Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

An Analysis of Code Mixing Used by Student at SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

WISESHA WIDONARKO, MARCELLO (2024) An Analysis of Code Mixing Used by Student at SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (724kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (244kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (380kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (49kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_Reff.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Marcello Wisesha Widonarko_2223190012_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (21MB)

Abstract

This research was conducted to analyze the code mixing used by students at XI Animasi 1 of SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. This research aims to identify the types of code mixing that students use and to find out the students' reasons for using code mixing in class. The research only focused on Indonesian-English or English-Indonesian code mixing in the classroom. Three prominent types of code mixing were identified based on Hoffman’s theory: Intra-Sentential was found in 56 in the class (85%), Intra-Lexical was found in 7 data in the class (11%), and Involved Change in Pronunciation was found in 3 data in the class (4%). Intra-Sentential mixing being the most prevalent, showcases students seamlessly blending languages within a single sentence, while Intra-Lexical and Involved Change in Pronunciation add nuanced layers to their linguistic repertoire. On other hand, the researcher discovered six out of the seven reasons for using code-mixing based on Hoffman's theory. The result showed that there were 25 data (40%) that used code mixing for talking about a particular topic, 7 data (11%) to be emphatic about something, 2 data (3%) for interjection, 9 data (14%) for repetition used for clarification, 8 data (13%) for expressing group identity, and 12 data (19%) for the intentions of clarifying speech content for the interlocutor. The dominant reason for students using code mixing was talking about a particular topic. The findings underscore students' strategic use of code-mixing to overcome vocabulary challenges in an English-dominated academic environment. Understanding these practices provides valuable insights for educators and researchers seeking to enhance language learning environments and explore diverse linguistic strategies.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorAyu Wijayanti, Murti198210242008012008
Thesis advisorWahyu Utomo, Dhafid198407122010121007
Additional Information: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis campuran kode yang digunakan oleh siswa di XI Animasi 1 SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis campuran kode yang digunakan oleh siswa dan untuk mengetahui alasan siswa menggunakan campuran kode di dalam kelas. Penelitian ini hanya berfokus pada campuran kode Bahasa Indonesia-Inggris atau Inggris-Bahasa Indonesia di dalam kelas. Tiga jenis utama campuran kode diidentifikasi berdasarkan teori Hoffman: Intra-Sentential ditemukan dalam 56 data di kelas (85%), Intra-Lexical ditemukan dalam 7 data di kelas (11%), dan Perubahan yang Melibatkan Pengucapan ditemukan dalam 3 data di kelas (4%). Campuran Intra-Sentential menjadi yang paling dominan, menunjukkan siswa menyatukan bahasa dalam satu kalimat dengan lancar, sementara Campuran Intra-Lexical dan Perubahan yang Melibatkan Pengucapan menambahkan lapisan yang halus pada repertoar linguistik mereka. Di sisi lain, peneliti menemukan enam dari tujuh alasan penggunaan campuran kode berdasarkan teori Hoffman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 25 data (40%) yang menggunakan campuran kode untuk berbicara tentang topik tertentu, 7 data (11%) untuk menekankan sesuatu, 2 data (3%) untuk interjeksi, 9 data (14%) untuk pengulangan yang digunakan untuk klarifikasi, 8 data (13%) untuk mengekspresikan identitas kelompok, dan 12 data (19%) untuk tujuan menjelaskan konten ucapan untuk lawan bicara. Alasan dominan siswa menggunakan campuran kode adalah berbicara tentang topik tertentu. Temuan tersebut menekankan penggunaan strategis siswa dalam menggunakan campuran kode untuk mengatasi tantangan kosakata dalam lingkungan akademik yang didominasi oleh bahasa Inggris. Memahami praktik-praktik ini memberikan wawasan berharga bagi pendidik dan peneliti yang mencari untuk meningkatkan lingkungan pembelajaran bahasa dan mengeksplorasi strategi linguistik yang beragam.
Uncontrolled Keywords: Code Mixing, Students
Subjects: P Language and Literature > PE English
Divisions: 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88203-Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Marcello Marcello Widonarko
Date Deposited: 17 May 2024 09:40
Last Modified: 17 May 2024 09:40
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/35232

Actions (login required)

View Item View Item