Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

Mitigasi Abandoned, Lost or Discarded Fishing Gear (ALDFG) Pada Perikanan Bubu di Teluk Banten

WAHYUNI, INTAN (2023) Mitigasi Abandoned, Lost or Discarded Fishing Gear (ALDFG) Pada Perikanan Bubu di Teluk Banten. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (683kB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_01 .pdf
Restricted to Registered users only

Download (348kB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_02 .pdf
Restricted to Registered users only

Download (122kB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_03 .pdf
Restricted to Registered users only

Download (10kB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_04 .pdf
Restricted to Registered users only

Download (140kB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_05 .pdf
Restricted to Registered users only

Download (280kB)
[img] Text
Intan Wahyuni_4443190040_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (134kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Intan Wahyuni_4443190040_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (174kB)

Abstract

Fishing gear can be lost or abandoned due to several factors, namely bad weather, clashes with other fishing gear and fishermen's negligence when operating. This study aims to determine the main causes and propose recommendations for the prevention and reduction of Abandoned, Lost or Discarded Gear (ALDFG) in trap fishing in Banten Bay. A total of 17 fishermen were interviewed in December 2022 and data were analyzed descriptively. The results showed that the main cause of loss of fishing gear was contact with other fishing gear with a percentage of 76%. Error in operating method (17%) or bad weather (17%) and taken by others (53%). The frequency of loss gear experienced reached 1-4 times in a month with number of lost trap varies between 10-45 units. The estimation of lost traps in one year reaches 1,080 to 61,200 units. Fishermen can reduce the potential of lost trap start from the preparation stage before fishing operation. Errors when operating fishing gear can be prevented with good preparation. Moreover, checking the sea current at the fishing ground is also important to reduce the occurrence of fishing gear drifting away from fishing spot. Meanwhile, conflicts between fishing gear can be reduced by using different sign buoy for each different fishing gear.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSUSANTO, ADI198309202010121004
Thesis advisorSUTRAWAN, HERY198604272019031006
Additional Information: Produksi rajungan Indonesia mayoritas berasal dari perairan Laut Jawa. Salah satu alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan rajungan oleh nelayan yang berbasis di PPN Karangantu adalah bubu lipat. Tertinggalnya alat tangkap di perairan yang lebih dikenal dengan istilah Abandoned, Lost or Discarded Fishing Gear (ALDFG). Alat tangkap dapat hilang atau terbengkalai karena beberapa faktor antara lain adanya cuaca buruk, konflik dengan alat tangkap lain dan kelalaian nelayan saat pengoperasian. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penyebab utama dan menyusun rekomendasi untuk pencegahan dan pengurangan ALDFG pada perikanan bubu rajungan di Teluk Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Pengumpulan data dilaksanakan pada November - Desember 2022 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang dengan total responden sebanyak 17 orang. Teknik penentuan responden dilakukan secara sensus. Kriteria yang digunakan adalah lama bekerja sebagai nelayan, jumlah alat tangkap yang digunakan dan memahami informasi terkait perikanan bubu rajungan di Teluk Banten. Hasil analisis Abandoned, Lost or Discarded Fishing Gear (ALDFG) pada perikanan bubu rajungan diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tertinggalnya alat tangkap rajungan yang terjadi di Teluk Banten disebabkan oleh konflik dengan alat tangkap lain dengan persentase mencapai 76%. Kesalahan metode pengoperasian (17%) atau cuaca buruk (17%) dan diambil orang (53%). Untuk kehilangan bubu dapat hilang mencapai 10-20 unit dalam satu kali kejadian kehilangan alat tangkap. Estimasi hilangnya jumlah alat tangkap mencapai 1.080-61.200 unit dalam satu tahun. Pengurangan potensi kehilangan alat tangkap bubu rajungan dapat dilakukan oleh nelayan mulai dari tahap persiapan hingga pengoperasian. Kesalahan pada saat pengoperasian alat tangkap dapat dicegah dengan persiapan yang baik. Selain itu pengecekan arus pada lokasi penangkapan juga penting guna mengurangi terjadinya alat tangkap yang hanyut terbawa arus. Sementara itu, konflik yang melibatkan antar alat tangkap dapat dikurangi dengan adanya tanda pelampung pada setiap nelayan yang berbeda.
Uncontrolled Keywords: ALDFG, conflict, frequency, trap. ALDFG, frekuensi, jebakan, konflik
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Mis Intan Wahyuni
Date Deposited: 08 Jan 2024 14:19
Last Modified: 08 Jan 2024 14:19
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/31948

Actions (login required)

View Item View Item