DAMPAK OTONOMI DAERAH TERHADAP PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI BANTEN

MUHLAS, RIZA (2014) DAMPAK OTONOMI DAERAH TERHADAP PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI BANTEN. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
DAMPAK OTONOMI DAERAH TERHADAP PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI BANTEN.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 2014.

Download (1MB)
Official URL: https://fh.untirta.ac.id

Abstract

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemekaran wilayah saat ini sudah merupakan istilah yang umum. Istilah pemekaran wilayah muncul seiring dengan adanya program desentralisasi yang dilakukan oleh pemerintah. Daerah menyambut kebijakan otonomi daerah (UU No.22/1999) yang ditandai oleh adanya pemekaran wilayah dengan membentuk kabupaten baru dan bahkan provinsi baru. Awalnya tujuan utama dari pemekaran wilayah adalah untuk percepatan dan pemerataan pembangunan di wilayah yang rentang kendali pemerintahannya jauh sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang bebas dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan kesehatan yang buruk (4K) (Soesastro, 2002). Dasar pemikiran pemekaran daerah tersebut dimaksud dalam pengertian demi mempercepat pembangunan daerah. Namun benarkah pengertian hal tersebut? Banyak hal yang harus diperhatikan dalam memutuskan, apakah suatu wilayah tersebut dapat dimekarkan atau tidak, jika tidak maka dapat menimbulkan dampak yang tidak baik terutama bagi wilayah tersebut yang kemudian berdampak pada keberlangsungan pembangunan nasional. Berdasarkan gambaran tersebut, permasalahanpermasalahan dalam penelitian ini ialah seberapa besarkah perbedaan PDRB diantara Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat sebelum dan pada masa otonomi daerah, kemudian sektor apa sajakah yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan yang lamban serta sektor apa saja yang mempunyai daya saing yang baik dan yang tidak baik di Provinsi Banten sebelum dan pada masa otonomi daerah. Penelitian ini menggunakan analisis S-S karena dalam analisis ini memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Analisis ini juga membandingkan laju pertumbuhan sektor-sektor di daerah dengan pertumbuhan provinsi serta mengamati penyimpangannya, jika penyimpangannya positif maka tercapai keunggulan kompetitif dari suatu sektor dalam daerah tersebut (Soepono, 1993). Berdasarkan penelitian analisis tersebut maka didapatlah hasil bahwa laju perbandingan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Banten jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat sebelum dan pada masa otonomi daerah, jumlah dan total kontribusi yang disumbangkan tiap kabupaten-kabupaten dan kota di Provinsi Banten yang dulu merupakan bagian dari Jawa Barat lebih kecil dari pada Provinsi Jawa Barat, demikian juga pada masa otonomi daerah (tahun 2000 sampai 2002).

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMulyadi, Edi196804172002121001
Thesis advisorMarpudin, Ade197501112006041001
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 28 Oct 2021 14:25
Last Modified: 28 Oct 2021 14:25
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/4034

Actions (login required)

View Item View Item