Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENURUNAN RASA PAHIT TEPUNG BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DENGAN VARIASI PELARUT DAN WAKTU EKSTRAKSI

Maria Nur Rizky, Dea (2024) PENURUNAN RASA PAHIT TEPUNG BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DENGAN VARIASI PELARUT DAN WAKTU EKSTRAKSI. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (538kB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (231kB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (522kB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (346kB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (31kB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Dea Maria Nur Rizky_4444190020_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)

Abstract

Converting melinjo seeds into flour can extend shelf life and enhance value. Consumer acceptance of melinjo seeds is limited due to their bitter taste. Preprocessing is necessary to decrease the bitterness and enhance consumer appeal. This study intends to develop a processing approach for extracting melinjo seeds to lessen their bitterness. This research plan employs a quantitative approach with a factorial Completely Randomised Design (CRD) with two factors: solvent variation (ethanol, ethanol-water, and water) and extraction time variation (24, 48, and 72 hours). The characteristics observed included antioxidant activity, total flavonoids, total alkaloids, organoleptic properties, yield, colour, whiteness index, and proximate analysis. The results indicated the range of values for each parameter as follows: total flavonoid content ranged from 0.18% to 0.26%, total alkaloid content from 0.24% to 0.71%, antioxidant activity from 38.18% to 75.49%, yield from 78.16% to 91.19%, colour values L* from 88.35 to 86.56, a* from 0.16 to 0.67, b* from 13.37 to 18.05, hue from 87.69 to 89.33, chroma from 13.38 to 18.06, whiteness index from 77.49 to 82.81, and descriptive test scores from 3.67 to 6.58. Significant effects were observed for all observation parameters as the solvent type and extraction time varied, and there was an interaction between the solvent and extraction time variations regarding antioxidant activity, a*, and hue. The flour obtained by utilising an ethanol-water solvent for 72 hours had the least bitterness.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorBahtiar Rusbana, Tubagus198109202005011004
Thesis advisorWulandari, Puji198703092019032010
Additional Information: Mengubah biji melinjo menjadi tepung dapat memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai jual. Penerimaan konsumen terhadap biji melinjo masih terbatas karena rasanya yang pahit. Pengolahan awal diperlukan untuk mengurangi rasa pahit dan meningkatkan daya tarik konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh teknik pengolahan untuk mengurangi rasa pahit pada biji melinjo dengan cara ekstraksi. Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu variasi pelarut (etanol, etanol-air, dan air) dan variasi waktu ekstraksi (24, 48, dan 72 jam). Karakteristik yang diamati meliputi aktivitas antioksidan, total flavonoid, total alkaloid, sifat organoleptik, rendemen, warna, indeks keputihan, dan analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukkan kisaran nilai untuk setiap parameter sebagai berikut: kadar flavonoid total berkisar antara 0,18% hingga 0,26%, kadar alkaloid total 0,24% hingga 0,71%, aktivitas antioksidan 38,18% hingga 75,49%, rendemen 78,16% hingga 91,19%, nilai warna L* dari 88,35 hingga 86,56, a* dari 0,16 hingga 0,67, b* dari 13,37 hingga 18,05, hue dari 87,69 hingga 89,33, kroma dari 13,38 hingga 18,06, indeks keputihan dari 77,49 hingga 82,81, dan nilai uji deskriptif dari 3,67 hingga 6,58. Variasi pelarut dan waktu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap semua parameter dan terdapat interaksi antara variasi pelarut dan waktu ekstraksi terkait aktivitas antioksidan, a*, dan rona. Tepung yang diperoleh dengan menggunakan pelarut etanol-air selama 72 jam memiliki tingkat kepahitan yang paling rendah.
Uncontrolled Keywords: alkaloid, bitter taste, extraction condition, melinjo seeds flour alkaloid, rasa pahit, kondisi ekstraksi, tepung biji melinjo
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 41221-Program Studi Teknologi Pangan
Depositing User: Dea Maria Nur Rizky
Date Deposited: 22 Mar 2024 11:10
Last Modified: 22 Mar 2024 11:10
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/34460

Actions (login required)

View Item View Item