P. SILALAHI, JOGI (2017) PENGARUH WAKTU DAN KOMPOSISI Si TERHADAP TEBAL LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PADA PROSES GALVANISASI BAJA KARBON RENDAH UNTUK APLIKASI STRUKTUR. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (Skripsi)
PENGARUH WAKTU DAN KOMPOSISI Si TERHADAP TEBAL LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PADA PROSES GALVANISASI BAJA KARBON RENDAH UNTUK APLIKASI STRUKTUR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Penggunaan baja sebagai komponen permesinan atau konstruksi sering kali mengalami kerusakan sebelum waktu yang diperhitungkan yang disebabkan oleh korosi. proses pengendalian korosi merupakan upaya untuk memperpanjang umur suatu logam yang dapat dilakukan dengan melakukan pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing. Metode ini digunakan sebagai pengendali korosi dengan mencelupkan baja kedalam seng cair pada temperatur 4500C. Proses ini terdiri dari pretreatment (degreasing, pickling, rinsing, fluxing), dipping dan quenching. Dalam proses galvanizing terbentuk lapisan intermetalik antara Fe dengan Zn dengan mekanisme proses difusi. Reaksi galvanis sangat sensitif terhadap unsur paduan dalam baja sehingga waktu pencelupan akan berpengaruh terhadap tebal lapisan dan konsumsi zinc yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh waktu pencelupan terhadap lapisan yang terbentuk. Baja karbon rendah I dan Baja karbon rendah II digalvanisasi pada temperatur 4500C-4520C dengan variasi waktu pencelupan 15, 25, 45, 85, 165, 325 dan. Kemudian dilakukan pengukuran ketebalan lapisan dengan menggunakan micro thickness analog. Pengujian kekerasan makro dan analisa struktur mikro lapisan dengan menggunakan mikroskop optik. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa adanya unsure paduan seperti silikon dalam baja akan meningkatkan ketebalan lapisan, ketebalan lapisan yang paling besar adalah 202,83 μm pada baja karbon rendah II. Sedangkan ketebalan lapisan yang sesuai standar BS 729 adalah 49,50-71,83 μm untuk baja karbon rendah I dengan rentang waktu 85-165 detik dan 56,00-84,83 μm pada baja karbon rendah II dengan waktu antara 165-325detik. Kekerasan yang paling tinggi terdapat pada baja karbon rendah II (0,202% Si) yaitu sebesar 87,1HRB dengan waktu celup selama 15 detik. Adanya kandungan alumunium sebesar 0,005% akan menghasilkan lapisan intermetalik Fe2Al5 pada baja ketika waktu celup 85 detik. Kadar Si 0,202% akan menghasilkan permukaan yang berwarna abu-abu suram. Semakin lama waktu celup menyebabkan fasa ζ semakin tajam, tinggi dan merekah dan fasa delta menjadi lebih tebal karena berada di atas base metal, terdapat pada waktu celup 325 detik. Saat waktu celup 645 detik dengan baja karbon rendah II fasa ζ yang berbentuk dendritik berubah menjadi kolumnar.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Penggunaan baja sebagai komponen permesinan atau konstruksi sering kali mengalami kerusakan sebelum waktu yang diperhitungkan yang disebabkan oleh korosi. proses pengendalian korosi merupakan upaya untuk memperpanjang umur suatu logam yang dapat dilakukan dengan melakukan pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing. Metode ini digunakan sebagai pengendali korosi dengan mencelupkan baja kedalam seng cair pada temperatur 4500C. Proses ini terdiri dari pretreatment (degreasing, pickling, rinsing, fluxing), dipping dan quenching. Dalam proses galvanizing terbentuk lapisan intermetalik antara Fe dengan Zn dengan mekanisme proses difusi. Reaksi galvanis sangat sensitif terhadap unsur paduan dalam baja sehingga waktu pencelupan akan berpengaruh terhadap tebal lapisan dan konsumsi zinc yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh waktu pencelupan terhadap lapisan yang terbentuk. Baja karbon rendah I dan Baja karbon rendah II digalvanisasi pada temperatur 4500C-4520C dengan variasi waktu pencelupan 15, 25, 45, 85, 165, 325 dan. Kemudian dilakukan pengukuran ketebalan lapisan dengan menggunakan micro thickness analog. Pengujian kekerasan makro dan analisa struktur mikro lapisan dengan menggunakan mikroskop optik. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa adanya unsure paduan seperti silikon dalam baja akan meningkatkan ketebalan lapisan, ketebalan lapisan yang paling besar adalah 202,83 μm pada baja karbon rendah II. Sedangkan ketebalan lapisan yang sesuai standar BS 729 adalah 49,50-71,83 μm untuk baja karbon rendah I dengan rentang waktu 85-165 detik dan 56,00-84,83 μm pada baja karbon rendah II dengan waktu antara 165-325detik. Kekerasan yang paling tinggi terdapat pada baja karbon rendah II (0,202% Si) yaitu sebesar 87,1HRB dengan waktu celup selama 15 detik. Adanya kandungan alumunium sebesar 0,005% akan menghasilkan lapisan intermetalik Fe2Al5 pada baja ketika waktu celup 85 detik. Kadar Si 0,202% akan menghasilkan permukaan yang berwarna abu-abu suram. Semakin lama waktu celup menyebabkan fasa ζ semakin tajam, tinggi dan merekah dan fasa delta menjadi lebih tebal karena berada di atas base metal, terdapat pada waktu celup 325 detik. Saat waktu celup 645 detik dengan baja karbon rendah II fasa ζ yang berbentuk dendritik berubah menjadi kolumnar. | |||||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Admin Eprints Untirta | |||||||||
Date Deposited: | 19 Oct 2021 02:11 | |||||||||
Last Modified: | 19 Oct 2021 02:11 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3218 |
Actions (login required)
View Item |