Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL MELALUI MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 392/Pid.Sus/2021/PN JKT.SEL)

RESTU AJI, GILANG (2024) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL MELALUI MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 392/Pid.Sus/2021/PN JKT.SEL). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (943kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (439kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (345kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (348kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (406kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Gilang Restu Aji_1111170275_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
Gilang Restu Aji_1111170275_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (383kB)

Abstract

Children as victims of sexual abuse through social media will have an impact on their growth and development due to trauma and psychological mental disorders. The identification in this research is how to legally protect children who are victims of criminal acts of sexual harassment through social media and how to enforce the law for children who are victims of criminal acts of sexual harassment through social media. The theories used are legal protection theory and law enforcement theory. The method used in this research is normative juridical which uses a statutory approach and existing case studies. The data source used is secondary data using library data collection techniques and analyzed qualitatively. The research results obtained by researchers were that children who were victims of criminal acts of sexual harassment via social media in decision number 392/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel were deemed not to have paid attention to aspects in protecting the losses suffered by children, the indictment of the public prosecutor and The judge's decision was deemed not optimal because the defendant focused more on the violation of disseminating immoral information rather than paying attention to the rights that should be granted by the state to protect children who are victims of criminal acts of abuse via social media. The conclusion in this research is that children do not receive protection from cases of sexual abuse, there are still no regulations that specifically regulate this case which means that the role of the public prosecutor and the judge's decision is considered not optimal. The suggestions in this research require providing education about sexual violence to children as early as possible and increasing supervision of children in their freedom on the internet. There needs to be regulations that specifically regulate and protect children in cases like this so that the role of public prosecutors and judges can be maximized in making decisions.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorFATHUROKHMAN, FERRY198102152006041001
Thesis advisorFAJAR AL ARIF F., M. NOOR198207312006041003
Additional Information: Anak sebagai korban pelecehan seksual melalui media sosial akan berdampak pada tumbuh kembangnya karena trauma dan gangguan mental psikologisnya. Identifikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana pelecehan seksual melalui media sosial dan bagaimana penegakan hukum bagi anak yang menjadi korban tindak pidana pelecehan seksual melalui media sosial. Teori yang digunakan adalah teori perlindungan hukum dan teori penegakan hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan studi kasus yang ada. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder dengan teknik pengumpulan data pustaka serta dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan peneliti yaitu anak yang menjadi korban tindak pidana pelecehan seksual melalui media sosial dalam putusan nomor 392/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel dinilai belum memperhatikan aspek dalam melindungi kerugian yang diderita oleh anak, dakwaan dari jaksa penuntut umum dan putusan dari hakim dinilai belum maksimal karena lebih menitikberatkan terdakwa pada pelanggaran penyebaran informasi yang bermuat asusila ketimbang memperhatikan hak-hak yang harusnya diberikan oleh negara untuk melindungi anak yang menjadi korban dari tindak pidana pelecehan melalui media sosial. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah anak tidak mendapatkan perlindungan dari kasus pelecehan seksual tersebut, masih belum adanya peraturan yang mengatur secara spesifik dalam kasus ini yang membuat peran jaksa penuntut umum dan keputusan hakim dinilai belum maksimal. Saran dalam penelitian ini perlu adanya edukasi mengenai kekerasan seksual sedini mungkin kepada anak-anak dan meningkatkan pengawasan terhadap anak dalam kebebasan di internet. perlu adanya peraturan yang secara khusus mengatur dan melindungi anak terhadap kasus seperti ini agar peran jaksa penuntut umum dan hakim bisa lebih maksimal dalam memberikan keputusan.
Uncontrolled Keywords: Legal Protection, Children, Sexual Harassment Perlindungan Hukum, Anak, Pelecehan Seksual
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Gilang Aji
Date Deposited: 13 Aug 2024 10:36
Last Modified: 13 Aug 2024 10:36
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/39484

Actions (login required)

View Item View Item