Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK SEBAGAI PELAKU PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL DARI PERSPEKTIF KRIMINOLOGI (Studi Kasus Nomor 4/Pid.Sus Anak/2023/PN.Rkb)

Elfitri, Fanni (2024) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK SEBAGAI PELAKU PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL DARI PERSPEKTIF KRIMINOLOGI (Studi Kasus Nomor 4/Pid.Sus Anak/2023/PN.Rkb). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_FULL TEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (727kB)
[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (487kB)
[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (451kB)
[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (520kB)
[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (332kB)
[img] Text
Fanni Elfitri_1111200395_REF.pdf
Restricted to Registered users only

Download (368kB)
[img] Text (SKRIPSI)
8 Fanni Elfitri_1111200395_LAMP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Children are the future of the nation and the successors of the struggle. A troubled child means a national issue. The phenomenon under investigation is violence committed by minors, particularly cases of assault leading to the death of victims. The primary focus is on identifying factors influencing children to become perpetrators of violence and analyzing the legal responsibility they face. The theoretical foundation includes cognitive criminology, which examines patterns of criminal thinking and behavior, and criminal responsibility theory, exploring legal aspects in assessing children's offenses. The method used is normative juridical with descriptive analysis to dissect relevant legal aspects in the context of child violence. Key findings indicate that children involved in violent acts often exhibit abnormal patterns of thinking, such as uncontrolled anger or excessive feelings of superiority. They also struggle with emotional control and lack awareness of the consequences of their actions. Legally, juvenile offenders are deemed responsible if they understand and anticipate the outcomes of their criminal deeds, including cases of assault resulting in death. Collaboration among educational institutions, families, and communities in providing strong moral education and adequate guidance for children is a primary recommendation from this study. The research emphasizes the importance of collective efforts in creating an environment conducive to positive development for children, thereby preventing criminal behavior and legal conflicts. Thus, society can ensure that the next generation has a better chance to shape a bright and productive future for the nation

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorIrawan, Benny196010251989091001
Thesis advisorFathurokhman, Ferry198102152006041001
Additional Information: Anak merupakan masa depan bangsa, dan sebagai generasi penerus perjuangan. Seorang anak yang bermasalah berarti menjadi masalah bangsa. Fenomena yang diselidiki adalah kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur, terutama kasus penganiayaan yang berujung pada kematian korban. Fokus utama adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi anak-anak menjadi pelaku kekerasan serta menganalisis pertanggungjawaban hukum yang mereka hadapi. Landasan teori yang digunakan mencakup kriminologi kognitif yang mempelajari pola pikir dan perilaku kriminal, serta teori pertanggungjawaban pidana yang mengeksplorasi aspek hukum dalam menilai kesalahan anak sebagai pelaku kejahatan. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan analisis deskriptif untuk mengurai aspek-aspek hukum yang relevan dalam konteks kekerasan anak. Temuan utama menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam tindak kekerasan sering kali memiliki pola pikir yang tidak normal, seperti rasa marah yang tidak terkontrol atau perasaan superioritas yang berlebihan. Mereka juga cenderung kesulitan dalam mengendalikan emosi dan kurangnya kesadaran akan konsekuensi dari tindakan mereka. Secara hukum, anak-anak pelaku dianggap bertanggung jawab jika mereka dapat memahami dan memprediksi hasil dari tindakan kriminal mereka, termasuk kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal. Pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam memberikan pendidikan moral yang kuat serta bimbingan yang memadai bagi anak-anak merupakan salah satu saran utama yang dihasilkan dari studi ini. Studi ini menegaskan pentingnya upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak-anak, sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku kriminal dan konflik hukum. Dengan demikian, masyarakat dapat memastikan bahwa generasi penerus memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membentuk masa depan yang cerah dan bermanfaat bagi bangsa.
Uncontrolled Keywords: Criminal Liability of Minors, Assault, Minor Perpetrators of Assault Pertanggungjawaban Pidana Anak, Penganiayaan, Anak Pelaku Penganiayaan
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: fanni elfitri
Date Deposited: 31 Jul 2024 11:20
Last Modified: 31 Jul 2024 11:20
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/38482

Actions (login required)

View Item View Item