Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KARAKTERISTIK BIOSTRAW DARI KARAGENAN DENGAN PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

VERONIKA, TERESIA (2024) KARAKTERISTIK BIOSTRAW DARI KARAGENAN DENGAN PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_Fulltext.pdf

Download (7MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_CP.pdf

Download (12MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_01..pdf

Download (907kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_02.pdf

Download (152kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_03.pdf

Download (181kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_04.pdf

Download (542kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_05.pdf

Download (113kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_Ref.pdf

Download (146kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Teresia Veronika_4443200099_Lamp.pdf

Download (6MB)

Abstract

Straw is one of the top five types of plastic waste generated in Indonesia. Biostraw is an alternative straw that can be developed because it is environmentally friendly, flexible, easy to shape, resistant to water and easily degraded. Biostraw can made by utilizing carrageenan. The addition of cellulose composite components from water hyacinth plants can be used to strengthen the straw structure. The purpose of this research is to determine the effect and concentration of the best cellulose fiber. The research method carried out was laboratory experiment using a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatment levels with the concentration of water hyacinth fiber addition (0%, 1%, 1.5%, and 2%) and 2 replicates. This research consists of two stages, namely the first stage of producing cellulose fiber from water hyacinth (Eichhornia crassipes) to determine the effect of its concentration in making biostraw, and the second stage of making biostraw. The results of this research indicate that 2% fiber concentration is the best treatment with characteristics of hot water resistance at 60°C, 70°C, and 80°C, water absorption of 1.26-3.18%, thickness of 0.82 mm, the tensile strength with a value of 31.31 N and elongation value of 27.72%. The biodegradation result was 72.3%. The hedonic test results showed that panelists rated “somewhat like and like” the aroma, appearance, and texture of the biostraw.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorPRATAMA, GINANJAR198805222019031009
Thesis advisorADITIA, RIFKI PRAYOGA199103302019031016PIL
Additional Information: Sedotan (straw) termasuk lima jenis limbah plastik yang paling banyak dihasilkan di Indonesia. Salah satu upaya untuk menangani alternatif sedotan plastik adalah dengan menciptakan inovasi terbarukan yang memiliki sifat biodegradable. Biostraw (sedotan bioplastik) merupakan salah satu alternatif sedotan konvensional yang dapat dikembangkan karena bersifat ramah lingkungan, fleksibel, ringan, tembus cahaya, mudah untuk dibentuk, tahan terhadap air dan mudah terdegradasi. Biostraw dapat dibuat dengan memanfaatkan karagenan. Karagenan dihasilkan dari rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii yang memiliki keunggulan dalam meningkatkan kuat tarik dan elastisitas pada sedotan. Penambahan komponen komposit serat dari tanaman eceng gondok dapat digunakan untuk memperkuat struktur sedotan semakin kokoh. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh dan konsentrasi serat eceng gondok terbaik. Metode penelitian yang dilakukan yaitu eksperimental laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 taraf perlakuan dengan konsentrasi penambahan serat eceng gondok (0%, 1%, 1,5%, dan 2%) dan 2 kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama adalah pembuatan serat eceng gondok (Eichhornia crassipes) sebagai konsentrasi pengaruh dalam pembuatan Biostraw sedangkan tahap kedua adalah pembuatan biostraw. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi serat 2% adalah perlakuan terbaik dengan sifat karakteristik ketahanan air panas pada suhu 60°C,70°C, dan 80°C, daya serap air 1,26-3,18%, ketebalan 0,82 mm pada nilai kekuatan tarik dengan nilai 31,31 N dan nilai elongasi 27,72%. Hasil biodegradasi 72,3%. Nilai hedonik parameter aroma, kenampakan mendapat skor 5,93 (agak suka), tekstur dengan skor 6,77 (suka).
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Mrs. Teresia Veronika
Date Deposited: 19 Aug 2024 16:42
Last Modified: 19 Aug 2024 16:42
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/40089

Actions (login required)

View Item View Item