Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH SIKLUS DAN TEMPERATUR ANNEALING PADA PROSES ACCUMULATIVE ROLL BONDING TERHADAP UKURAN BUTIR DAN SIFAT MEKANIK PURE MAGNESIUM UNTUK APLIKASI BIOMEDIS

Huzaimawardanni, Titan (2020) PENGARUH SIKLUS DAN TEMPERATUR ANNEALING PADA PROSES ACCUMULATIVE ROLL BONDING TERHADAP UKURAN BUTIR DAN SIFAT MEKANIK PURE MAGNESIUM UNTUK APLIKASI BIOMEDIS. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (Fulltext)
Pengaruh Siklus dan Temperatur Annealing pada Proses Accumulative Roll Bonding terhadap Ukuran Butir dan Sifat Mekanik Pure Magnesium Untuk Aplikasi Biomedis_Titan H (3334150071).pdf

Download (4MB)

Abstract

Magnesium (pure) merupakan material logam yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan implan tulang yang bersifat biodegradable, dalam bidang kedokteran. Magnesium memiliki syarat-syarat yang dibutuhkan sebagai bahan implan, namun sifat mekanisnya masih tergolong rendah dan laju degradasinya cepat. Sifat-sifat mekanis yang diharapkan untuk implan maksilofasial, yaitu memiliki nilai kuat tarik 110 – 130 MPa, kuat luluh 104 – 121 MPa, dan elongasi 0,7 – 3%. Sehingga untuk memperbaiki sifat mekanis dan mengendalikan laju degradasinya, proses yang dilakukan adalah accumulative roll bonding (ARB). Proses ARB merupakan salah satu metode severe plastic deformation (SPD), dengan cara memberikan regangan besar ke dalam material tanpa mengubah bentuk geometrisnya selama beberapa siklus penumpukan, pemanasan, pengerolan, dan pemotongan material. Magnesium dipanaskan (annealing) pada temperatur 250oC dan 350oC dengan waktu tahan 25 menit, kemudian dilakukan proses ARB dengan variasi 1, 2, 3, dan 4 siklus. Komposisi diuji menggunakan SEM-EDS, menunjukkan kadar Mg (pure) as annealed sebesar 99,77%. Ukuran butir diamati menggunakan mikroskop optik, dan diukur dengan software ImageJ, menghasilkan ukuran butir rata-rata terkecil sebesar 7,631 ± 1,414 μm. Pengujian XRD dilakukan untuk mendapatkan nilai kerapatan dislokasi, kemudian hasil pengujiannya diamati menggunakan software High Score Plus, nilai tertinggi yaitu sebesar 2,6684 x 1012/mm2 . Uji kekerasan dilakukan dengan Vickers microhardness tester, kekerasan tertinggi sebesar 21,5612 ± 0,7893 HVN. Kemudian dari hasil pengujian tarik diperoleh nilai kuat tarik tertinggi sebesar 146,144 MPa, nilai kuat luluh tertinggi 69,5896 MPa, dan elongasi terendah sebesar 0,7194%.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorAlhamidi, AliUNSPECIFIED
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan FT
Date Deposited: 19 Apr 2024 12:53
Last Modified: 19 Apr 2024 12:53
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/34880

Actions (login required)

View Item View Item