Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM HORMON GIBERELIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) VARIETAS MCC 02

Syahrina, Syahrina (2024) PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM HORMON GIBERELIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) VARIETAS MCC 02. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Syahrina_4442200131_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (906kB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (129kB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (324kB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (124kB)
[img] Text
Syahrina_4442200131_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (701kB)

Abstract

This study aims to determine the effect of concentration level and duration of soaking in gibberellin solution on the germination of cocoa seeds of the MCC 02 variety which was carried out at the Seed Certification Laboratory, Center for Monitoring and Certification of Food Crops, Horticulture and Plantation Seeds from March to April 2024. This study used factorial complete randomized design. In this design there are two factors, the first factor is the treatment of gibberellin concentration levels consisting of four levels, namely 0.5 ml/l, 1.5 ml/l, 2.5 ml/l, and 3.5 ml/l. The second factor is the length of soaking in gibberellins which consists of three levels, namely 24 hours, 36 hours, and 48 hours. The concentration level of 1.5 ml/l has the best influence on the bud emergence time parameter and the concentration level of 2.5 ml/l has the best influence on the vigor index parameter. The soaking duration of 48 hours has the best influence on the parameters of bud emergence time, vigor index and plumula length parameter. The concentration level of 1.5 ml/l with a soaking time of 24 hours provided the best interaction against the germination of cocoa seeds at the budding time parameter and the interaction of the concentration level of 2.5 ml/l and the soaking time of 36 hours provided the best interaction on the vigor index parameter.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorNURMAYULIS, NURMAYULIS196311182001122001
Thesis advisorEKA PUTRI, WIDIA199002112020122006
Additional Information: Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sesuai untuk perkebunan rakyat, karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi petani. Provinsi Banten merupakan salah satu daerah lahan penghasil kakao di Indonesia yang sudah tua atau rusak, kurang terawat dan mudah terserang hama penyakit sehingga mulai memfokuskan untuk melakukan pergantian tanaman dengan bibit baru dan berkualitas tinggi. Salah satu penyebab rendahnya keberhasilan budidaya kakao ialah buruknya kualitas bibit kakao yang disebabkan penanganan benih di awal persemaiannya. Perendaman benih menggunakan hormon giberelin merupakan salah satu metode invigorasi untuk mempercepat tumbuhnya kecambah dan menghasilkan bibit yang vigor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan giberelin terhadap perkecambahan benih kakao varietas MCC 02. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan dari bulan Maret-April 2024. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Pada rancangan ini terdapat dua faktor, faktor pertama yaitu perlakuan tingkat konsentrasi giberelin yang terdiri dari empat taraf, yaitu 0,5 ml/l, 1,5 ml/l, 2,5 ml/l, dan 3,5 ml/l. Faktor kedua yaitu lama perendaman dalam giberelin yang terdiri dari tiga taraf, yaitu 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi 1,5 ml/l memberikan pengaruh terbaik pada parameter waktu muncul tunas dan tingkat konsentrasi 2,5 ml/l memberikan pengaruh terbaik pada parameter indeks vigor. Lama perendaman 48 jam memberikan pengaruh terbaik pada parameter waktu muncul tunas, indeks vigor dan panjang plumula. Tingkat konsentrasi 1,5 ml/l dengan lama perendaman 24 jam memberikan interaksi terbaik terhadap terhadap perkecambahan benih kakao pada parameter waktu muncul tunas dan interaksi tingkat konsentrasi 2,5 ml/l dan lama perendaman 36 jam memberikan interaksi terbaik pada parameter indeks vigor.
Uncontrolled Keywords: cocoa seed, gibberellin, and germination
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
04-Fakultas Pertanian
Depositing User: Syahrina Rina
Date Deposited: 14 Aug 2024 10:51
Last Modified: 14 Aug 2024 10:51
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/39116

Actions (login required)

View Item View Item