Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

EFEKTIFITAS FERMENTASI TEPUNG ECENG GONDOK DAN NILAI KECERNAANNYA SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

HERIANSYAH, ERIK (2014) EFEKTIFITAS FERMENTASI TEPUNG ECENG GONDOK DAN NILAI KECERNAANNYA SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
Efektifitas fermentasi tepung eceng gondok dan nilai kecernaannya sebagai bahan baku pakan ikan nila.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

BSTRACT ERIK HERIANSYAH. 2014. Effectivity of Water Hyacinth Meal Fermentation and Digestibility Values as Feed Ingredient for Tilapia (Oreochromis niloticus). Supervised by MUSTAHAL, ACHMAD NOERKHAERIN PUTRA and MAS TRI DJOKO SUNARNO. This research aims to know the effect of using water hyacinth meal is fermented to improve its digestibility in the tilapia (Oreochromis niloticus). The fish used in this study were tilapia with average weighing 15,0±0,1 gram with stocking density 25 fish/aquarium. Feed digestibility test consists of 70% food and 30% feed benchmark test (water hyacinth meal). This research used the treatment water hyacinth meal with Rhizopus oligosporus fermentation, water hyacinth meal with Trichoderma reesei fermentation, water hyacinth meal with Rhizopus oryzae fermentation, water hyacinth meal with Consortium of fungi fermentation and water hyacinth meal with Aspergillus niger fermentation. The results showed that the protein digestibility of 80,56%, ash digestibility of 79,39% and total digestibility of 61,94% showed the highest value at the water hyacinth meal with Trichoderma reesei fermentation. the value of crude fibre digestibility of 74,00% showed the highest value at the water hyacinth meal Consortium of fungi fermentation, while for the value of energy digestibility of 72,97% showed the highest value at the water hyacinth meal Rhizopus oryzae fermentation. Keywords : Water Hyacinth, Fermentation, Digestibility, Tilapia

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMustahal, Mustahal195903011984031001
Thesis advisorNP, Achmad198512022010121006
UNSPECIFIEDSunarno, MTD195807141983031006
Additional Information: RINGKASAN ERIK HERIANSYAH. 2014. Efektifitas Fermentasi Tepung Eceng Gondok dan Nilai Kecernaannya sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Dibimbing oleh MUSTAHAL, ACHMAD NOERKHAERIN PUTRA dan MAS TRI DJOKO SUNARNO. Eceng gondok merupakan salah satu tanaman air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam penyusunan pakan. Sunarno et al (2011), menyatakan bahwa eceng gondok dalam bentuk kering memiliki kandungan protein kasar 13,32%, lemak 1,40%, abu 14,94%, serat kasar 32,17%, BETN 38,17%, Ca 2,86% dan P 0,18%. Namun dalam pemanfaatannya, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah tingginya kandungan serat kasar pada eceng gondok. Proses fermentasi merupakan perubahan kimia yang disebabkan oleh aktifitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau mikroba (Munawarah 1995). Winarno (1991), menyatakan adanya enzim yang dihasilkan dalam proses fermentasi akan memperbaiki nilai nutrisi dan meningkatkan daya cerna nutrisi pakan pada ikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung eceng gondok yang difermentasi dengan menggunakan berbagai jenis kapang untuk meningkatkan kecernaan pakan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Agustus 2013 di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Bogor. Pakan uji kecernaan terdiri dari 70% pakan acuan dan 30% pakan uji (tepung eceng gondok fermentasi). Perlakuan fermentasi dengan berbagai jenis kapang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tepung eceng gondok sebagai kontrol (A), Tepung eceng gondok dengan Rhizopus oligosporus (B), Tepung eceng gondok dengan Trichoderma reesei (C), Tepung eceng gondok dengan Rhizopus oryzae (D), Tepung eceng gondok dengan konsorsium kapang (E), Tepung eceng gondok dengan Aspergillus niger (F). Pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari dengan cara sekenyangnya. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ikan nila dengan bobot rata-rata 15,0±0,1 gram/ekor dengan padat tebar 25 ekor/ akuarium. Wadah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akuarium berukuran 60x50x40 cm 3 dengan volume 90 liter sebanyak 18 akuarium, dan wadah pemeliharaan menggunakan sistem resirkulasi. Hasil penelitian secara signifikan (P<0,05) menunjukkan nilai kecernaan protein tertinggi terdapat pada perlakuan fermentasi kapang Trichoderma reesei dengan nilai 80,56±0,35% sedangkan nilai kecernaan protein terendah terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 63,80±0,20%. Hasil yang sama terdapat pada kecernaan abu, secara signifikan (P<0,05) nilai kecernaan abu tertinggi terdapat pada perlakuan fermentasi Trichoderma reesei dengan nilai 79,39±0,36% sedangkan nilai kecernaan abu terendah terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 59,31±0,86%. Selanjutnya secara signifikan (P<0,05) nilai kecernaan serat kasar tertinggi terdapat pada perlakuan fermentasi konsorsium kapang dengan nilai 74,00±1,62% sedangkan nilai kecernaan serat kasar terendah terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 54,51±0,24%. Nilai kecernaan energi tertinggi secara signifikan (P<0,05) terdapat pada perlakuan fermentasi Rhizopus oryzae sebesar 72,97±0,24% sedangkan nilai kecernaan energi terendah pada perlakuan fermentasi Rhizopus oligosporus dengan nilai sebesar 66,49±0,03%. Nilai kecernaan total tertinggi secara signifikan (P<0,05) terdapat pada perlakuan fermentasi dengan Trichoderma reesei dengan nilai 61,94±0,21% sedangkan nilai kecernaan total terendah pada perlakuan Rhizopus oligosporus dengan nilai sebesar 53,42±0,25%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan fermentasi mampu meningkatkan nilai kecernaan protein, abu, serat kasar, energi dan total dibandingkan dengan perlakuan kontrol. perlakuan fermentasi dengan Trichoderma reesei menunjukkan nilai kecernaan protein, nilai kecernaan abu dan nilai kecernaan total terbaik dibandingkan dengan perlakuan fermentasi lainnya sedangkan nilai kecernaan serat kasar terbaik terdapat pada perlakuan fermentasi dengan konsorsium kapang dan nilai kecernaan energi terbaik terdapat pada perlakuan fermentasi dengan Rhizopus oryzae. Kata Kunci : Eceng Gondok, Fermentasi, Kecernaan, Ikan Nila
Uncontrolled Keywords: Water Hyacinth, Fermentation, Digestibility, Tilapia Eceng Gondok, Fermentasi, Kecernaan, Ikan Nila
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 25 Oct 2021 04:27
Last Modified: 25 Oct 2021 04:27
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3521

Actions (login required)

View Item View Item