Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

IMPLEMENTASI PRINSIP PACTA SUNT SERVANDA TERHADAP PERJANJIAN BATAS LAUT ANTARA INDONESIA DAN AUSTRALIA (Studi Kasus Penangkapan Nelayan Tradisional NTT oleh Australia di Pulau Pasir Putih)

Yosiana, Siska (2023) IMPLEMENTASI PRINSIP PACTA SUNT SERVANDA TERHADAP PERJANJIAN BATAS LAUT ANTARA INDONESIA DAN AUSTRALIA (Studi Kasus Penangkapan Nelayan Tradisional NTT oleh Australia di Pulau Pasir Putih). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (242kB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (242kB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (384kB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (93kB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (309kB) | Request a copy
[img] Text (SKRIPSI)
Siska Yosiana_1111190181_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

In every agreement made, including international agreements, there are always fundamental principles. These principles are used as a basis for implementing the agreement. Among the principles in international agreements, the most basic principle is the principle of pacta sunt servanda. Regarding international agreements, Indonesia and Australia signed a memorandum of understanding (MoU) in 1974. The existence of the 1974 MoU Box was a form of recognition of Indonesia's traditional fishing rights by the Australian Government. However, in practice, many NTT fishermen went to sea in the area and were arrested by the Canberra authorities. The identifivation of problems in this research are how to implement the principle of pacta sunt servanda in the maritime boundary agreement between Indonesia and Australia? and how effective the maritime boundary agreement is for the rights of traditional NTT fishermen on Pasir Putih Island? This research uses the principle theory of pacta sunt servanda and the theory of legal certainty. Using normative juridical and empirical juridical methods using primary and secondary data sources, data collection techniques were carried out using interviews and literature studies, data analysis techniques were carried out using qualitative analysis. The results of this research are, firstly, as a binding agreement, an obligation arises based on the principle of pacta sunt servanda in Article 26 of the Vienna Convention for Indonesia and Australia to implement maritime boundary agreements in good faith. Australia clearly violated the principle of pacta sunt servanda in the 1974 MoU Box agreement which had been agreed upon by both parties, namely Indonesia and Australia and secondly, the implementation of the 1974 MoU Box was no longer effective, especially since the 1989 Agreed Minutes were agreed. The rights of traditional fishermen were ignored by international legal system, and the Indonesia-Australia Convention which actually recognizes traditional fishing activities in certain areas of Australia as outlined in the 1974 MoU Box.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorDANIAL, DANIAL197709022008011012
Thesis advisorANOM, SURYA198103202006041002
Additional Information: Dalam setiap perjanjian yang dibuat, termasuk perjanjian internasional, selalu terdapat asas-asas yang mendasar. Prinsip-prinsip tersebut digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan perjanjian. Di antara asas-asas dalam perjanjian internasional, asas yang paling mendasar adalah asas pacta sunt servanda. Terkait dengan perjanjian internasional, Indonesia dan Australia menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada tahun 1974. Terdapatnya MoU Box 1974 ialah wujud pengakuan terhadap hak penangkapan ikan tradisional Indonesia oleh Pemerintah Australia. Namun dalam praktiknya, banyak nelayan NTT yang melaut di wilayah itu dan ditangkap otoritas Canberra. Indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi prinsip pacta sunt servanda terhadap perjanjian batas laut antara Indonesia dan Australia? dan bagaimana efektivitas perjanjian batas laut terhadap hak nelayan tradisional NTT di Pulau Pasir Putih? Penelitian ini menggunakan teori prinsip pacta sunt servanda dan teori kepastian hukum. Dengan menggunakan metode yuridis normatif dan yuridis empiris dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dam studi kepustakaan, teknik Analisa data dilakukan dengan analisis kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah, pertama Sebagai perjanjian yang telah mengikat, maka timbul kewajiban berdasarkan prinsip pacta sunt servanda di Pasal 26 Konvensi Wina untuk Indonesia dan Australia agar melaksanakan perjanjian batas laut dengan prinsip iktikad baik. Australia jelas melanggar prinsip pacta sunt servanda dalam perjanjian MoU Box 1974 yang telah disepakati oleh kedua pihak, yaitu Indonesia dan Australia dan yang kedua, Pelaksanaan MoU Box 1974 sudah tidak efektif lagi, terutama sejak disepakatinya Agreed Minutes 1989. Hak-hak nelayan tradisional dikesampingkan oleh sistem hukum internasional, dan Konvensi Indonesia-Australia yang sebenarnya mengakui kegiatan penangkapan ikan tradisional di wilayah tertentu Australia yang dituangkan dalam MoU Box tahun 1974.
Uncontrolled Keywords: Pacta Sunt Servanda, Maritime Boundary Agreement, Traditional Fishermen, Indonesia, Australia. Pacta Sunt Servanda, Perjanjian Batas Laut, Nelayan Tradisional, Indonesia, Australia.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Siska Yosiana
Date Deposited: 19 Feb 2024 09:37
Last Modified: 19 Feb 2024 09:37
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/33088

Actions (login required)

View Item View Item