Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN PROSES REHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA TULANGAN SIRIP PADUAN RENDAH

Yusuf, Didi (2019) ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN PROSES REHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA TULANGAN SIRIP PADUAN RENDAH. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN PROSES REHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA TULANGAN SIRIP PADUAN RENDAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Baja merupakan suatu material yang sangat penting bagi kehidupan manusia, salah satu jenis baja yang banyak digunakan adalah baja tulangan sirip paduan rendah karena aplikasinya yang luas seperti dalam pembangunan tempat tinggal, kontruksi jalanan, kontruksi jembatan dan sebagainya. Proses produksi baja tulangan sirip melibatkan thermo-mechanical control process (TMCP) yang menyebabkan penurunan sifat mekanik pada baja tulangan sirip sehingga kekuatan tidak sesuai dengan standar SNI 2052:2014. Kekuatan yang tidak sesuai standar ditandai dengan nilai kuat luluh 41,25 kg/mm2, kuat tarik 53,48 kg/mm2, dan elongasi 18,50 %. Metode quenching udara diterapkan untuk mendapatkan sifat mekanik yang diinginkan. Sifat mekanik baja tulangan sirip paduan rendah dipengaruhi oleh temperatur dan waktu tahan proses reheating serta struktur mikro akhir yang dihasilakan, untuk mendapatkan sifat mekanik yang sesuai maka dilakukan peroses heatreatment yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh temperatur dan waktu tahan pada proses reheating terhadap sifat mekanik dan struktur mikro baja tulangan sirip paduan rendah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan spesimen baja tulangan paduan rendah dengan nilai ketebalan sebesar 8 mm. Spesimen baja tulangan paduan rendah dipotong sehingga sesuai dengan standar spesimen uji tarik SNI 07-0408- 1989, dilakukan pemanasan ulang menggunakan variasi temperatur pemanasan 900, 950, dan 1000oC; waktu tahan selama 15 menit, 45 menit, 75 menit dan 105 menit. Dilakukan treatment berupa metode quenching udara menggunakan udara yang dihembuskan dengan kecepatan pendinginan 2,266 C/s. Dilakukan uji tarik dan uji kekerasan serta pengamatan metalografi terhadap spesimen setelah proses treatment. Hasil yang didapat antara lain struktur mikro dengan fasa bainit ferit, Semakin tinggi temperatur pemanasan dan semakin lama waktu tahan maka batas butir bainit semakin sedikit, ukuran butir ferit yang semakin membesar, sifat mekanik berupa kuat tarik, kuat luluh, dan kekerasan semakin turun begitu juga dengan elongasi. Nilai kuat tarik, kuat luluh dan kekerasan tertinggi dihasilkan pada temperatur 900oC dengan waktu tahan 15 menit yakni sebesar kuat luluh = 70,11 kg/mm2, kuat tarik = 81,79 kg/mm2, dan kekerasan 104 HRB serta elongasi sebesar 14, 50 %.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMuriani Zulaida, YeniUNSPECIFIED
Thesis advisorTriana, TiaraUNSPECIFIED
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 25 Oct 2021 05:59
Last Modified: 25 Oct 2021 05:59
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3569

Actions (login required)

View Item View Item