OKTAPIANI, SERLY (2022) PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KASEPUHAN ADAT CIPTAGELAR DALAM PILKADA GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2018 DI KAMPUNG CIPTAGELAR DESA SIRNA RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 fullteks.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM6670150028 02.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 03.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 04.pdf Restricted to Registered users only Download (644kB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 05.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 ref.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
|
Text
SERLY OKTAPIANI_NIM. 6670150028 lam.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
Abstract
Political participation is an important aspect in a democratic state order as well as a hallmark of political modernization. Political participation within the scope of indigenous peoples is very interesting considering that their existence has its own characteristics, values and norms. The research uses the political participation theory of Huntington and Nelson in 1984. The research approach used in this study uses a qualitative and descriptive approach. The results of the research show that political participation in the Ciptagelar Indigenous Kasepuhan refers to the political participation of Mobilization in which the Ciptagelar Kasepuhan adat community carries out the 2018 Governor Election Participation activities with an attitude that is still obedient, or respectful to the adat chief. Based on the findings, it shows that the political participation of the Ciptagelar community is high due to several factors. The author analyzes based on the findings in the field the occurrence of participation mobilized by customary institutions and the occurrence of relations between political actors and traditional leaders. Mobilized participation occurs in Ciptagelar because of the main actor behind the indigenous peoples who as participants who have the goal of moving them, most of the Ciptagelar people who are classified as participants in the field just follow an instruction from traditional leaders. Through the sawala activity that took place it was clear that the activity was aimed at discussing who would be the candidate to be elected. Within the scope of indigenous peoples, the role of the customary head can be concluded that the customary head is very instrumental in making decisions such as solving problems of customs, social society, and politics, especially the general election, which is giving direction to the community to participate in the general election by voting. to choose one of the candidates that has become an agreement between the customary head and the candidate.
| Item Type: | Thesis (S1) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Additional Information: | Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Partisipasi politik dalam ruang lingkup masyarakat adat sangat menarik mengingat keberadaan mereka memiliki karakteristik, nilai dan norma tersendiri. Penelitian menggunakan teori partisipasi politik dari Huntington dan Nelson tahun 1984. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Hasil penelitain menunjukkan bahwa partisipasi politik di Kasepuhan Adat Ciptagelar ini merujuk pada partisipasi politik Mobilisasi dimana masyarakat Kasepuhan adat Ciptagelar melaksanakan kegiatan Partisipasi Pilkada Gubernur 2018 dengan sikap yang masih patuh, atau hormat kepada kepla adat. Berdasarkan temuan menunjukkan bahwa partisipasi politik masyarakat Ciptagelar tergolong tinggi karena danya beberapa faktor. Penulis menganalisis berdasarkan hasil temuan dilapangan terjadinya partisipasi yang dimobilsasi oleh lembaga adat serta terjadinya relasi aktor politik dan kepala adat. Partisipasi yang dimobilisasikan terjadi di Ciptagelar karena adanya aktor utama dibalik masyarakat adat yang sebagai partisipan yang memiliki tujuan menggerakkan mereka, kebanyakan dari para masyarakat Ciptagelar yang tergolong sebagai partisipan yang ada dilapangan hanyalah mengikuti sebuah instruksi dari tokoh adat. Melalui kegiatan sawala yang berlangsung sudah jelas bahwa kegiatan tersebut bertujuan memusyawarahkan siapa bakal calon yang akan dipilih. Dalam ruang lingkup masyarakat adat, peran kepala adat dapat disimpulkan bahwa kepala adat sangat berperan dalam pengambilan keputusan seperti yaitu memecahkan masalah-masalah adat istiadat, sosial kemasyarakatan, dan politik khususnya pemilihan umum, yaitu memberikan arahan kepada masyarakat untuk turut serta dalam pemilihan umum memberikan suara untuk memilih salah satu calon yang telah menjadi kesepakatan antara kepala adat dengan pihak calon. | ||||||
| Uncontrolled Keywords: | Indigenous peoples, Political Participation, Regional Head Election Masyarakat adat, Partisipasi Politik, Pemilihan Kepala Daerah | ||||||
| Subjects: | J Political Science > JC Political theory | ||||||
| Divisions: | 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 65201-Program Studi Ilmu Pemerintahan |
||||||
| Depositing User: | Serly Oktapiani Serly | ||||||
| Date Deposited: | 08 Jan 2025 15:17 | ||||||
| Last Modified: | 08 Jan 2025 15:17 | ||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/32141 |
Actions (login required)
 |
View Item |