NURUL PRIHATINI, ENENG (2023) KELEMBAGAAN KOMUNITAS REHABILITASI LINGKUNGAN (RHBS) DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA TELUK PANDEGLANG. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_01_.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_02.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_03.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_05.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_REF.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB)
	Text Eneng Nurul Prihatini_2290190023_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text Eneng Nurul_2290190023_Cek turnitin.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB)

Abstract

This research describes the environmental rehabilitation community institution in Pandeglang and its role in environmental preservation in Teluk Village, viewed as a social movement institution/organization. The research aims to understand the environmental preservation movement conducted by the RHBS Community in Teluk Village, the role of the RHBS community in environmental preservation in Teluk Village, and the resources possessed by the RHBS Community as an institution. The study follows a qualitative descriptive approach, collecting data through observation, interviews, and documentation. The results indicate that the RHBS Community is a new social movement institution in Teluk Village, aligning with Jurgen Habermas's concept of a new social movement with a defensive goal to restore the previous environmental conditions. This initiative is prompted by the accumulation of waste in Teluk Village, impacting the community. The RHBS Community plays a role in environmental preservation in Teluk Village, including balancing through direct actions (GPS and PMS), indirect actions proposing programs to the local government, and conducting social media campaigns. Additionally, they empower the community through environmental education, waste banks, and waste sorting houses. As an intermediary institution, the RHBS Community collaborates with NGOs such as World Clean Up Day and the Rehabilitation Foundation, advocates for and cooperates with Teluk Village, and engages the community in various activities. The community possesses moral resources through volunteerism, support from World Clean Up Day, and the local community. Organizational resources include infrastructure, social networks, and organization. Cultural resources encompass traditions like "Syukuran laut" and Independence Day parades. Human resources consist of the skills and knowledge of RHBS members as social movement actors, while material resources include a secretariat and 25 active members.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor Hayat, Nurul 201602012107 Thesis advisor Irfani Lindawati, Yustika 199007112018032001
Additional Information:	Penelitian ini menggambarkan mengenai bagaimana kelembagaan komunitas rehabilitasi lingkungan pandeglang dalam pelestarian lingkungan di Desa Teluk dengan dilihat sebagai suatu kelembagaan/organisasi gerakan sosial. tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gerakan pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh Komunitas RHBS di Desa Teluk, peran komunitas RHBS dalam pelestarian lingkungan Desa Teluk dan Sumber daya yang dimiliki oleh Komunitas RHBS sebagai suatu kelembagaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Komunitas RHBS merupakan kelembagaan gerakan sosial baru yang ada di Desa Teluk dilihat menggunakan konsep teori gerakan sosial baru Jurgen Habermas yang bertujuan defensif/mengembalikan kondisi lingkungan sebelumnya dengan didorong oleh adanya kondisi tumpukan sampah di Desa Teluk yang berdampak pada masyarakat. Komunitas RHBS memiliki peran dalam pelestarian lingkungan di Desa Teluk sebagai berikut; (1) Peran Penyeimbang melalui aksi langsung; GPS dan PMS; aksi tidak langsung mengusulkan program kepada pemerintah Desa setempat dan melakukan social media campaighn, (2) Peran pemberdaya masyarakat; Sosialisasi pendidikan lingkungan hidup, Bank Sampah dan Rumah Pilah Sampah (RUPIAH), (3) Lembaga perantara; kerjasama dengan NGO World Clean Up Day dan Rehabiltasi Foundation; advokasi dan kerjasama dengan Desa Teluk; kerjasama dengan masyarakat melalui partispasi dalam setiap kegiatan. Komunitas RHBS memiliki 5 sumber daya yang dimiliki diantaranya; (1) sumber daya moral berupa kesukarelaan anggota, dukungan dari World Clean Up Day dan dukungan masyarakat Desa Teluk; melalui program Mabar,Kabar,Makrab,Susur sungai; (2) Sumber daya organisasi berupa infrastruktur, jaringan sosial dan organisasi (3) Sumber daya Kultural berupa tradisi Syukuran laut dan arakarakan kemerdekaan RI, (4) Sumber daya manusia berupa kemampuan dan pengetahuan anggota RHBS sebagai aktor gerakan sosial, (5) Sumber daya material berupa sekretariat dan 25 anggota aktif.
Uncontrolled Keywords:	Institutionalization, Environmental Rehabilitation Community, Environmental Preservation Movement, Teluk Village. Kelembagaan, Komunitas Rehabilitasi Lingkungan, Gerakan pelestarian lingkungan, Desa Teluk
Subjects:	H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology
Divisions:	02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87204-Jurusan Pendidikan Sosiologi 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User:	Eneng Nurul Prihatini
Date Deposited:	01 Feb 2024 10:46
Last Modified:	01 Feb 2024 10:46
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/32686

Actions (login required)

View Item