Uyun, Zahrotul (2023) Perkembangan Tradisi Peh Cun di Kali Ci Sadane Kota Tangerang Pada Tahun 2000-2019. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_01.pdf Restricted to Registered users only Download (761kB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_02.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_03.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_04.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_05.pdf Restricted to Registered users only Download (80kB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
|
Text
Zahrotul Uyun_2288150030_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (598kB) |
Abstract
This study aims to determine the development of the Peh Cun tradition in Cisadane River, Tangerang City in 2000-2019. The problems studied in this study are regarding the existence of the Peh cun tradition in Cisada River, Tangerang City in terms of historical starting from the background of the emergence of the Peh Cun tradition, the development of the Peh Cun tradition in Cisadane River, Tangerang City, as well as the dynamics of shifting functions and values contained in the Peh Cun tradition. Peh Cun tradition. This research study is more focused on the 2000- 2019 period because during that period there were dynamics in the development of the Peh Cun tradition which initially could not be carried out due to Government policies at that time and limited space for movement into a tradition that could not only be done by one group of people. but it can be done by all groups and become a show for the wider community and enter the Cisadane festival which is carried out by the Tangerang City Government. The benefit of this research is to raise the Peh Cun tradition as one of the typical traditions of Tangerang City. The method used in this research is the historical method which includes: Heuristics (data collection), Source Criticism, Interpretation, and Historiography. The results of the study show that the general description of Tangerang City's multicultural geography creates a traditional culture, namely the Peh Cun tradition. The Peh Cun tradition which was originally only used for religious purposes, along with the development of the Peh Cun tradition, not only became a religious tradition but also became an Icon of the City of Tangerang and tourism performances.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tradis Peh Cun di Kali Cisadane Kota Tangerang pada tahun 2000-2019. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai keberadaan tradisi Peh cun di Kali Cisada Kota Tangerang ditinjau dari sisi historis mulai dari latar belakang kemunculan tradisi Peh Cun, perkembangan perkembangan tradisi Peh Cun di Kali Cisadane Kota Tangerang, serta dinamika pergeseran fungsi dan nilai yang terkandung dalam tradisi Peh Cun. Kajian penelitian ini lebih difokuskan dalam rentang waktu 2000-2019 karena pada periode tersebut terjadi dinamika dalam perkembangan tradisi Peh Cun yang semulanya tidak dapat dilakukan dikarnakan kebijakan Pemerintah pada masa itu dan terbatas akan ruang geraknya menjadi tradisi yang tidak hanya dapat dilakukan oleh satu golongan masyarakat saja akan tetapi bisa di lakukan oleh semua golongan dan menjadi pertunjukan untuk masyarakat luas dan masuk kedalam festival Cisadane yang di lakukan oleh Pemkot Kota Tangerang. Manfaat dalam penelitian ini adalah untuk mengangkat tradisi Peh Cun sebagai salah satu tradisi khas Kota Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang meliputi: Heuristik (pengumpulan data), Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran umum geografis Kota Tangerang yang multikultur menciptakan kebudayaan tradisional yaitu tradisi Peh Cun. Tradisi Peh Cun yang pada awalnya haya digunakan untuk kepentingan keagamaan, seiring dengan berkembangnya tradisi Peh Cun bukan hanya menjadi tradisi keagamaan saja akan tetapi menjadi Icon Kota Tangerang dan pertunjukan parawisata. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Ethnic Chinese, Peh Cun Tradition, Tangerang City. Etnis Tionghoa, Tradisi Peh Cun, Kota Tangerang. | |||||||||
Subjects: | L Education > LA History of education | |||||||||
Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87201-Jurusan Pendidikan Sejarah |
|||||||||
Depositing User: | Mrs Zahrotul Uyun | |||||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2024 09:43 | |||||||||
Last Modified: | 12 Jan 2024 09:43 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/32125 |
Actions (login required)
View Item |