Mohamad Subhan, Fadil (2024) PENGKAJIAN STOK IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA KARANGANTU. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_01.pdf Restricted to Registered users only Download (990kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_02.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_03.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_05.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fadil Mohamad Subhan_4443190068_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (716kB) |
Abstract
Mackerel is one of favorite among the society, and in PPN Karangantu, mackerel production has increased over the past five years. The fluctuation of mackerel catch is feared to lead to overexploitation. The purpose of this study is to analyze the potential sustainable catch, determine the best model, and establish the optimal scenario. The method used in this research is descriptive quantitative. The research utilized statistical data on capture fisheries from 2008-2022 in PPN Karangantu. The models used in this research are Schaefer 1954, Fox 1970, Walter-Hilborn 1976 first and second method models. The maximum sustainable yield for mackerel catches (Y_MSY) in Karangantu is 195 tons with full exploitation status (88%). While the maximum sustainable yield of fishing effort (F_MSY) is 11256 trips with an overexploitation status (118%). The best management scenario utilizes the model of 1976 Walter-Hilborn second method with the management allocation, specifically setting the effort in 2023-2032 equal to the F_MSY, which is 10186 trips. Thus, the best model in this study for assessing mackerel stocks in PPN Karangantu using data from 2008 - 2022 is the Schaefer model. Although the coefficient of determination of the Schaefer model is only 34%, it is expected to be analyzed with another model that has a better R-squared value and fits the data conditions.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Ikan kembung (Rastrelliger sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan yang di produksi di PPN Karangantu. Ikan kembung menempati produksi tertinggi kelima dan nilai produksi tertinggi ketiga. Produksi ikan kembung selama 15 tahun terakhir bersifat fluktuatif, sehingga perlu adanya evaluasi. Salah satu evaluasi yang dapat dilakukan dengan pengkajian stok ikan. Penelitian terkait ikan kembung telah dilakukan pada tahun 2013 oleh Prahadina. Sehingga pengkajian stok ikan kembung di PPN Karangantu penting untuk dilaksanakan sebagai kebaharuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis maksimum sustainable yield (MSY) dan tingkat pemanfaatan serta untuk menentukan model produksi surplus terbaik. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus- September 2022, dengan menggunakan data statistik perikanan tangkap PPN Karangantu. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model produksi surplus (model Schaefer 1954, Fox 1970, dan Walter-Hilborn 1976). Masing-masing model melakukan estimasi kondisi tangkapan Lestari (MSY, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), dan tingkat pemanfaatan). Namun terdapat parameter tambahan pada model Walter-Hilborn yakni menganalisis potensi cadangan lestari. Model terbaik ditentukan menggunakan Koefisien determinasi (R²). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Y_MSY pada model Schaefer, Fox, WH 1, dan WH2 sebesar 195 ton, 160 ton, 167 ton, dan 3109 ton. Nilai Y_JTB pada masing-masing model sebesar 156 ton, 128 ton, 134 ton, dan 2487 ton. Nilai (〖TP〗_c ) ̅ pada masing-masing model sebesar 88%, 108%, 103%, dan 6%. Sedangkan nilai R² pada masing-masing model sebesar 34%, 23%, 49%, dan 76%. Model terbaik dalam penelitian ini adalah model Walter-Hilborn cara 2, namun terdapat anomali hasil pada model terbaik serta memiliki nila laju pertumbuhan intrinsic benilai negatif. Sehingga model Schaefer 1954 dipilih sebagai model terbaik pada penelitian dengan akurasi 34%. Pengelolaan upaya setara effort tahun 2022, F_MSY, F_JTB secara berurutan meningkatkan nilai potensi biomassa tahun 2032 secara berurutan sebesar 22%, 32%, dan 73%. Dengan demikian, kondisi ikan kembung dalam status fully exploited dengan tingkat pemanfaatan sebesar 88% dengan hasil tangkapan maksimum (Y_MSY) sebesar 195 ton. Sedangkan upaya tangkapan maksimum (F_MSY) sebesar 11256 trip dengan status pengusahaan over exploited (118%). Pengelolaan ikan kembung berkelanjutan dilakukan menggunakan model Walter-Hilborn 1976 cara dua. Alokasi pengelolaan terbaik adalah dengan penerapan upaya penangkapan setara dengan F_MSY yakni sebesar 10186 trip/tahun. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Fox, Schaefer, short mackerel, Walter-Hilborn | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling | |||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan |
|||||||||
Depositing User: | Mr Fadil Mohamad Subhan | |||||||||
Date Deposited: | 05 Mar 2024 11:09 | |||||||||
Last Modified: | 05 Mar 2024 11:09 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/33693 |
Actions (login required)
View Item |