Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS ADSORBEN HYDROUS MANGANESE OXIDE (HMO) DAN WAKTU PROSES TERHADAP ADSORPSI LITIUM DARI BRINE WATER, BOGOR

Yasin Siregar, Mhd (2019) PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS ADSORBEN HYDROUS MANGANESE OXIDE (HMO) DAN WAKTU PROSES TERHADAP ADSORPSI LITIUM DARI BRINE WATER, BOGOR. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS ADSORBEN HYDROUS MANGANESE OXIDE (HMO) DAN WAKTU PROSES TERHADAP ADSORPSI LITIUM DARI BRINE WATER, BOGOR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi berbasis komputer. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam komputer meningkatkan permintaan dalam penggunaan baterai sekunder Li-ion. Litium adalah bahan baku penting untuk bahan katoda pada baterai isi ulang. Saat ini kebutuhan untuk litium (Li) meningkat sangat tinggi, akibat kisaran penggunaan yang luas sebagai bahan baku untuk baterai rechargeable. Hingga saat ini sumber utama litium berasal dari brine water dan bijih litium seperti spodumene. Brine adalah salah satu sumber litium yang paling penting. Brine water yang berasal dari Ciseeng, Bogor mengandung litium 50-80 ppm. Adsorpsi adalah metode yang cukup baik untuk merecovery litium dari air asin (brine). Adsorben yang digunakan merupakan hasil aktivasi asam dari prekursor dengan metode pembuatan solid state. Adsorpsi dilakukan dengan variasi dosis adsorben 5; 7,5; 10; 12,5; dan 15 g/L serta waktu proses adsorpsi 0,5; 1; 2; 3; 4; dan 24 Jam untuk mengetahui persen adsorpsi, selektifitas adsorpsi dan jenis adsorpsi yang terjadi. Dosis dengan persen adsorpsi litium tertinggi yaitu pada dosis 7,5 g/L dengan persen adsorpsi litium 7,28 % dengan nilai selektifitas αLi/Na 0,92 dan αLi/K 1,18. Persen adsorpsi litium dengan variasi waktu tertinggi yaitu pada waktu 24 jam dengan persen adsorpsi litium sebesar 15,33 % dengan nilai selektifitas αLi/Na 2,38 dan αLi/K 0,89 pada dosis 7,5 g/L. Isoterm adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi Li mengikuti model isoterm Freundlich karena nilai R2 yang lebih tinggi daripada model isoterm Langmuir, sehingga adsorpsi yang terjadi adalah adsorpsi fisik (fisiosorpsi) dan membentuk lapisan multilayer.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorOediyani, SoesaptriUNSPECIFIED
Thesis advisorHanum Lalasari, LatifaUNSPECIFIED
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 27 Oct 2021 05:00
Last Modified: 27 Oct 2021 05:00
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3864

Actions (login required)

View Item View Item