Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

TINDAKAN PENARIKAN DIRI RUSIA DARI KESEPAKATAN BIJI-BIJIAN DI LAUT HITAM (BLACK SEA GRAIN INITIATIVE) TAHUN 2022 DITINJAU BERDASARKAN ASAS REBUS SIC STANTIBUS

FAHRUZI, FAHRUZI (2023) TINDAKAN PENARIKAN DIRI RUSIA DARI KESEPAKATAN BIJI-BIJIAN DI LAUT HITAM (BLACK SEA GRAIN INITIATIVE) TAHUN 2022 DITINJAU BERDASARKAN ASAS REBUS SIC STANTIBUS. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (453kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (411kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (536kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (207kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (458kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Fahruzi_1111190231_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (334kB)

Abstract

February 24, 2022, the armed conflict between the Russian Federation and Ukraine intensifies. This will disrupt grain production and exports and accelerate price increases in import-dependent developing countries, as Russia and Ukraine are major grain exporters. The Black Sea Grain Initiative, a UN-brokered agreement between Russia and Ukraine, was signed on July 22, 2022. The agreement allows the export of grain and related foods to resume from the ports of Odesa (Odessa), Chornomorsk (Chernomorsk), and Pivdennyi (Yuzhny). The initiative aims to contribute to the prevention of global hunger, reduce and address global food insecurity, and ensure the safety and security of merchant vessels, The 120-day agreement was scheduled to expire in mid-November 2022 but Russia on Saturday September 29, 2022 suspended participation in the UN-brokered grain deal. Russia did so after alleging massive Ukrainian drone strikes against the Black Sea fleet in Crimea. The rebus sic stantibus principle can be used as a basis for terminating or withdrawing or delaying the entry into force of an international agreement. This research has two problem identifications, namely first, how is the application of the rebus sic stantibus principle in the case of Russian withdrawal from the Black Sea grain agreement? Second, what is the impact of Russia's withdrawal from the Black Sea Grain Initiative? This research uses two theories, namely National Interest Theory and Foreign Policy Theory, Normative Juridical research method using secondary data sources, data collection techniques with Literature Study and Qualitative Analysis. Based on the results of the study, it can be concluded that Russia's withdrawal from the Black Sea Grain Agreement cannot be implemented because it does not fulfill the conditions as stated in Article 62 paragraphs (1) and (2) of the 1969 Vienna Convention, from the above conclusions the author provides suggestions, namely:. Russia should prioritize diplomacy rather than unilaterally withdrawing from the agreement, this black sea grain initiative should be an answer or solution in the midst of the war at hand.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorDANIAL, AMIR197709022008011012
Thesis advisorANOM, SURYA198103202006041002
Additional Information: 24 Februari 2022, konflik bersenjata antara Federasi Rusia dan Ukraina semakin meningkat. Hal ini akan mengganggu produksi dan ekspor biji-bijian serta mempercepat kenaikan harga negara berkembang yang bergantung pada impor, karena Rusia dan Ukraina adalah eksportir gandum utama. Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, sebuah perjanjian yang ditengahi oleh PBB antara Rusia dan Ukraina, telah ditandatangani pada tanggal 22 Juli 2022. Perjanjian ini memungkinkan ekspor biji-bijian dan makanan terkait untuk dilanjutkan dari pelabuhan Odesa (Odessa), Chornomorsk (Chernomorsk), dan Pivdennyi (Yuzhny). Inisiatif ini bertujuan untuk berkontribusi pada pencegahan kelaparan global, mengurangi dan mengatasi insekuritas pangan global, dan memastikan keselamatan dan keamanan kapal dagang, Perjanjian 120 hari ini dijadwalkan akan berakhir pada pertengahan November 2022 namun Rusia pada Sabtu 29 September 2022 menangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB. Rusia melakukannya setelah menuding serangan pesawat tak berawak Ukraina besar-besaran terhadap armada Laut Hitam di Crimea. Asas rebus sic stantibus dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengakhiri atau menarik diri atau menunda atas berlakunya suatu perjanjian internasional. Penelitian ini memiliki dua identifikasi masalah yaitu pertama Bagaimanakah penerapan asas rebus sic stantibus pada kasus penarikan diri rusia dari kesepakatan biji-bijian laut hitam?. Kedua Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari penarikan diri Rusia dari kesepakataan biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiative)?. Penelitian ini menggunakan dua teori yaitu Teori Kepentingan Nasional dan Teori Kebijakan Luar Negeri metode penelitian Yuridis Normatif dengan menggunakan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data dengan Studi Kepustakaan dan Analisis Kualitatif. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa, penarikan diri Rusia terhadap Kesepakatan Biji-Bijian Dilaut Hitam tidak dapat dilaksanakan karena tidak terpenuhinya syarat sebagaimana tercantum dalam Pasal 62 ayat (1) dan (2) Konvensi Wina 1969, dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran yaitu: Sebaiknya tindakan Rusia lebih mengedepankan diplomasi dari pada menarik diri secara sepihak pada kesepakatan tersebut, seharusnya black sea grain intiative ini dapat menjadi jawaban atau solusi ditengah perang yang sedang dihadapi.
Uncontrolled Keywords: Black Sea Grain Initiative, International Treaty, Rebus Sic Stantibus, Food Security. Inisiatif Biji-Bijian Laut Hitam, Perjanjian Internasional, Rebus Sic Stantibus, Ketahanan Pangan.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Mr Ruji Fahruzi
Date Deposited: 07 Feb 2024 10:58
Last Modified: 07 Feb 2024 10:58
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/32868

Actions (login required)

View Item View Item