Nurullah Asma, Wahyu (2015) IMPLIKASI AKUISISI HORIZONTAL PT CARREFOUR INDONESIA TERHADAP PT ALFA RETAILINDO TBKDIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 17 UNDANG-UNDANGNOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHATIDAK SEHAT (STUDI PUTUSAN : MAHKAMAH AGUNG NOMOR 502/K/PDT.SUS/2010 TENTANG PT CARREFOUR INDONESIA). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
IMPLIKASI AKUISISI HORIZONTAL PT CARREFOUR INDONESIA TERHADAP PT ALFA RETAILINDO TBK DIHUBUNGKAN .pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 2015. Download (4MB) |
Abstract
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, maka pelaku usaha dalam melakukan kegiatan usahanya harus mengandung unsur-unsur yang adil, sehingga berdampak pada persaingan yang sehat. Kenyataannya, tidak semua pelaku usaha melakukan kegiatan usaha yang berdasarkan aturan yang berlaku. Kegiatan akuisisi horizontal yang dilakukan PT Carrefour Indonesia terhadap PT Alfa Retailindo, Tbk merupakan salah satu indikasi terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat karena bertentangan dengan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Oleh karena itu, penulis tartarik untuk mengidentifikasi implikasi putusan Mahkamah Agung Nomor 502/K/Pdt.Sus/2010 terhadap akuisisi yang dilakukan PT Carrefour Indonesia terdapat persaingan usaha tidak sehat dihubungkan dengan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, serta bagaimana penegakan hukum terhadap praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif dengan pendekatan penelitian mengacu pada yuridis normatif penelitian ini bersifat deskriptif analitis.Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer berupa Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 502/K/Pdt.Sus/2010. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Implikasi dari akuisisi horizontal PT Carrefour Indonesia terhadap PT Alfa Retailindo, Tbk menyebabkan PT Carrefour Indonesia memiliki market powerdilihat pada pangsa pasarnya baik di pasar downstream maupun di pasar upstream dan adanya persyaratan perdagangan (trading terms) yang memberatkan pemasok dan konsumen sehingga menyebabkan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Penegakan hukum terhadap praktek monopoli dapat diselesaikan oleh lembaga independen yang menangani kasus monopoli yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tidak Sehat (KPPU), dan dapat melalui dua cara yaitu preventif dan represif.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 28 Oct 2021 04:49 | |||||||||
Last Modified: | 28 Oct 2021 04:49 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3975 |
Actions (login required)
View Item |