LESTARI ASTUTI, FAJAR and MAJAH APHARI, IBNU (2013) EKSTRAKSI DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendra (L) MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL DENGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
EKSTRAKSI DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendra (L).pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (12MB) |
Abstract
ABSTRAK Kebutuhan industri terhadap penggunaan oleoresin adalah sebagai bahan ABSTRAK Kebutuhan industri terhadap penggunaan oleoresin adalah sebagai bahan ABSTRAK Kebutuhan industri terhadap penggunaan oleoresin adalah sebagai bahan aditif bagi industri pangan, farmasi dan kosmetik, maka perlu adanya suatu pengolahan dalam bentuk oleoresin yang lebih mudah dan efektif dalam penggunaannya. Produksi oleoresin dapat diperoleh dengan metode ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimum dalam menghasilkan oleoresin daun kayu putih berdasarkan persen rendemen yang dihasilkan dan menganalisa komponen senyawa oleoresin yang terkandung menggunakan analisa GCMS. Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi. Pelarut yang digunakan yaitu etanol 96%. variasi rasio pelarut sebesar 1:5, 1:7 dan 1:9, kecepatan pengadukan sebesar 300, 400 dan 600 rpm dan suhu ekstraksi sebesar 30, 40 dan 50 aditif bagi industri pangan, farmasi dan kosmetik, maka perlu adanya suatu pengolahan dalam bentuk oleoresin yang lebih mudah dan efektif dalam penggunaannya. Produksi oleoresin dapat diperoleh dengan metode ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimum dalam menghasilkan oleoresin daun kayu putih berdasarkan persen rendemen yang dihasilkan dan menganalisa komponen senyawa oleoresin yang terkandung menggunakan analisa GCMS. Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi. Pelarut yang digunakan yaitu etanol 96%. variasi rasio pelarut sebesar 1:5, 1:7 dan 1:9, kecepatan pengadukan sebesar 300, 400 dan 600 rpm dan suhu ekstraksi sebesar 30, 40 dan 50 aditif bagi industri pangan, farmasi dan kosmetik, maka perlu adanya suatu pengolahan dalam bentuk oleoresin yang lebih mudah dan efektif dalam penggunaannya. Produksi oleoresin dapat diperoleh dengan metode ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimum dalam menghasilkan oleoresin daun kayu putih berdasarkan persen rendemen yang dihasilkan dan menganalisa komponen senyawa oleoresin yang terkandung menggunakan analisa GCMS. Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi. Pelarut yang digunakan yaitu etanol 96%. variasi rasio pelarut sebesar 1:5, 1:7 dan 1:9, kecepatan pengadukan sebesar 300, 400 dan 600 rpm dan suhu ekstraksi sebesar 30, 40 dan 50 o C. Hasil proses ekstraksi dipisahkan dengan metode destilasi dengan suhu 70 o o C. Hasil proses ekstraksi dipisahkan dengan metode destilasi dengan suhu 70 o o C. Hasil proses ekstraksi dipisahkan dengan metode destilasi dengan suhu 70 o C. Setelah itu melakukan analisa kimia persen rendemen oleoresin daun kayu putih dan analisa GCM untuk mengetahui komponen senyawa dalam oleoresin. Hasil penelitian diperoleh rendemen oleoresin C. Setelah itu melakukan analisa kimia persen rendemen oleoresin daun kayu putih dan analisa GCM untuk mengetahui komponen senyawa dalam oleoresin. Hasil penelitian diperoleh rendemen oleoresin C. Setelah itu melakukan analisa kimia persen rendemen oleoresin daun kayu putih dan analisa GCM untuk mengetahui komponen senyawa dalam oleoresin. Hasil penelitian diperoleh rendemen oleoresin terbesar sebesar 23,52% pada kondisi operasi suhu 40 terbesar sebesar 23,52% pada kondisi operasi suhu 40 terbesar sebesar 23,52% pada kondisi operasi suhu 40 Laporan Penelitian Oleoresin Daun Kayu Putih Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa iii iiiiii o C, kecepatan pengadukan 600 rpm dengan perbandingan massa sampel dan pelarut 1:7. Komponen terbesar yang didapat pada hasil GCMS yaitu alpha-selinene sebesar 9,07%. Dengan persentase komponen 1,8 Cineol sebagai komponen utama minyak atsiri sebesar 4,66%. Kata kunci: Oleoresin, kayu putih, Rendemen, 1,8 Cineol Laporan Penelitian Oleoresin Daun Kayu Putih Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa iii iiiiii o C, kecepatan pengadukan 600 rpm dengan perbandingan massa sampel dan pelarut 1:7. Komponen terbesar yang didapat pada hasil GCMS yaitu alpha-selinene sebesar 9,07%. Dengan persentase komponen 1,8 Cineol sebagai komponen utama minyak atsiri sebesar 4,66%. Kata kunci: Oleoresin, kayu putih, Rendemen, 1,8 Cineol Laporan Penelitian Oleoresin Daun Kayu Putih Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa iii iiiiii o C, kecepatan pengadukan 600 rpm dengan perbandingan massa sampel dan pelarut 1:7. Komponen terbesar yang didapat pada hasil GCMS yaitu alpha-selinene sebesar 9,07%. Dengan persentase komponen 1,8 Cineol sebagai komponen utama minyak atsiri sebesar 4,66%. Kata kunci: Oleoresin, kayu putih, Rendemen, 1,8 Cineol
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Oleoresin, kayu putih, Rendemen, 1,8 Cineol | |||||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 24201-Jurusan Teknik Kimia |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 25 Oct 2021 04:24 | |||||||||
Last Modified: | 25 Oct 2021 04:24 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3529 |
Actions (login required)
View Item |