Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PELINDIAN BIJIH EMAS DARI TAMBANG TANGGAMUS LAMPUNG MENGGUNAKAN AMONIA-TIOSULFAT DENGAN OKSIDATOR CuSO4

Rahmatika, Annisa (2018) PELINDIAN BIJIH EMAS DARI TAMBANG TANGGAMUS LAMPUNG MENGGUNAKAN AMONIA-TIOSULFAT DENGAN OKSIDATOR CuSO4. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PELINDIAN BIJIH EMAS DARI TAMBANG TANGGAMUS LAMPUNG MENGGUNAKAN AMONIA-TIOSULFAT DENGAN OKSIDATOR CuSO4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Bijih emas di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida. Dengan kadar Au rata-rata 7,6 g/t, maka akan digunakan jalur hidrometalurgi yaitu pelindian untuk mengekstrak emas yang ada di dalam bijih tersebut. Proses ekstraksi emas umumnya dilakukan menggunakan proses sianidasi. Logam emas yang berasosiasi dengan mineral sulfida, akan menimbulkan masalah apabila dilakukan proses sianidasi pada bijih emas tersebut. Saat ini sedang dikembangkan proses pelindian bijih emas refraktori menggunakan tiosulfat. Pelindian tiosulfat merupakan metode yang ramah lingkungan dan memiliki selektivitas yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan pengaruh konsentrasi tiosulfat, amonia dan temperatur pelindian terhadap persen ekstraksi emas. Berdasarkan analisis fire assay, bijih emas Tanggamus mengandung 4,03 gr/ton emas. Penelitian dimulai dengan melakukan preparasi pada bijih emas Tanggamus bijih dengan ukuran - 200#. Selanjutnya pelindian bijih emas Tanggamus dilakukan menggunakan hotplate yang dilengkapi magnetic stirrer dengan variasi waktu 4; 12; 24 dan 36 jam dan variasi konsentrasi oksidator CuSO4 0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4 M. Persen ekstraksi tertinggi diperoleh pada konsentrasi oksidator CuSO4 0,2 M selama 24 jam yaitu 29,16%. Pada variasi konsentrasi reagen pelindi Na2S2O3 0,3; 0,6; 0,9 dan 1,2 M diperoleh persen ekstraksi tertinggi sebesar 63,35% pada konsentrasi 0,6 M selama 36 jam. Temperatur 50oC memperoleh persen ekstraksi emas tertinggi yaitu 80,68% selama 12 jam pelindian diantara variasi 50; 55; 60 dan 65oC yang dilakukan. Setelah dibuat grafik berdasarkan persamaan yang ada, model kinetika pada temperatur 50oC adalah first-oerder kinetics dan pada temperatur 55; 60 dan 65oC adalah jander; three-dimensional. Reaksi pelindian dikendalikan oleh reaksi kimia karena energi aktivasi yang dimiliki lebih dari 10 kkal/mol yaitu sebesar -24,792284 kkal/mol. Kata Kunci: emas, refraktori, pelindian, tiosulfat, oksidator.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorOediyani, SoesaptriUNSPECIFIED
Thesis advisorRofiek Mufakhir, FikaUNSPECIFIED
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 27 Oct 2021 03:08
Last Modified: 27 Oct 2021 03:08
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3785

Actions (login required)

View Item View Item