Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

IMPLEMENTASI HAK CIPTA TERHADAP PRINSIP KEPENTINGAN YANG WAJAR (FAIR USE) DALAM PEMBUATAN FAN ART KARAKTER ANIME OLEH FAN ARTIST (Studi Kasus: Komunitas Fan Art Meduru Circle)

Akbar Nahar, Jafar (2024) IMPLEMENTASI HAK CIPTA TERHADAP PRINSIP KEPENTINGAN YANG WAJAR (FAIR USE) DALAM PEMBUATAN FAN ART KARAKTER ANIME OLEH FAN ARTIST (Studi Kasus: Komunitas Fan Art Meduru Circle). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGUNG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Jafar Akbar Nahar_1111170150_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (307kB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (158kB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (244kB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
Jafar Akbar Nahar_1111170150_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Anime fan art characters can be interpreted as a work of art in the form of illustrations made by someone, where the image resembles or refers to a certain figure or characters in anime. Law Number 28 of 2014 concerning Copyright has regulated protected works and also the principle of fair use. However, the existence of this law still makes it happen fan artist from Meduru Circle community can be involved in copyright issues because there are no detailed restrictions on the use of reasonable interests in the law. Identify the problem, namely, how to implement the principle of fair use to fan artist in the making of anime characters fan art and how legal protection against fan artist who carry out commercialization of anime characters fan art in merchandise. The theories used are the theory of legal certainty and the theory of legal protection. The research method used is normative empirical, with a statutory approach and a conceptual approach. The data sources used are secondary data and primary data using literature study and interview techniques and analyzed descriptively qualitatively. The research results show that the principle of fair use is not implemented carried out completely because there are no clear boundaries. Fan artist from the Meduru Circle community have not received proper protection because they did not ask permission from the creator first. The government should set limits or parameters for the principle of fair use and provide protection to fan artist to be free to be creative and get top economic benefits of artmade by him.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorDwisvimiar, Inge197510232006042001
Thesis advisorSyahrul Mucharom, Rully198102252008121002
Additional Information: Fan art karakter anime dapat diartikan sebagai sebuah karya seni berupa ilustrasi gambar yang dibuat oleh seseorang, dimana gambar tersebut menyerupai atau merujuk pada suatu tokoh atau karakter tertentu yang ada pada anime. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah mengatur tentang ciptaan yang dilindungi dan juga prinsip kepentingan yang wajar (fair use). Namun adanya undang-undang tersebut tetap membuat fan artist pada komunitas Meduru Circle dapat terlibat permasalahan hak cipta karena tidak adanya batasan secara detail dari penggunaan kepentingan yang wajar pada undang-undang tersebut. Identifikasi masalah yaitu, bagaimana implementasi prinsip kepentingan yg wajar (fair use) terhadap fan artist dalam pembuatan fan art karakter anime dan bagaimana perlindungan hukum terhadap fan artist yang melakukan komersialisasi fan art karakter anime dalam bentuk merchandise. Teori yang digunakan adalah teori kepastian hukum dan teori perlindungan hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif empiris, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer dengan teknik studi kepustakaan dan wawancara serta dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penlitian menunjukan bahwa implementasi prinsip kepentingan yang wajar (fair use) tidak dilakukan sepenuhnya karena tidak ada batasan yang jelas. Fan artis dari komunitas Meduru Circle belum mendapatkan perlindungan secara baik.karena tidak meminta izin terlebih dahulu kepada pecipta. Pemerintah seharusnya membuat batasan atau parameter dari prinsip kepentingan yang wajar (fair use) dan memberikan perlindungan kepada fan artist untuk bebas berkreasi dan mendapat manfaat ekonomi atas fan art buatannya.
Uncontrolled Keywords: Copyright, Fan Art, and Fair Use. Hak Cipta, Fan Art, dan Fair Use.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Mr. Jafar Akbar Nahar
Date Deposited: 07 Aug 2024 12:39
Last Modified: 07 Aug 2024 12:39
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/38885

Actions (login required)

View Item View Item