Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

REKONSTRUKSI CITRA CACAT LAS PADA BAJA MENGGUNAKAN SENSOR MAGNETIC INDUCTION TOMOGRAPHY (MIT)

Permana Rizqullah, Nanda (2024) REKONSTRUKSI CITRA CACAT LAS PADA BAJA MENGGUNAKAN SENSOR MAGNETIC INDUCTION TOMOGRAPHY (MIT). S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (977kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nanda Permana Rizqullah_3334190006_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Welding is an important process in industry to permanently join metals. In both construction and manufacturing, the quality of the weld results determines the strength, durability, and safety of the structure or component being made. Welding defects can occur during the welding process and have fatal consequences if not detected and repaired. Therefore, inspection of the weld results is very necessary to ensure that there are no defects in the welded joints that could cause material damage. Non-Destructive Test (NDT) testing is one way to identify defects in a material without damaging it. One of the most effective and common NDT methods for the inspection of weld results is radiography. Currently, one of the methods being developed for non-destructive testing is Magnetic Induction Tomography (MIT). The advantages that MIT has compared to radiography in detecting defects include: working at a low frequency, so it is safe from the dangers of radiation, a cheaper price, and allows for real-time monitoring. This research aims to analyze the performance of the MIT sensor, which is designed to detect defect locations and obtain defect images from inspection results. This research uses a solenoid sensor with a transmitter and receiver coil made of copper wire. The test specimens used were 4 SS400 steel plates with dimensions of 100 x 100 x 10 mm and had been given artificial defects with diameters of 1, 3, 4, and 5 mm. The experiment was carried out by slowly moving the sensor in the x-axis direction past the defect location, and then the sensor would inspect the defect in the frequency range 100 kHz to 500 kHz. The results show that the sensor can detect defects in the frequency range 100 kHz to 300 kHz by looking at the smallest standard deviation and the image reconstruction results obtained can show the location of defects of each size. In addition, the research results show that the impedance value is directly proportional to the size of the defect. At a frequency of 100 kHz for each defect size the impedance value is obtained in the range 0.0309 Ω - 0.0339 Ω, a frequency of 211 kHz is obtained in the range 0.0325 Ω - 0.0340 Ω, a frequency of 272 kHz is obtained in the range 0.0299 Ω - 0.0313 Ω and a frequency of 300 kHz is obtained in the range 0.0283 Ω - 0.0304 Ω. Based on these results, the MIT sensor that has been designed can indicate the location of defects and can differentiate the size of the defects.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHARYONO, DIDIED196705302002121001
Thesis advisorMUTTAKIN, IMAMUL198705262014041001
Additional Information: Pengelasan merupakan proses penting dalam industri untuk menyambung logam secara permanen. Baik dalam konstruksi maupun manufaktur, kualitas hasil lasan menjadi penentu kekuatan, ketahanan, dan keamanan struktur atau komponen yang dibuat. Cacat las dapat terjadi selama proses pengelasan dan berakibat fatal jika tidak terdeteksi dan diperbaiki. Oleh karena itu, inspeksi terhadap hasil las sangatlah diperlukan untuk memastikan tidak ada cacat pada sambungan las yang dapat menyebabkan kerusakan material. Pengujian Non-Destructive Test (NDT) merupakan salah satu cara untuk mengetahui cacat pada suatu material tanpa merusaknya. Salah satu metode NDT yang efektif dan umum untuk inspeksi hasil las adalah radiografi. Saat ini, salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk pengujian tidak merusak adalah Magnetic Induction Tomography (MIT). Adapun keunggulan yang dimiliki MIT dibandingkan dengan radiografi dalam mendeteksi cacat, di antaranya: bekerja dengan frekuensi rendah, sehingga aman dari bahaya radiasi, serta harga yang lebih murah, dan memungkinkan untuk digunakan monitoring secara real time. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa sensor MIT yang dirancang untuk dapat mendeteksi lokasi cacat dan memperoleh citra cacat hasil inspeksi. Penelitian ini menggunakan sensor solenoide dengan koil transmitter dan receiver yang terbuat dari kawat tembaga. Spesimen uji yang digunakan adalah pelat baja SS400 sebanyak 4 buah dengan dimensi 100 x 100 x 10 mm dan telah diberi cacat buatan berdiameter 1, 3, 4, dan 5 mm. Eksperimen dilakukan dengan menggeser sensor secara perlahan searah sumbu-x melewati lokasi cacat kemudian sensor akan menginspeksi cacat pada rentang frekuensi 100 kHz - 500 kHz. Hasil menunjukkan sensor mampu mendeteksi cacat pada rentang frekuensi 100 kHz - 300 kHz dengan melihat standar deviasi terkecil dan hasil rekonstruksi citra yang diperoleh dapat menunjukkan lokasi cacat setiap ukuran. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan nilai impedansi berbanding lurus dengan ukuran cacat. Pada frekuensi 100 kHz setiap ukuran cacat nilai impendansi yang diperoleh pada rentang 0.0309 Ω - 0.0339 Ω, frekuensi 211 kHz diperoleh pada rentang 0.0325 Ω - 0.0340 Ω, frekuensi 272 kHz diperoleh pada rentang 0.0299 Ω - 0.0313 Ω dan frekuensi 300 kHz diperoleh pada rentang 0.0283 Ω - 0.0304 Ω. Berdasarkan hasil tersebut, sensor MIT yang telah dirancang dapat menunjukkan lokasi cacat dan mampu untuk membedakan ukuran cacat.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Mr Nanda Permana Rizqullah
Date Deposited: 30 Apr 2024 09:51
Last Modified: 30 Apr 2024 09:51
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/35024

Actions (login required)

View Item View Item