Mulyani, Sri (2024) STUDI KINERJA PANAS (HOT WORKING) BAJA LISTRIK (3% Si) UNTUK APLIKASI LISTRIK PADA TEMPERATUR 700℃, 750℃ dan 800℃. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_01.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_02.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_03.pdf Restricted to Registered users only Download (720kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_04.pdf Restricted to Registered users only Download (988kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_05.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (476kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Sri Mulyani_3334190027_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (20MB) |
Abstract
Alloy steel with 3% Si content under hot deformation conditions, in this study hot compression and tensile tests were carried out at 700 ℃, 750 ℃ and 800 ℃ with strain rates of 10-1 s-1, 10-2 s-1 and 10-3 s-1. Arrhenius constitutive relationship was developed to analyze and predict austenite grain size as a function of austenitizing temperature and time during isothermal. The effect of deformation conditions on the deformation behavior of hot comprssion was investigated, the strain behavior obtained has different curves at each temperature. The resulting curves are DRX and DRV curves for each temperature. Based on the Zenner Hollomon parameter, the flow stress (σm) will increase as the strain rate increases and the temperature decreases. The purpose of this study is to determine how the effect of hot working characteristics of electrical steel at high temperatures of 700 ℃, 750 ℃ and 800 ℃ with strain rates of 10-1 s-1, 10-2 s-1 and 10-3 -1 and can determine the solution of exponential mathematical equations on the effect of hot working characteristics of electrical steel at temperatures of 700 ℃, 750 ℃ and 800 ℃. The samples were tested using a hot Compression tool, then the specimens were cooled to a test temperature of 700 ℃, 750 ℃ and 800 ℃ and then the specimens were stretched at different strain rates of 10-1 s-1, 10-2 s-1 and 10-3 s-1 and then subjected to hot tensile tests with the same strain value and temperature. The results of this study show that the dynamic recovery rate (DRV) increases with increasing temperature and with decreasing strain rate. At 800 ℃, the stress generated is very low compared to 700 ℃ and 750 ℃. The DRX curve is at 700 ℃ and 750 ℃ with a strain rate of 10-3 s-1, while for 700 ℃ and 750 ℃ with strain rates of 10-1 s-1, 10-2 s-1 and 800 ℃ with strain rates of 10-1 s-1, 10-2 s-1 and 10-3 s-1 shows the DRV curve. The Zenner Hollomon equation determines the occurrence of DRV and DRX curves. In the research conducted, dynamic recrystallization recovery (DRX) dominates compared to dynamic recovery (DRV). So that from these tests there are influencing factors including temperature and strain rate as well as Zenner Hollomon parameters. Based on the calculations obtained using the hyperbolic sine function, the activation energy (Q) value obtained for each temperature is 404.3567 kJ/mol for 700 ℃, 425.14429 kJ/mol for 750 ℃, and 445.90732 kJ/mol for 800 ℃.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Paduan baja dengan kandungan Si 3% pada kondisi deformasi panas, dalam studi ini uji hot compression dan uji tarik yang dilakukan pada suhu 700℃, 750℃ dan 800℃ dengan strain rate 10-1.s-1, 10-2.s-1 dan 10-3.s-1. Hubungan konstitutif Arrhenius dikembangkan untuk menganalisis dan memprediksi ukuran butir austenit sebagai fungsi suhu dan waktu austenitisasi selama isotermal. Pengaruh kondisi deformasi pada perilaku deformasi hot compression yang diselidiki, perilaku regangan yang didapat memiliki kurva yang berbeda di setiap temperatur. Kurva yang dihasilkan yaitu kurva DRX dan DRV untuk masing-masing temperatur. Berdasarkan parameter Zenner Hollomon tegangan aliran (σm) akan meningkat seiring dengan peningkatan laju regangan dan penurunan suhu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik pengerjaan panas dari baja listrik pada temperatur tinggi suhu 700℃, 750℃ dan 800℃ dengan strain rate 10-1.s-1, 10-2.s-1 dan 10-3.s-1 serta dapat mengetahui penyelesaian persamaan matematika eksponensial terhadap pengaruh karakteristik pengerjaan panas dari baja listrik pada temperatur 700℃, 750℃ dan 800℃ . Sampel yang diuji menggunakan alat hot compression , kemudian spesimen didinginkan sampai dengan suhu uji 700℃, 750℃ dan 800℃ lalu spesimen diregangkan pada strain rate yang berbeda yaitu 10-1.s-1, 10-2.s-1 dan 10-3.s-1, selanjutnya dilakukan hot tensile test dengan nilai regangan dan temperatur yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju pemulihan dinamis (DRV) meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan laju regangan menurun. Pada saat temperatur 800℃ tegangan yang dihasilkan sangat rendah dibandingkan dengan temperatur 700℃, dan 750℃. Kurva DRX berada pada temperatur 700℃, dan 750℃. dengan strain rate 10-3.s-1, sedangkan untuk temperatur 700℃, dan 750℃. dengan strain rate 10-1.s-1, 10-2.s-1 serta temperatur 800℃ dengan strain rate 10-1.s-1, 10-2.s-1 dan 10-3.s-1 menunjukkan kurva DRV. Persamaan Zenner Hollomon menentukan terjadinya kurva DRV maupun DRX. Pada penelitian yang dilakukan pemulihan rekristalisasi dinamis (DRX) sangat mendominasi dibandingkan dengan pemulihan dinamis (DRV). Sehingga dari pengujian tersebut terdapat faktor yang mempengaruhi diantaranya temperatur dan strain rate serta parameter Zenner Hollomon. Berdasarkan perhitungan yang didapatkan dengan menggunakan fungsi sinus hiperbolik nilai energi aktivasi (Q) yang didapat untuk setiap temperatur yaitu 404,3567 kJ/mol untuk temperatur 700℃, 425,14429 kJ/mol untuk temperatur 750℃, serta 445,90732 kJ/mol untuk temperatur 800℃. | |||||||||
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Mrs Sri Mulyani | |||||||||
Date Deposited: | 29 Feb 2024 16:30 | |||||||||
Last Modified: | 29 Feb 2024 16:30 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/33597 |
Actions (login required)
View Item |