PEMANFAATAN MILL SCALE SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PELAT BIPOLAR DENGAN PENAMBAHAN GRAFIT UNTUK APLIKASI SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN POLIMER

Prakoso, Gatra Bagus (2018) PEMANFAATAN MILL SCALE SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PELAT BIPOLAR DENGAN PENAMBAHAN GRAFIT UNTUK APLIKASI SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN POLIMER. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Text (Fulltext)
fulldraft Gatra B.P 3334120040.pdf
Restricted to Registered users only
Download (5MB)

Abstract

Mill scale merupakan limbah yang dihasilkan industri pembuatan besi baja. Mill scale terbentuk akibat reaksi antara permukaan baja panas dengan udara. Limbah mill scale mengandung material berharga berupa besi (Fe) yang cukup tinggi yaitu sekitar 74%. Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) adalah sebuah perangkat elektrokimia yang mengubah secara langsung energi kimia bahan bakar hidrogen menjadi energi listrik. Pelat bipolar merupakan salah satu komponen PEMFC yang berfungsi sebagai penghubung antara dua elektroda berbeda kutub, penyimpan arus listrik, penghantar arus listrik dan struktur penguat rangkaian PEMFC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan grafit dan variasi temperatur proses dalam pembuatan sampel pelat bipolar terhadap sifat fisika dan sifat mekanika. Pada penelitian ini mill scale digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pelat bipolar dengan variasi penambahan grafit. Mula-mula dilakukan pencampuran serbuk mill scale dan serbuk grafit dengan penambahan serbuk grafit 5,10 dan 15% wt menggunakan shaker mill. Kemudian dilakukan proses penekanan dengan pembebanan 300 MPa. Setelah dilakukan penekanan sampel pelat bipolar akan diproses pemanasan (sintering) dengan temperatur 900,950 dan 1000 C dengan waktu tahan selama 1 jam dan dialirkan gas inert nitrogen. Karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini antara lain pengujian nilai konduktivitas listrik, densitas, porositas, kekerasan dan pengamatan struktur mikro SEM sampel pelat bipolar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh penambahan grafit dan variasi temperatur sintering menunjukkan nilai densitas paling kecil pada penambahan grafit 15% wt pada temperatur 1000 o , nilai porositas paling kecil adalah 2,610% pada penambahan grafit 5% wt dengan temperatur 1000 o C yaitu 1,142 gr/cm 3 C, pada penambahan grafit 5% wt pada temperatur 900 o C nilai konduktivitas listrik tertinggi yaitu 6,4267 S/cm dan nilai kekerasan terbesar yaitu 336,52 VHN pada penambahan grafit 5% wt dengan temperatur 1000 o C. Berdasarkan hasil pengamatan struktur mikro dengan menggunakan SEM pada temperatur 950 dan 1000 o C terbentuk lapisan oksida pada permukaan matriks.

Item Type:

Thesis (S1)

Contributors: