PUJI LAKSONO, AFGAN (2024) PENGARUH VARIASI WAKTU DAN TEMPERATUR AGING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SHAPE MEMORY ALLOY NiTi. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_Fulltext.pdf Download (3MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_01.pdf Download (3MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_02.pdf Download (1MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_03.pdf Download (1MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_04.pdf Download (1MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_05.pdf Download (1MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_Ref.pdf Download (1MB) |
|
Text
Afgan Puji Laksono_3334180011_Lamp.pdf Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Afgan Puji Laksono_3334180011_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (24MB) |
Abstract
Cardiovascular adalah penyumbatan sistem pembuluh darah pada tubuh yang menimbulkan penyakit seperti serangan jantung dan stroke. Penyumbatan disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga, merokok, dan pola hidup yang kurang sehat. Salah satu metode untuk mengatasinya yaitu pemasangan stent. Stent umumnya terbuat dari material NiTi. Namun, permasalahan lain yang timbul adalah terjadinya restenosis. Restenosis yaitu menutupnya kembali saluran pembuluh darah yang telah diberi tindakan angioplasty. Oleh sebab itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan sifat mekanik yang dimiliki oleh NiTi. Artificial aging merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan superelastis pada NiTi, karena dalam NiTi struktur martensit bersifat lunak. Penelitian diawali dengan preparasi spesimen sesuai standar uji tarik, kemudian dilanjutkan dengan perlakuan panas solution treatment dan aging. Lalu, dilakukan pengujian tarik, struktur mikro, uji kekerasan, dan uji XRD. Nilai kuat tarik tertinggi dimiliki spesimen NT sebesar 628 MPa. Lalu mengalami penurunan pada spesimen 305 sebesar 426 dan 411 pada spesimen 301 dengan yield strength masing-masing sebesar 408 MPa dan 402 MPa. Semakin lama waktu tahan maka tingkat kekerasan semakin menurun, terbukti kekerasan tertinggi dimiliki oleh spesimen 301 sebesar 518 HV dan terendah dimiliki spesimen 355 sebesar 369 HV. Mayoritas struktur yang terbentuk pada spesimen yang diberi treatment adalah martensit dan austenit. Namun, terdapat kehadiran struktur lainnya seperti α acicular, dan fasa β. Kemudian, untuk rata-rata ukuran butir terbesar dimiliki spesimen 351 sebesar 283,46 μm dan terendah ada pada spesimen 301 sebesar 30,50 μm. Presipitat Ni4Ti3 hadir dalam spesimen 301, 303, 305, 351, 401, 403, dan 405. Ukuran butir mempengaruhi sifat mekanik yang dimiliki material, semakin kecil ukuran butir maka kekuatan dan kekerasan material akan meningkat, begitupun sebaliknya.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Cardiovascular adalah penyumbatan sistem pembuluh darah pada tubuh yang menimbulkan penyakit seperti serangan jantung dan stroke. Penyumbatan disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga, merokok, dan pola hidup yang kurang sehat. Salah satu metode untuk mengatasinya yaitu pemasangan stent. Stent umumnya terbuat dari material NiTi. Namun, permasalahan lain yang timbul adalah terjadinya restenosis. Restenosis yaitu menutupnya kembali saluran pembuluh darah yang telah diberi tindakan angioplasty. Oleh sebab itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan sifat mekanik yang dimiliki oleh NiTi. Artificial aging merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan superelastis pada NiTi, karena dalam NiTi struktur martensit bersifat lunak. Penelitian diawali dengan preparasi spesimen sesuai standar uji tarik, kemudian dilanjutkan dengan perlakuan panas solution treatment dan aging. Lalu, dilakukan pengujian tarik, struktur mikro, uji kekerasan, dan uji XRD. Nilai kuat tarik tertinggi dimiliki spesimen NT sebesar 628 MPa. Lalu mengalami penurunan pada spesimen 305 sebesar 426 dan 411 pada spesimen 301 dengan yield strength masing-masing sebesar 408 MPa dan 402 MPa. Semakin lama waktu tahan maka tingkat kekerasan semakin menurun, terbukti kekerasan tertinggi dimiliki oleh spesimen 301 sebesar 518 HV dan terendah dimiliki spesimen 355 sebesar 369 HV. Mayoritas struktur yang terbentuk pada spesimen yang diberi treatment adalah martensit dan austenit. Namun, terdapat kehadiran struktur lainnya seperti α acicular, dan fasa β. Kemudian, untuk rata-rata ukuran butir terbesar dimiliki spesimen 351 sebesar 283,46 μm dan terendah ada pada spesimen 301 sebesar 30,50 μm. Presipitat Ni4Ti3 hadir dalam spesimen 301, 303, 305, 351, 401, 403, dan 405. Ukuran butir mempengaruhi sifat mekanik yang dimiliki material, semakin kecil ukuran butir maka kekuatan dan kekerasan material akan meningkat, begitupun sebaliknya. | |||||||||
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Afgan Puji Laksono | |||||||||
Date Deposited: | 19 Apr 2024 15:02 | |||||||||
Last Modified: | 19 Apr 2024 15:02 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/34882 |
Actions (login required)
View Item |