Sopiatul Ami, Siti (2014) EFEKTIVITAS DISTRIBUSI PANGAN HORTIKULTURA DI KOTA SERANG. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
EFEKTIVITAS DISTRIBUSI PANGAN HORTIKULTURA .pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRACT iii SITI SOPIATUL AMI, 2014 “the Effectiveness of Horticultural Food Distribution in the City of Serang”. Supervised by ALIUDIN and ARIS SUPRIYO WIBOWO. Distribution of commodity supply chains of red chili, onion, melon and Syzygium samarangense in Serang using supply chain. Supply chains going on horticulture supply chain patterns is indirect and direct supply chain patterns. Linear programming Model of transport and make the allocation of red onion, red pepper and melon that minimizes the cost of supply of red chili pepper red onions and melons to the markets in the town of Serang. The supply of onion with a predetermined allocation will be more efficient because it will reduce the cost of supply of Rp. 390.375/month. Distribution of red chilly with the allocation which has been determined to be more efficient because it will reduce the cost of supply of Rp. 375.855/month. Supply the optimal melon with determined allocation inefficient because it would increase the cost of the supply of Rp.9.661.490/month, for Syzygium samarangense only manual linear program transportation costs obtained a minimum of Rp.101.654/transport with the supply of Serang 0,833/transport and supply outside the cit y of Serang 1,8334 kg/transport. All food product horticulture has effectively because not commonly encountered obstacles in the distribution so until on time. Keywords: horticulture, effective, transportation programs and linear
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | RINGKASAN SITI SOPIATUL AMI, 2014 Efektivitas Distribusi Pangan Hortikultura di Kota Serang.Dibimbing oleh ALIUDIN dan ARIS SUPRIYO WIBOWO. Konsumen produk pangan hortikultura di daerah perkotaan yang sebagian besar penduduknya tidak berpotensi sebagai petani, hal ini memerlukan ditribusi yang cepat untuk memperoleh produk hortikultura tersebut dalam keadaan segar. Distribusi rantai pasokan (Supply chain)komoditi cabai merah, bawang merah, melon dan jambu citra di Kota Serang.Rantai pasokan yang terjadi di produk hortikultura yaitu pola rantai pasokan tidak langsung dan pola rantai pasokan langsung. Menganalisis efektivitas saluran distribusi pasokan cabai merah, bawang merah, melon dan jambu citra Kota Serang menggunakanmodel transportasi dan program linier.Model transportasi dan program linier menghasilkan alokasi bawang merah, cabai merah dan melon yang meminimalkan biaya pasokan bawang merah cabai merah dan melon ke pasar-pasar di daerah Kota Serang.Pemasokan optimal bawang merah biaya pasokan minimal diperoleh jika setiap bulannya pedagang besar RTC II mendapat pasokan bawang merah dari pengirim sebanyak 9,12 ton dan pedagang besar RTC III mendapat pasokan bawang merah dari pengirim sebanyak 176,88 ton, pengecer Pasar Lama mendapat seluruh pasokan dari pedagang besar RTC I sebanyak 0,225 ton, pengecer Kasemen mendapat seluruh pasokan bawang merah dari pedagang besar RTC I sebanyak 2,07 ton, dan pengecer Pasar RTC II mendapat seluruh pasokan bawang merah dari pedagang besar RTC III sebanyak 1,95 ton. Pemasokan bawang merah dengan alokasi tersebut akan lebih efisien karena akan mengurangi biaya pasokan sebesar Rp. 390.375/bulan. Pemasokan optimal cabai merah biaya pasokan minimal diperoleh jika setiap bulannya pedagang besar RTC II mendapat pasokan cabai merah dari pengirim sebanyak 6,3 ton dan pedagang besar RTC III mendapat pasokan cabai merah dari pengirim sebanyak 27 ton, pengecer Pasar RTC I mendapat seluruh pasokan dari pedagang besar RTC I sebanyak 0,885 ton, pengecer Kasemen iv mendapat seluruh pasokan cabai merah dari pedagang besar RTC I sebanyak 0,21 ton, pengecer Curug mendapat seluruh pasokan cabai merah dari pedagang besar RTC II sebanyak 0,03 ton dan pengecer RTC II mendapat seluruh pasokan cabai merah dari pedagang besar RTC III sebanyak 1,14 ton. Pemasokan cabai merah dengan alokasi tersebut akan lebih efisien karena akan mengurangi biaya pasokan sebesar Rp. 375.855/bulan. Pemasokan optimal melon biaya pasokan minimal diperoleh jika setiap bulannya pedagang besar RTC I mendapat pasokan melon dari pengirim sebanyak 143,63 ton dan pedagang besar RTC II mendapat pasokan melon dari pengirim sebanyak 21,37 ton, pengecer Cipocok mendapat seluruh pasokan dari pedagang besar RTC I sebanyak 0,27 ton, pengecer Pasar Lama I mendapat seluruh pasokan melon dari pedagang besar RTC II sebanyak 3,75 ton, pengecer Taktakan mendapat seluruh pasokan melon dari pedagang besar RTC III sebanyak 5,88 ton sedangkan pengecer Pasar Lama II mendapat seluruh pasokan melon dari pedagang besar RTC III sebanyak 10,62 ton, tetapi pemasokan melon dengan alokasi tersebut tidak efisien karena akan menambah biaya pasokan sebesar Rp. 9.661.490/bulan. Jambu citra menggunakan analisis programlinier secara manual dengan metode grafik menghasilkan biaya transportasi minimal diperoleh sebesar Rp.101.654 per sekali angkut dengan pasokan Kota Serang 0,833 kg/angkut dan pasokan Luar kota Serang 1,8334 kg/angkut.Semua produk hortikultura dikatakan efektif karena tidak ditemui kendala dalam pendistribusiannya sehingga sampai dengan tepat waktu. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | horticulture, effective, transportation programs and linear | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | |||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54201-Program Studi Agribisnis |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 25 Oct 2021 04:26 | |||||||||
Last Modified: | 25 Oct 2021 04:26 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3524 |
Actions (login required)
View Item |