ANISA, SITI (2024) INSPEKSI CACAT PADA PELAT BAJA MENGGUNAKAN MAGNETIC INDUCTION TOMOGRAPHY BERDASARKAN JARAK POSISI SENSOR TERHADAP POSISI CACAT. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_01.pdf Restricted to Registered users only Download (807kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_02.pdf Restricted to Registered users only Download (366kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_03.pdf Restricted to Registered users only Download (476kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_04.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_05.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Siti Anisa_3334190012_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Currently, pipes are widely used in the chemical industry and oil and gas industry. In general, this pipe material is made of steel which is strong and resistant to pressure and high temperatures. The use of pipes in the oil and gas industry has an important role, namely to convey fluids, both liquid and gas, from one location to another. For this reason, it is also important to carry out pipe inspections to ensure pipe quality and reduce the risk of pipe failure. This inspection is carried out to detect defects or damage to the pipe, one of the inspection methods commonly used in industry is the x-ray method. However, this x-ray method has a weakness, namely that it still requires high skills in knowing exposure angles, indications of damage and dangerous radiation during measurement. To overcome this, inspection of the weld results was carried out in this research using a Magnetic Induction Tomography (MIT) system to detect defects at a temperature of 80°C and can be monitored in real time. The quality of the welded pipe is influenced by the presence or absence of defects in the weld results. This research was carried out to develop the MIT sensor system so that it can detect weld defects by varying the sensor position, so that it can determine the optimal position for detecting defects. This research uses the MIT 2K1S+N sensor, with the test sample being an SS400 steel plate measuring 10 cm x 10 cm which has been given an artificial defect in the form of porosity. The defects created were 3 mm and 5 mm in diameter. The experiment was carried out by placing the sensor over the weld defect by varying the position of the sensor, and will inspect the defect with a frequency range of 100 kHz – 500 kHz. The results obtained are that the most optimal position for detecting defects with a diameter of 3 mm and 5 mm is position 4 with a distance of 6 mm from the center of the sensor to the defect. This can be affected because the position of the defect is below the receiver coil. The signals obtained have differences, in defects with a diameter of 3 mm, signal differences are seen in the frequency range 108 kHz - 156 kHz, while defects with a diameter of 5 mm are seen in the frequency range 416 kHz - 500 kHz.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Saat ini pipa banyak digunakan dalam industri kimia maupun industri minyak dan gas. Pada umumnya, material pipa ini terbuat dari baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dan juga suhu tinggi. Penggunaan pipa di industri minyak dan gas memiliki peranan penting yaitu untuk mengalirkan fluida baik cair maupun gas dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Untuk itu, penting juga dilakukan inspeksi pipa untuk memastikan kualitas pipa serta dapat mengurangi risiko kegagalan pipa. Inspeksi ini dilakukan untuk mendeteksi cacat atau kerusakan pada pipa, salah satu metode inspeksi yang umum digunakan di industri yaitu metode sinar-X. Namun demikian, metode sinar-X ini memiliki kelemahan yaitu masih membutuhkan kemampuan yang tinggi dalam mengetahui sudut paparan, indikasi kerusakan serta berbahaya radiasi saat pengukuran. Untuk mengatasi hal tersebut inspeksi pada hasil las dilakukan penelitian ini dengan menggunakan sistem Magnetic Induction Tomography (MIT) untuk mendeteksi cacat pada temperatur 80°C serta dapat memonitoring secara real time. Kualitas pipa hasil las dipengaruhi oleh ada tidaknya cacat pada hasil las. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem sensor MIT sehingga dapat mendeteksi cacat las dengan memvariasikan posisi sensor, sehingga dapat menentukan posisi optimal dalam mendeteksi cacat. Penelitian ini menggunakan sensor MIT 2K1S+N, dengan sampel uji yaitu pelat baja SS400 dengan ukuran 10 cm x 10 cm yang telah diberi cacat buatan berbentuk porositas. Cacat yang dibuat berdiameter 3 mm dan 5 mm. Eksperimen dilakukan dengan meletakkan sensor di atas cacat las dengan memvariasikan posisi sensor, dan akan menginspeksi cacat dengan rentang frekuensi 100 kHz – 500 kHz. Hasil yang didapatkan yaitu posisi paling optimal dalam mendeteksi cacat berdiameter 3 mm dan 5 mm adalah posisi 4 dengan jarak 6 mm dari pusat sensor terhadap cacat. Hal ini dapat dipengaruhi karena posisi cacat berada di bawah koil receiver. Sinyal yang diperoleh memiliki perbedaan, pada cacat berdiameter 3 mm perbedaan sinyal terlihat pada rentang frekuensi 108 kHz – 156 kHz, sedangkan cacat berdiameter 5 mm terlihat direntang frekuensi 416 kHz – 500 kHz. | |||||||||
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Mrs Siti Anisa | |||||||||
Date Deposited: | 02 May 2024 12:23 | |||||||||
Last Modified: | 02 May 2024 12:23 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/35054 |
Actions (login required)
View Item |