Wibisana, Resna (2023) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PEMBUNUHAN AYAH OLEH ANAK KANDUNG YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI (Studi Kasus LP/126/V/2020/Res. Cilegon/Banten). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (SKRIPSI)
RESNA WIBISANA_1111160085_FULL TEXT (1).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Cover dan BAB I)
RESNA WIBISANA_1111160085_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB II)
RESNA WIBISANA_1111160085_02.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
|
Text (BAB III)
RESNA WIBISANA_1111160085_03.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) |
|
Text (BAB IV)
RESNA WIBISANA_1111160085_04.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
|
Text (BAB V)
RESNA WIBISANA_1111160085_05.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
RESNA WIBISANA_1111160085_REFF.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
|
Text (Bio Data)
RESNA WIBISANA_1111160085_LAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) |
Abstract
Murder cases do not recognize social status, ranging from rich people or poor people, respected people or not, it does not matter in murder cases. Psychoanalysis as a personality theory where a healthy personality according to Sigmund Freud is if the individual moves according to scientific development patterns. The problems in this are, how are the factors that cause the criminal act of murder of a father by a biological child in terms of a criminological perspective, and how is the criminal liability of the perpetrator of the criminal act of murder of a father by a biological child (case study LP/126/V/2020/Res. Cilegon/Banten). The theories used are Sigmund Freud's psychoanalysis theory and criminal liability theory. The type of research used is normative juridical with descriptive analysis research specifications. The research data was obtained from two types of data, namely primary data in the form of interviews with the Cilegon City Resort Police and secondary data by approaching the Criminal Code and Police Report Number LP/126/V/2020/Res. Cilegon/Banten. The results of the research obtained are that the perpetrator is a person who cannot balance between id, ego, and superego. The id becomes greater because the suspect feels constrained in his life so that it encourages him to violate existing norms and affects the superego and results in the ego also being affected by the power of the id that is owned so that murder occurs. Criminal responsibility for criminal acts committed by the perpetrator is not in accordance with the provisions of Articles 338 of the Criminal Code and 339 of the Criminal Code, where the perpetrator is actually released by the Cilegon Police because the perpetrator is considered to have a mental disorder. The conclusion is that the factor that caused the perpetrator in case number LP/126/V/2020/Res. Cilegon / Banten is due to the disturbed mental condition of the perpetrator so that he is desperate to commit a criminal act such as premeditated murder. The perpetrator holds a very heavy grudge against the victim as a result of the victim's actions which have greatly disturbed him and upset the perpetrator, and there is no criminal liability for the perpetrator because the perpetrator is considered to have a mental disorder. The suggestion is that in the legal process from a criminological point of view, the perpetrator should be subjected to a psychiatric examination so that it can be the basis for imposing punishment, in contrast to this case where the perpetrator was not subjected to a psychiatric examination. Keywords: Murder, Psychoanalysia, Criminal Liability
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Kasus pembunuhan tidak mengenal status sosial, mulai dari orang kaya atau orang miskin, orang terpandang atau tidak, tidak menjadi masalah pada kasus pembunuhan. Psikoanalisia sebagai teori kepribadian dimana kepribadian yang sehat menurut Sigmund Freud adalah jika individu bergerak sesuai dengan pola perkembangan yang ilmiah. Permasalahan dalam ini yaitu, bagaimana faktor-faktor penyebab tindak pidana pembunuhan ayah oleh anak kandung ditinjau dari perspektif kriminologi?, dan bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan ayah oleh anak kandung (studi kasus LP/126/V/2020/Res. Cilegon/Banten)?. Teori yang digunakan adalah teori psikoanalisa Sigmund Freud dan teori pertanggungjawaban pidana. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian secara deskriptif analisis. Data penelitian diperoleh dari dua jenis data, yaitu data primer berupa wawancara dengan pihak Kepolisian Resor Kota Cilegon dan data sekunder dengan pendekatan terhadap Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Laporan Kepolisian Nomor LP/126/V/2020/Res. Cilegon/Banten. Hasil penelitian yang didapat adalah pelaku merupakan orang yang tidak dapat menyeimbangkan antara id, ego, dan superego. Id menjadi lebih besar karena tersangka merasa terkekang dalam hidupnya sehingga mendorongnya untuk melanggar norma-norma yang ada dan mempengaruhi superego dan mengakibatkan ego juga ikut terpengaruh oleh kekuatan id yang dimiliki sehingga terjadilah pembunuhan. Pertanggungjawaban pidana atas tindak pidana yang dilakukan pelaku tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 338 KUHPidana dan 339 KUHPidana yang dimana pelaku justru di bebaskan oleh pihak kepolisian Polres Cilegon karena pelaku dianggap mengalami gangguan jiwa. Kesimpulannya yaitu faktor yang menyebabkan pelaku dalam perkara nomor LP/126/V/2020/Res. Cilegon/Banten adalah karena kondisi kejiwaan pelaku yang terganggu sehingga nekat melakukan tindak pidana seperti tindak pidana pembunuhan berencana. Pelaku menyimpan dendam yang sangat berat kepada korban akibat dari perbuatan korban yang sudah sangat mengganggunya dan membuat pelaku kesal, dan tidak ada pertanggungjawaban pidana bagi pelaku karena pelaku dianggap mengalami gangguan jiwa. Sarannya bahwa dalam proses hukum dari sudut pandang kriminologi, seharusnya pelaku harus dilakukan pemeriksaan kejiwaan agar dapat menjadi dasar dalam menjatuhkan pidana, berbeda dengan kasus ini dimana pelaku tidak dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Kata Kunci: Pembunuhan, Psikoanalisa, Pertanggungjawaban Pidana | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Murder, Psychoanalysia, Criminal Liability Pembunuhan, Psikoanalisa, Pertanggungjawaban Pidana | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations |
|||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum 01-Fakultas Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Resna Wibisana Resna Wibisana | |||||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2024 09:43 | |||||||||
Last Modified: | 01 Mar 2024 09:43 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/33608 |
Actions (login required)
View Item |